Culture Shock Saat Pertama Kali Tinggal di Korea Selatan

Rabu, 22 Juni 2022

16 komentar
Culture Shock Saat Pertama Kali Tinggal di Korea Selatan

Bisa dibilang saat ini negara yang paling ingin dikunjungi oleh anak muda dan kaum perempuan di Indonesia adalah Korea Selatan. Hal ini berkat suksesnya Hallyu (Korean Wave) yang menerjang beberapa negara di Asia termasuk Indonesia dalam sepuluh tahun kebelakang.

Berdasarkan wikipedia, Hallyu atau Gelombang Korea adalah adalah sebuah istilah yang merujuk pada tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di seluruh dunia dimulai dari tahun 1990-an.

Budaya pop Korea mencakup musik (K-Pop), drama, film, Webtoon, makeup hingga permainan daring (game online). Sehingga ada banyak "pintu" yang membuat anak muda Indonesia menyukai Korea dan ingin mengunjunginya.

Sebagai "anak muda" yang menyukai Korea jalur drama dan K-Pop, saya merasa beruntung pernah tinggal di Korea beberapa bulan karena ditugaskan oleh perusahaan tempat saya bekerja saat itu.

Memang sudah lama yaitu pada tahun 2012, bahkan beberapa kisah di Korea sudah dituliskan di blog ini. 사실은 pengalaman tinggal di negara gingseng tersebut menjadi salah satu alasan blog ini bisa bertahan hingga sekarang.


Dari beberapa kisah yang sudah terbit, ternyata ada satu hal yang belum pernah dituliskan yaitu mengenai culture shock saat pertama kali tinggal di Korea Selatan. Namanya juga berkunjung ke negara lain, pasti ada hal yang baru atau sangat berbeda dengan tradisi di Indonesia. Jangankan ke luar negeri, ke luar daerah saja sudah banyak perbedaan budaya yang dirasakan.

Mengingat ini adalah pengalaman tinggal di Korea pada tahun 2012, mungkin diantara culture shock berikut ada yang bukan hal baru lagi bagi penggemar budaya Korea. Atau ada hal yang sudah diadaptasi di Indonesia saat ini.

아무튼 tujuan saya menulis artikel ini adalah mengenang perbedaan budaya yang dirasakan saat pertama kali mengunjungi Korea untuk bekerja beberapa bulan.

Yang penasaran, yuk baca artikel ini hingga selesai yah ^^ 


Culture Shock Saat Pertama Kali Tinggal di Korea Selatan



1. Budaya Antri & On Time


Saat pertama kali ke Korea, saya sangat takjub dengan budaya antri dan tepat waktu warga di sana baik di kota besar maupun kota kecil. 

Di manapun dan kapanpun itu, seperti saat naik bus, ke toilet umum hingga jajanan tepi jalanpun antrian sering terlihat. Tidak ada pengecualian, semua orang harus berbaris dengan rapi tanpa diatur. Saya paling suka antrian toilet, karena sistemnya satu antrian untuk semua toilet, bukan banyak antrian di setiap toilet. Untunglah budaya ini sudah dipraktekkan di mall-mall besar di Jakarta saat ini.

Budaya on time warga Korea juga 대박!! Paling berkesan ketika ini benar-benar diaplikasikan pada jadwal bus. Ada tidaknya penumpang, bus akan datang dan pergi sesuai jadwal. Begitu juga saat mampir ke rest area, jika supir mengatakan istirahat selama 10 menit maka bus benar-benar berhenti dalam waktu 10 menit. Sistem tepat waktu pada alat transportasi di Korea membuat saya tidak khawatir saat berpegian karena sudah tau jadwalnya.

Culture Shock Saat Pertama Kali Tinggal di Korea Selatan
Bus di kota Yeosu


2. Aman Meninggalkan Benda Berharga di Tempat Umum


Korea adalah negara yang aman karena banyak pengalaman pribadi atau kisah orang lain yang membuktikan keamanan negara kimchi ini.

Saya pernah ke kafe sendirian, lalu meninggalkan tas yang berisi dompet dan ponsel di meja karena ingin pergi ke toilet. Alhamdulillah semuanya aman begitu kembali dari toilet.

