Tempat IG-able : AVRO ANSON RI 003

Minggu, 28 Januari 2018

2 komentar
Halooo~~
Sekarang saya ingin melanjutkan cerita yang saya posting sebelumnya yaitu Sehari Mengunjungi 3 Tempat IG-able di Bukittinggi. Setelah puas makan dan foto-foto di Rumah Pohon Abdul yang berada di Ngarai Sianok, selanjutnya kita menuju tempat instagramable lainnya yaitu :


2. AVRO ANSON RI 003

Nama yang cukup unik yah dan ini merupakan tempat yang paling membuat saya penasaran saat melihat fotonya di IG. Berlokasi di sebuah daerah yang bernama Gaduik, tentu masih di daerah Bukittinggi, ternyata AVRO ANSON RI 003 adalah monumen pesawat dan katanya dulu di tempat pesata itu berada merupakan bandara mini di daerah Bukittinggi. Tempatnya sepi, ini karena memang bukan tempat wisata, hanya sebuah monumen yang sedang menarik minat para IGers.







Gimana?? Instagramable banget kan!!

Rasa penasaran saya akan tempat ini sudah terbayar tuntas, selesai foto-foto disini daya dan adik melanjutkan perjalanan ke tempat IG-able lainnya. Dan lagi-lagi ditengah perjalanan ada tempat yang tak sengaja dilalui dan membuat saya ingin berkunjung sebentar yaitu :

Lapangan Pacu Kuda Bukik Ambacang

Seperti namanya, merupakan tampat yang biasa digunakan untuk latihan hingga acara lomba pacuan kuda yang terbesar dan mungkin satu-satunya di Bukittinggi. Kenapa saya jadi ingin mampir kesini, alasannya adalah ini merupakan tempat yang digunakan untuk shooting film yang cukup terkenal di Indonesia yaitu Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Selain itu ingin bernostalgia mengingat dulu waktu masih bersekolah di MTsN, saya dan teman pernah mendatangi tempat ini untuk menonton acara pacuan kuda dengan cara melewati bukit yang dimana ada beberapa kuburan cina kuno. Yap kita bela-belain naik turun bukit hanya untuk nonton pacuan Kuda,,, hehehe (FYI : posisi MTsn dan Lapangan ini berdekatan dan jalan pintasnya adalah melewati bukit kecil)





OK!! sekarang tinggal satu tempat lagi yang saya kunjungi, dimana itu?
see you on the next post (Perpustakaan Bung Hatta) ^_^

xoxo
dila


Location : AVRO ANSON RI 003, Gaduik, Bukittinggi
Date : 29 March 2017

Camera : Samsung NX 1000
Read More

Sehari Mengunjungi 3 Tempat IG-able di Bukittinggi

Kamis, 25 Januari 2018

2 komentar
Tahun 2017 lalu saya jarang sekali berbagi cerita di blog padahal lumayan banyak kegiatan ataupun pengalaman menarik yang bisa dishare. Untuk itu, di tahun 2018 ini saya akan coba mencicil kisah-kisah menarik di tahun 2017 atau bahkan di tahun-tahun sebelumnya yang belum sempat saya ceritakan dan sayang kalau terlupakan begitu saja.

Kisah yang pertama adalah saat saya pulang kampung (lagi) pada bulan Maret 2017. Seperti biasa, saya pulang dengan memanfaat cuti diantara tanggal-tanggal merah sehingga bisa merasakan liburan yang lebih lama. Yah, karena tidak cukup liburan di rumah cuma 4 hari, harus lebih dari itu. Walaupun liburannya lama, sebenarnya kegiatan saya lebih banyak leha-leha di rumah dari pada wisatanya. Kenapa? karena mama dan papa kerja dan adik saya sekolah, yah! yang cuti kan hanya saya, sementara yang lain melakukan rutinitas normal. T_T Dengan kata lain, enggak ada lah yang namanya wisata sekeluarga.