Teman saya mengalami hal yang lebih menakjubkan. Saat itu dia meninggalkan kamera DSLR di atas tempat duduk kereta bawah tanah saat jalan-jalan dari Gwangyang ke Busan yang mana dua kota ini berjarak sekitar 130Km.

Keesokan harinya dia melaporkan barang hilang kepada petugas di stasiun Gwangyang, setelah dicek ternyata memang ada penemuan kamera di stasiun Busan. Bayangkan sebuah kamera mahal yang ketinggalan di dalam kereta tidak ada yang mencuri. Beda halnya kalau ini terjadi di Indonesia. 

Culture Shock Saat Pertama Kali Tinggal di Korea Selatan
at Pink Pool Cafe - Style Nanda


3. Budaya Self Service


Di tahun 2012 budaya self service di restoran merupakan hal sangat baru bagi saya. Sehingga ini menjadi shock culture saat tinggal di Korea.

Mayoritas restoran di Korea memberlakukan budaya self service seperti restoran di bandara, rest area hingga kafe atau resto cepat saji seperti KFC dan McD.

Oleh karena itu pengunjung harus memesan langsung di kasir, mengambil pesanan sendiri hingga merapikan meja dan mengantarkan gelas dan piring ke tempat yang sudah ditentukan.

Namun ini tidak berlaku di beberapa resto mahal atau tempat makan tertentu.



4. Tidak Ada Nasi di McD/KFC


KFC atau McD adalah resto siap saji yang sudah tersebar hampir di seluruh dunia. Oleh karena itu, saat liburan di negara non muslim, resto yang terkenal dengan ayam goreng krispi ini menjadi pilihan favorit.

Namun perlu diketahui bahwa variasi menu mereka di setiap negara ternyata berbeda lho!

Perbedaan mencolok KFC/McD di Korea adalah tidak menyediakan nasi, saos/sambal tidak gratis namun pengunjung bisa mendapatkan free refill untuk minuman. Serta mereka tidak menjual ayam secara satuan, biasanya porsi tiga potong atau lebih.

Mengetahui hal tersebut, saat makan di KFC/McD di Korea, saya dan teman sudah membawa nasi dan saos sambal dari rumah. 

Culture Shock Saat Pertama Kali Tinggal di Korea Selatan
Makan siang bersama dengan teman di sebuah resto di kota Pohang, tapi bukan di KFC/McD



5. Botol Minyak Vs Botol Sabun/Sampo


Saat baru sampai di Korea, tentu perlu menyetok kebutuhan sehari-hari seperti peralatan mandi dan bahan makanan. 

Ketika berbelanja di supermarket di sana, saya kaget melihat ukuran botol sabun dan sampo serba besar. Kalau tidak salah, paling kecil adalah ukuran 1,5l sehingga tidak ada ukuran yang lebih kecil apalagi kemasan sachet.

Sebaliknya saat pergi ke etalase minyak goreng, di sana malah banyak sekali produk minyak goreng yang dijual dalam kemasan botol kecil. Sangat sedikit minyak goreng dalam kemasan besar.

Ini berbanding terbalik dengan supermarket di Indonesia. Mungkin di Korea lebih banyak penggemar sabun ukuran jumbo karena lebih hemat dan toh tanggal kadaluarsanya lama. 

Sementara produk minyak dijual dalam kemasan botol kecil karena orang Korea jarang memasak dengan cara menggoreng (deep frying) . Seperti yang terlihat di drama Korea, mereka lebih sering membuat sup, menumis dan memakan sayuran secara mentah.


6. Banyak Agen Misionaris


Hingga sekarang sebagian besar masyarakat Korea tidak beragama. Bahkan di KTP mereka tidak ada label agama.

Namun ternyata banyak agen misionaris Kristen di Korea lho! Saya cukup kaget karena beberapa kali didekati oleh orang yang menyebarkan agama Kristen saat berada di tempat umum seperti supermarket dan downtown.

Padahal sudah jelas-jelas saya berjilbab namun mereka tetap percaya diri muncul sambil memberikan selebaran ajaran agama yang terdiri dari beberapa bahasa, salah satunya bahasa Inggris.