Saya tidak mau diam atas kenyataan ini, saya pun memikirkan apa yang bisa dilakukan untuk menikmati cuti ini. Akhirnya, berbekal hasil pencarian di Instagram, saya mulai membuat list tempat instagramable di Bukittinggi yang mudah dijangkau oleh saya sendiri (nyetir mobil sendiri tanpa ditemani papa). Berikut beberapa tempat instagramable di Bukittinggi yang berhasil dikunjungi hanya dalam setengah hari bersama adik saya, Alhamdulillah masih bisa ditemani adik yang pulang tes (kalau enggak salah), jadi wisatanya enggak sendirian amat, lumayan tuk jadi tukang foto haha.


1. Rumah Pohon Abdul

Tempat pertama yang saya kunjungi adalah sebuah restoran yang berada di Ngarai Sianok yang mulai terkenal di IG. Ternyata selain Taruko Cafe, ada tempat makan baru di Ngarai Sianok yang menyajikan pemandangan indah yaitu Rumah Pohon Abdul. Perbedaan kedua tempat ini adalah, Rumah Pohon Abdul terletak di tempat yang agak tinggi sehingga kita bisa melihat pemandangan ngarai yang luas, sementara Taruko Cafe ibaratnya kita berada di dalam ngarai itu sendiri, jadi pemandangannya terbatas namun ada sungai kecil yang menjadi nilai plusnya.

Kami kesini pada jam makan siang, dan saat itu pengunjungnya sepi, mungkin karena kita kesana di hari kerja. Sehingga kamipun bisa bebas memilih tempat duduk dan berfoto-foto

Foto kayak ini nih, yang paling sering muncul di IG






Selesai makan kami mampir sebentar ke sungai kecil yang mengalir di bawah ngarai yang kami lewati saat hendak menuju ke destinasi berikutnya. Ini mungkin kurang hits di IG, tapi saya tergoda untuk berhenti sebentar dan berfoto di dekat sungai.




Kira-kira apa yah tempat IG-able yang kami kunjungi setelah ini?
Silakan lihat di post berikutnya Tempat IG-able : AVRO ANSON RI 003

xoxo
dila


Location : Rumah Pohon Abdul, Bukittinggi
Date : 29 March 2017

Camera : Samsung NX 1000

Read More

Drama Berakhir Cantik di Taruko

Minggu, 14 Januari 2018

Tidak ada komentar

Hanya sebentar menikmati Puncak Lawang, kami pun harus pulang karena faktor cuaca (Baca juga : Drama Akhir Tahun di Puncak Lawang). Berbeda dengan saat pergi dimana kami melewati jalur kabupaten Agam menuju Puncak Lawang, untuk pulang kami mencoba melewati jalur Bukittinggi. Yap, jadi ada dua pilihan jalur dari Bukittinggi menuju Puncak Lawang yang bisa ditempuh.


Untuk jalur via Bukittinggi ini sebenarnya jalannya agak lebih sempit tapi poin plusnya adalah bisa melewati bagian dalam Ngarai Sianok. Saat tiba di Ngarai Sianok, kami singgah dulu di sebuah restoran yang terkenal disana, untuk melakukan sholat dan istirahat sebentar sambil menikmati pemandangan ngarai. Nama tempatnya adalah Taruko Cafe, bangunannya masih tradisional, makanan yang disajikan beragam, tapi bukan nasi padang ala-ala pinggir jalan yah,,wkwk. Dan yang paling dicari orang baik lokal maupun wisatawan kesini adalah pemandangannya. Dari kafe ini kita bisa melihat sungai kecil, dinding ngarai dan pemandangan hijau lainnya.