7. Pasangan Uwu di Tempat Umum


Mungkin ada yang mengira hal-hal romantis di drama Korea adalah sesuatu yang berlebihan dan tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Jangan salah! beberapa diantaranya sungguh terjadi loh! 진짜로!

Pasangan uwu atau romantis mudah dijumpai di tempat umum. Mulai dari pasangan yang mengenakan baju couple, laki-laki yang melindungi pacarnya di kereta bawah tanah, bermesraan di kafe ataupun di jalan.

Pokoknya kalau jomblo di Korea akan merasa baper!

Pengalaman saya kenal dengan beberapa cowok Korea, memang so sweet! Padahal saat itu kami hanya berteman, tidak lebih. Tapi, mungkin tak semua yah, bisa jadi saya kebetulan bertemu dengan cowok yang baik dan perhatian.

Culture Shock Saat Pertama Kali Tinggal di Korea Selatan
Salah satu pasangan uwu di area publik : "ARMY dan BTS Jungkook" ^^


***

Demikianlah tujuh hal yang menjadi culture shock saat pertama kali tinggal di Korea pada tahun 2012. Memang sudah lama, namun masih membekas hingga saat ini.

Semoga pengalaman saya ini bisa jadi catatan bagi kamu yang ingin liburan ke negara Korea Selatan, mengingat sakarang kondisi kesehatan dunia sudah membaik yang berarti sudah mudah mengunjungi negara lain. Jadi enggak kaget saat tiba di Korea Selatan.


xoxo
Dila
Read More

Rekomendasi 5 Bahan Hijab Sesuai Kegiatan

Kamis, 16 Juni 2022

14 komentar
mengenal bahan linen


Jaman sekarang jenis hijab sangat beraneka ragam. Supaya tidak salah beli, penting untuk mengetahui bahan hijab yang nyaman sesuai kegiatan. Seperti mengenal bahan linen, voal, ceruty, satin, katun import dan jenis bahan lainnya yang banyak digunakan saat ini.

*

Assalamualaikum
Halo semuanya?

Kepada teman-teman muslimah, saat membeli hijab peduli enggak sih dengan jenis bahannya?

Kalau saya sangat peduli apalagi saat membeli secara online, supaya bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan serta memiliki gambaran seperti apa rasanya nanti kalau dikenakan.

Sekitar sebelum tahun 2011, hijab yang paling populer adalah hijab paris yaitu hijab segi empat dengan jenis bahan yang tipis, ringan dan memiliki banyak pilihan warna. Namun setelah munculnya designer hijaber di Indonesia dan diiringi dengan selebgram muslimah, jenis hijab yang diperkenalkan kepada masyarakat makin beragam.

Sebagai muslimah, saya sudah mencoba berbagai hijab mulai dari bentuk hingga bahannya, dan akhirnya menemukan jenis hijab yang nyaman digunakan sesuai kegiatan atau situasi. Oleh karena itu, pada artikel kali ini saya ingin spill jenis hijab paling favorit dari sekian banyak bahan yang ada.




Rekomendasi 5 Bahan Hijab Sesuai Kegiatan



1. Voal


Banyak muslimah yang "dibesarkan" dengan hijab paris karena bahannya adem, pilihan warna banyak dan harga murah. Namun hijab paris memiliki kekurangan seperti bahan tipis menerawang sehingga mudah kusut dan susah tegak.

Sekarang pecinta hijab paris bisa beralih ke hijab voal. Banyak yang bilang voal adalah paris versi premium karena bahannya sedikit lebih tebal dan tidak menerawang. Hal ini membuatnya kaku dan mudah dibentuk dan tidak mudah rusak jika ada angin.

Hijab voal segi empat sangat cocok digunakan untuk kegiatan sehari-hari seperti untuk kuliah, kerja atau saat berbelanja dan makan bersama teman di mall.

Rekomendasi 5 Bahan Hijab Sesuai Kegiatan
Hijab voal untuk kegiatan harian


2. Linen


Beberapa tahun lalu saya pernah ditugaskan di Korea Selatan, kebetulan saat itu berangkat pada musim dingin dan musim semi. Sebagai orang terbiasa tinggal di negara beriklim tropis, tentu ini menjadi shock culture bagi saya, tak menyangka temperatur saat musim dingin itu sangat ekstrim. 

Ingat sekali saat itu hijab paris tidak bisa diandalkan karena bahannya yang tipis membuat kepala terasa dingin. Untung saat itu saya membawa pasmina bahan linen yaitu bahan yang terbuat dari serat rami.

Tak hanya memiliki kelebihan kaku dan mudah dibentuk, ternyata bahan linen cocok untuk semua iklim. Setelah mencari tau di Google, bahan linen memiliki karakteristik lembut sehingga terasa adem saat digunakan di udara panas. Sementara serat kainnya tebal membuatnya terasa hangat saat digunakan di udara dingin.

Jadi hijab bahan linen menjadi pilihan saat liburan ke tempat yang dingin ataupun panas.

Rekomendasi Bahan Hijab Sesuai Kegiatan
Throwback traveling ke Korea dengan hijab bahan linen



3. Ceruty


Pertama kali kenal pasmina adalah dari bahan ceruty. Saat itu ada hijab blogger yang suka mengenakan pasmina ceruty berwarna pastel. Dia terlihat cantik menggunakan pasmina ceruty dengan berbagai style.  

Saya suka mengenakan pasmina ceruty di acara seperti kondangan dan hari lebaran. Karena bahannya tipis, licin dan jatuh sempurna sehingga cocok dipadukan dengan dress. Dibandingkan dengan hijab satin, saya merasa lebih nyaman menggunakan pasmina ceruty karena tidak panas dan banyak pilihan gaya yang bisa dicoba.


4. Katun Jeruk/Katun Import


Masalah terbesar bagi muslimah saat traveling adalah hijab yang mudah kusut saat dimasukan ke dalam tas. Kalau hijab kusut dan susah dibentuk mood jadi jelek, sehingga tidak semangat untuk berfoto-foto saat liburan.

Maka hijab anti kusut atau ironless menjadi solusi untuk menemani muslimah saat traveling. Salah satu bahan rekomendasi saya adalah katun import/kulit jeruk.

Jujur, senang sekali menemukan pasmina bahan katun jeruk ini. Karakter bahannya mudah diatur, tidak licin, tidak begitu tebal dan tidak begitu tipis. Permukaan bahan katun jeruk memang terlihat berserat tipis/tidak mulus membuatnya tidak perlu disetrika lagi. Berbeda dengan bahan ceruty dan voal yang harus mulus jika dipakai, dan mudah membentuk bekas lipatan.

Pasmina katun jeruk adalah andalan saya saat traveling dan sebenarnya juga menjadi hijab favorit sehari-hari.

Rekomendasi Bahan Hijab Sesuai Kegiatan
Traveling dengan hijab katun jeruk memang the best!



5. Jersey Premium


Hijab favorit saya saat olah raga di luar adalah bergo bahan jersey premium. Karena bahan ini tidak gampang kusut, menyerap keringat dan juga cepat kering.

Selain itu bergo jersey premium agak berat dalam artian tidak mudah terangkat saat lari/ kena angin. Pengalaman jogging menggunakan bergo bahan diamond crepe, ternyata mudah terangkat oleh angin karena kainnya tipis dan ringan.



***

Ada banyak jenis bahan hijab namun dari semua yang pernah dipakai, memang lima jenis bahan di atas yang dirasa paling nyaman dan cocok dengan saya dalam berbagai kegiatan.

Mulai dari aktifitas harian seperti hijab untuk kuliah/kerja, hijab yang nyaman saat traveling, hijab yang cocok untuk dipadukan dengan dress saat kondangan hingga hijab yang pas digunakan saat olah raga di luar.

Apapun tren hijab yang ada, paling penting adalah mengenali bahannya supaya tau kelebihan dan kekurangan serta paham kapan jenis bahan hijab tersebut bisa digunakan.

Setelah itu barulah mengenali warna yang cocok dengan tone kulit masing-masing serta menemukan gaya hijab yang paling pas dengan bentuk wajah.


xoxo
dila

Read More

Review Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner

Jumat, 03 Juni 2022

9 komentar
Review scarlett oleh chocodilla blog


Assalamualaikum
Halo, apa kabar semuanya?