Saya semangat mengajak keluarga kesini karena alasan untuk foto-foto, hahaha karena agak kecewa di Puncak Lawang, Dan kebetulan mama dan adek-adek juga belum pernah kesini. Kalau menu makanannya sama kayak kafe lainnya seperti nasi goreng, spageti, pancake dan berbagai minuman dan jus. Tapi bagi saya pribadi, kalau kesini niatnya emang untuk foto-foto, kalau makanannya standar tapi harganya mahal. Mungkin karena tidak ada biaya tiket masuk disini jadi mereka menggambil keuntungan lebih melalui makanan. 


Walaupun kurang puas di Puncak Lawang, saya senang sekali karena bisa foto-foto cantik di Taruko Cafe. Gimana enggak cinta banget sama Bukittinggi, di dalam kotanya aja ada banyak wisata yang bisa dikunjungi. I love my hometown ^_^

xoxo
dila


Location : Taruko Cafe, Bukittinggi
Date : 30 December 2017
Read More

Drama Akhir Tahun di Puncak Lawang

Minggu, 07 Januari 2018

2 komentar
Hallo para blogger, apa kabar?
How was your year end ?

Kalau saya alhamdulillah akhir tahun kemaren bisa cuti dan liburan di rumah selama seminggu, yeah!! 
Satu minggu merupakan waktu yang cukup panjang bagi seorang karyawan, saya pun sudah membayangkan kegiatan yang akan saya lakukan saat di rumah yaitu jalan-jalan ke tempat wisata.

Namun kenyataan kadang jauh dari ekspektasi, huhuu. Selama di rumah saya cuma bisa jalan-jalan sekali, kegiatan lainnya menghadiri pesta pernikahan saudara sepupu dan selebihnya adalah menyaksikan hujan. Kalau sudah begini, hal yang bisa dilakukan adalah melepas kangen sama makanan khas kampung halaman.

Dila akhirnya jalan-jalan~~

Oke!! kali ini saya akan menceritakan tentang wisata satu-satunya yang saya lakukan bersama keluarga. Setelah tujuh hari di rumah, akhirnya cuaca cukup cerah di hari Sabtu sehingga saya dan keluarga bisa keluar untuk jalan-jalan. Di last minute kita memutuskan untuk mengunjungi Puncak Lawang.

Puncak Lawang adalah objek wisata berada di dataran tinggi kabupaten Agam, Sumatera Barat, berupa sebuah bukit/puncak yang ditumbuhi pohon pinus dan sudah dikelola mejadi objek wisata sejak dulu. Selain itu juga sering digunakan oleh para pelajar sebagai tempat kegiatan pramuka atau PMR. Hal yang paling istimewa di sini adalah kita bisa melihat pemandangan Danau Maninjau dari atas.


Kita berangkat dari rumah menggunakan mobil pribadi sekitar jam 11:15 dan tiba di sana jam 12:30.
Jarak dari rumah (Bukittinggi) ke Puncak Lawang adalah sekitar 30km. Bisa dibilang perjalanan kita waktu itu cukup lancar, hanya sedikit macet di jalan yang berada dekat pasar tradisional dan sisanya adalah tantangan di jalan yang berlika-liku dan menanjak.

Drama dimulai! 

Sebenarnya perjalan kali ini cukup dramama ramama-ramama heh~ (auto nyanyi lagu Monsta X,, hehe). Yang pertama adalah ketinggalan USB. Apa pentingnya sih USB?? bagi saya penting banget. Saya suka sekali mendengarkan musik terutama saat di mobil. Jadi biasanya saya selalu membawa USB yang sudah berisi lagu-lagu pilihan untuk menemani perjalanan jauh selama di dalam mobil.  Dengan begini perjalanan yang jauh jadi terasa cepat dan menyenangkan. Saya yakin kemaren sudah menaruh USB di mobil tapi ternyata malam sebelumnya papa melepaskan USB yang ada di mobil dan membawanya ke rumah. Kenapa papa inisiatif sekali sih?? huhuuu. Dan saya  baru sadar kalau USBnya enggak ada saat sudah di perjalanan. Mau balik lagi juga enggak mungkin karena kita berangkatnya udah siang.