Akhir-akhir ini rambut saya terasa kering dan gampang kusut. Saat basah sehabis keramas ataupun saat kering, bagian ujung rambut susah disisir. Alhasil banyak rambut rontok dan berjatuhan di lantai.

Nampaknya ini karena keenakan dengan fasilitas yang tersedia di rumah. Yup, setelah balik ke kampung halaman untuk tinggal bersama orang tua lagi, saya senang sekali menggunakan barang-barang yang ada di rumah termasuk sampo, sehingga merasa tidak perlu repot membeli sendiri.

Selain sering menggunakan sampo yang ternyata tidak cocok, saya juga sudah tidak menggunakan conditioner. Alasannya adalah karena di rumah tidak tersedia conditioner (mental gratisan emang hehe ). But alasan sesungguhnya adalah tidak sanggup berlama-lamaan di kamar mandi. Udara dan air di sini sangat dingin jadi maunya mandi dan keramas secepat mungkin. 


Hal ini membuat saya hunting produk hair care yang bisa membantu masalah rambut yang dialami. Salah satu yang mencuri perhatian adalah produk hair care dari Scarlett.

Atas pengalaman menggunakan rangkaian bodycare hingga face care dari Scarlett, sepertinya tidak afdol kalau melewatkan produk hair care-nya. Jujur saya memang suka dengan produk Scarlett seperti shower scrub dan body lotion karena wanginya semerbak dan terbukti mencerahkan dan melembabkan kulit.

Nah bagaimana dengan produk hair care Scarlett? Tentu saya penasaran dengan wangi dan manfaatnya.



Pengalaman Pertama Kali Menggunakan Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner



Wangi dan Tekstur Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner


Sekitar bulan Januari 2022, Scarlett memperkenalkan tampilan baru produk hair care mereka yaitu Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner.

Dulu sampo dan conditioner ini dikemas dalam jar plastik berwarna putih, sekarang berubah menjadi botol plastik bening ukuran 250ml dengan tutup tipe fliptop yang mudah dibuka-tutup.

Yordanian Sea Salt Shampoo berwarna biru cerah seperti air laut. Teksturnya tidak begitu kental dan tidak begitu cair sehingga mudah dituangkan. Wanginya semerbak, berasal dari bunga Magnolia. 

Review Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner
Tekstur sampo


Sementara Yordanian Sea Salt Conditioner berwarna pink. Teksturnya lebih padat mirip dengan body lotion sehingga saat dipakai, perlu menekan botol supaya isinya keluar. Conditioner ini juga wangi bunga, yaitu Evening Primrose alias bunga sedap malam.

Review Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner
Tekstur conditioner


Cara Pemakaian Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner


Siapa yang baru tau kalau memakai sampo yang benar adalah cukup mengoleskannya ke kulit kepala?

Oleh karena itu, saat menggunakan Yordanian Sea Salt Shampoo, tuanglah secukupnya ke kulit kepala atau akar rambut. Pijat perlahan-lahan secara menyeluruh lalu bilas hingga bersih.

Perlu diketahui, Yordanian Sea Salt Sampoo ini tidak memiliki busa yang banyak. Para pecinta busa mungkin akan kecewa, namun sebenarnya itulah yang bagus. Saya pernah membaca sebuah artikel, produk sabun, sampo dan odol yang bagus adalah yang sedikit busanya.

Setelah menggunakan sampo, dilanjutkan dengan conditioner. Saat kondisi rambut masih basah, tuangkan Yordanian Sea Salt Conditioner secukupnya ke tangan, lalu oleskan ke batang rambut hingga ujung. Diamkan beberapa menit lalu bilas hingga bersih.

Yang perlu diperhatikan saat menggunakan conditioner adalah jangan dioles ke ke kulit atau akar rambut. 


Review Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner



Kandungan dan Manfaat Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner


Dulu sea salt indentik dengan bumbu makanan, sekarang bisa jadi bahan pembuatan sampo dan conditioner, kok bisa yah? Yuk kita lihat manfaat sea salt yang ada pada produk hair care Scarlett ini.

Manfaat Yordanian Sea Salt Shampoo :

- Membantu mengurangi kadar minyak berlebih di kulit kepala. 
- Membantu mengurangi kulit kepala atau ketombe. 
- Membantu menstimulasi pertumbuhan rambut. 
- Membantu memperkuat folikel rambut. 
- Membantu membuat rambut jadi lebih bervolume.

Manfaat Yordanian Sea Salt Conditioner :

- Membantu melembutkan rambut.
- Membantu menstimulasi pertumbuhan rambut. 
- Membantu memperkuat folikel rambut. 
- Membantu membuat rambut jadi lebih bervolume dan mudah diatur.


Review Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner




Kesan Menggunakan Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner


Saya pribadi suka dengan sampo Scarlett ini karena tidak banyak busa sehingga mudah dan cepat dibersihkan. Sementara conditionernya juga favorit karena tidak terlalu berminyak. Pengalaman menggunakan conditioner merek lain, minyaknya berlebihan sehingga susah membersihkan telapak tangan setelah memoles conditioner ke batang rambut.

Ini adalah pertama kalinya saya menggunakan produk hair care dari Scarlett. Lagi-lagi dibuat jatuh cinta karena wangi sampo dan conditioner sungguh semerbak. Bahkan wanginya awet hingga malam hari.

Tak sekedar wangi, efek dari dua kali pemakaian lumayan terasa yaitu rambut mudah disisir setelah keramas. Biasanya sulit menyisir rambut yang masih basah sehabis keramas, terutama bagian tengah ke ujung.

Dengan begini, saya bersemangat menggunakan Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner secara rutin supaya hasilnya maksimal. Sehingga tidak ada lagi masalah rambut kering, mudah kusut dan rontok.

Review Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner


Alasan Memilih Produk Hair Care Scarlett


Scarlett sudah menjadi brand lokal yang paling populer sekarang. Banyak yang jatuh cinta dengan produk "buatan" artis cantik Indonesia Felicya Angelista ini karena memiliki berbagai varian wangi yang khas serta manfaatnya.

Namun, dibalik itu semua ada hal yang perlu diperhatikan oleh konsumen saat menggunakan produk kecantikan maupun perawatan tubuh yaitu apakah sudah terjamin atau tidak?

Sebelum pertanyaan itu muncul, Scarlett telah mempersiapkan diri sehingga seluruh produk mereka termasuk Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner sudah :

- Teruji bebas Merkuri & Hydroquinone
- Terdaftar di BPOM
- Proses penelitian tidak dites pada binatang
- Telah mendapatkan sertifikat halal

Produk ini aman digunakan oleh anak di atas 13 tahun dan ibu hamil atau ibu menyusui.*

*Namun tetap dianjurkan konsultasi dulu dengan dokter.



Cara Cek Keaslian Produk


Sebagai konsumen, kita bisa loh mengecek keaslian produk haircare Scarlett secara langsung! Supaya tau apakah produk yang dibeli asli atau tidak, mengingat jaman sekarang banyak oknum nakal yang suka membuat dan mengedarkan kosmetik palsu.

Caranya cek keaslian produk Scarlett :


-Kunjungi https://verify.scarlettwhitening.com/  atau arahkan kamera ponsel pada barcode yang ada di kemasan.

-Isi data diri seperti nama, email, kota, nomor HP dan kode serial yang ada di bawah barcode yang tertera pada kemasan.

-Setelah itu cocokkan nomor serial yang muncul di bagian verifikasi dengan yang ada di kemasan.

-Jika kode salah atau produk palsu maka ada penyataan kode salah dan sebaliknya.


Lebih jelasnya, silakan lihat gambar di bawah berdasarkan pengalaman saya cek keaslian produk Scarlett yang dibeli.

Review Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner

Review Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner

Review Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner




Sebaiknya beli produk Scarlett di website resmi atau reseller yang sudah terpercaya. Harus pintar dan jeli saat membeli produk baik di toko kosmetik maupun di online shop, jangan tergiur dengan harga yang sangat murah

Produk Scarlett yang resmi seperti sampo dan conditioner ini bisa dibeli di https://scarlett-whitening.com/

Harga Yordanian Sea Salt Shampoo Rp75,000 & Conditioner Rp75,000


  • Note : Semua foto adalah dokumen pribadi, dilarang menggunakan foto dari artikel ini tanpa ijin.


BONUS!! VIDEO UNBOXING




xoxo
dila

Read More