Drama kedua!

Sebenarnya sebelum liburan ini saya membeli kamera baru dan benar-benar belum digunakan sama sekali. Jadi pas jalan-jalan ke Puncak Lawang ini saya sudah terbayang untuk foto-foto pemandangan yang indah dengan kamera baru. Di mobil selama perjalanan saya sibuk membaca manual book si kamera hingga mama tiba-tiba bertanya 

Mama : Dila enggak bawa kamera?
Dila : "bawa kok ma,, ini

Saya menjawab dengan senyam-senyum sambil mengeluarkan kamera

Adik : wah, kak kamera baru?? Kamera yang pink mana? Kak mau lihat kameranya donk

Saya langsung meminjamkan kamera kepada salah satu adik laki-laki saya.

Adik : Kak ini kok gelap?
Dila : Buka dulu donk tutup lensanya
Adik : Oh iya, eh tapi masih gelap

Trus saya langsung cek baterainya dan jeng jeng jenggggg ternyata kosong T_T. Malamnya saya memang charge baterainya. Pagi sebelum berangkat saya lihat di tempat charge, baterai sudah kosong sehingga saya mengira sudah ada di dalam kamera. Menyadari hal ini saya benar-benar lemes, zonk, 멍. Udah enggak bisa berkomentar lagi. KOK BISAAAAAAA SETELEDOR INI T_T . Serasa mau balik ke rumah untuk mengambil baterai, tapi sudah terlambat. Mau beli baterai baru juga enggak memungkinkan. Yah, jadi inilah drama kedua saat jalan-jalan.

Walaupun enggak bisa foto pakai kamera baru
tapi masih bisa foto bersama kamera baru (maksa)


엄마 사랑해~

Sampai di Puncak Lawang~


Akhirnya kita sampai di tujuan! Hmmm ada tambahan drama, ternyata tempatnya sedang direnovasi T_T terutama di pintu masuk. Namun alhamdulillah masih bisa masuk ke dalam dengan segala keterbatasan. Kita masuk ke dalam membawa bekal makan siang yang sudah dipersiapkan dari rumah. Setelah menyantap makan siang, kita langsung ke atas puncak.

Saat itu pengunjung cukup ramai, ada yang makan siang, bermain flying fox, berfoto-foto dan melakukan permainan tantangannya lainnya. Namun saat itu tidak ada yang bermain paralayang karena cuaca yang mendung. Kita sekeluarga juga lebih sibuk foto-foto dengan kamera handphone masing-masing. Yahhh, dengan handphone, saudara-saudara. Untung yah, masih ada penyelamat yaitu kamera handphone. Bisa dibilang tidak begitu lama berfoto-foto, kita pun terpaksa harus kembali ke mobil karena hujan. 


Minus Papa yang harus tetap kerja.

Secara garis besar, jalan-jalan keluarga kali ini cukup mengecewakan : ketinggalan USB, tidak bisa pakai kamera, tempatnya direnovasi, dan hujan huhuuuu T_T. Walaupun demikian saya sedikit tidak sedih karena sebelumnya sekitar bulan Mei sudah pernah ke Puncak Lawang. Saat tempatnya masih bagus dan saat itu sudah puas foto-foto ,,hehe.


Kamera depannya DAEBAK

Bonus!!

Fun Facts of Puncak Lawang:
- Sering digunakan untuk digunakan untuk kejuaraan olah raga paralayang karena merupakan salah satu spot terbaik di Asia Tenggara
- Bisa melihat pemandangan danau Maninjau yang indah dari atas puncak.
- Baru-baru ini salah satu selebriti terkenal Indonesia (Laudya C. Bella) melakukan foto pre-wedding di sini.

xoxo
dila


Location : Puncak Lawang, Sumatera Barat
Date : 30 December 2017
Read More