Get Closer With Sea Animals

Sabtu, 19 Oktober 2013

Tidak ada komentar
Setelah puas menikmati Taejongdae kita kembali naik bus menuju Sasang Terminal. Karena waktu itu sekitar jam makan siang, akhirnya kita ke Nampodong tuk mencari makan. Setelah makan siang, kita keliling sebentar dan sempat ngantri pancake yang antrian pembelinya panjang banget. Katanya sih, pancake yang dijual oleh pedagang kaki lima itu menjadi terkenal karena pernah masuk di reality show terkenal di Korea. Gw inget sekali waktu itu dingin banget, anginnya kenceng sampai-sampai gw ngerasa angin itu menembus kulit dan tulang-tulang gw, tapi harus ngantri panjang tuk sepotong pancake sama mas Diyan. Setelah dicoba, rasanya lumayan sih. sayang enggak motoin suasana waktu itu.

Setelah itu, kita beranjak ke Haeundae. Sebenarnya masing-masing kita udah pernah ke pantai itu sebelumnya dengan tim masing-masing, tapi kita sama-sama belum berkunjung ke Aquarium yang ada di dekat pantai. Jadi kita berniat tuk masuk tuk melihat koleksi hewan laut yang ada di dalam Busan Aquarium.

-Taking a picture with fishes-
Read More

Mengunjungi Taejongdae di Busan

Tidak ada komentar
Pada jalan-jalan ke Busan sebelumnya gw dan teman tim telah mengunjungi 해운대 (pantai), 신세계 (mall), 남포동 (pasar), 부산 타워 (tower) dalam satu hari (Busan is Beach). 대박이지! dalam sehari bisa mengunjungi berbagai tempat, padahal jarak antar tempat tersebut ga begitu dekat. Ini semua karena transportasi Korea yang bagus. Dan saat itu kita menggunakan fasilitas subway yang sangat cepat, nyaman dan murah.

Nah, kali ini gw jalan-jalan ke Busan lagi, karena masih ada beberapa tempat di Busan yang kayaknya rugi kalau enggak dikunjungi. and I went along with mas Diyan on my third trip to Busan. Melihat jalan-jalan sebelumnya, ternyata seru pergi berdua aja. Bisa foto-foto lebih banyak, enggak banyak komplain/permintaan dan bisa lebih menikmati jalan-jalannya ^^ karena itu kita janjian tuk jalan-jalan berdua lagi.

Dari terminal Sasang di busan, kita naik bus menuju Taejongdae.

-Taejongdae Resort Park-


Taejongdae itu semacam kawasan taman besar berbukit-bukit yang berada di dekat laut. Gerbang masuknya berada di bagian rendah, sehingga setelah masuk kita harus mendaki tuk mencapai beberapa tempat. 

Papan informasi
Di sekitar pintu masuk kita langsung disambut oleh tempat informasi. Di tempat informasi kita bisa minta peta wisatanya jadi kita bisa merencanakan mau ke mana aja, trus apa aja yang ada dan tentu saja bisa menentukan rute perjalanan yang diinginkan.

Selain itu juga ada papan informasi, mungkin yang males minta dan bawa-bawa peta wisata enggak khawatir lagi bakalan tersesat karena disana ada papan informasi yang berisi peta, gambar-gambar, arah dan jarak tempuhnya.

Bisa dilihat ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi tapi kita cuma pergi kebeberapa tempat aja. Ini disebabkan faktor temperatur dan angin yang dingin dan harus mendaki jadi capek hoho.

foto disela-sela mendaki
bangku istirahat
Katanya sih ada kereta yang mengelilingi Taejongdae, tp mungkin karena kita datangnya pagi jadi belum beroperasi. Dan sepertinya enakan jalan, bisa menikmati pemandangan dan berhenti sesuka hati. Padahal gw menderita karena harus mendaki, mana temperaturnya dingin lagi. Tapi untung ada fasilitas untuk istirahat 역시 한국나라이다..


Fasilitas lain yang disediakan oleh pihak wisata adalah teropong dan masih bisa digunakan.
Jadi dari posisi yang tinggi ini kita bisa melihat jauh ke laut.



 -The Rock Beach-




 Pantainya berbatu bukan berpasir.








-The Lighthouse-  



Mungkin di fotonya terlihat hangat tapi sesungguhnya itu dingin banget!! Baju gw yang udah berlapis-lapis itu tak mempan. Gw masih belum bisa menentukan pemilihan baju ato berapa lapis baju yang harus digunakan saat mengunjungi suatu tempat saat musim dingin. Makanya, cuma pakai jaket kayak gitu padahal saat itu kalau gw perhatiin, orang Korea aja pake jaket tebal banget. Anyway 즐거웠어~


Location : Taejongdae, Busan
Date : 30 December 2012
Read More

The Yellow Reed

Rabu, 16 Oktober 2013

Tidak ada komentar
It is always, unplanned things run more smoothly than planned one.
Ya, begitulah yang terjadi pada gw hmm maksudnya kita.

Berawal dari gw cuma mau nemenin salah seorang teman dari dept. lain (namanya Diyan) yang ingin beli oleh-oleh buat keluarganya, kenapa gw diminta tolong? bcoz you know I'm one of interpreters, he thought he will survive if go to market with me.

Beli oleh-oleh di Gwangyang yang pada dasarnya adalah kota pabrik baja kayaknya bukan pilihan yang tepat sehingga gw ngasih usul tuk nyari oleh-oleh di Suncheon, kota yang lebih kota dari pada Gwangyang, hehe.

Semalam sebelum pergi, si mas Diyan ngusulin pergi ke Suncheon Bay. Dia habis googling dan menemukan artikel tentang Suncheon Bay, katanya sih recommended. Lagian nanggung ke Suncheon cuma buat beli oleh-oleh doank.

Berbicara tentang Suncheon Bay, gw merasa bukan hal asing, gw pernah liat foto jalan-jalan dispatch 1 yang di kirim ke Gwangyang (waktu itu gw di Pohang). Setelah gw liat fotonya, gw merasa biasa banget, ntah itu karena tempatnya yang emang biasa ato teknik pengambilan gambarnya yang biasa.

Tak puas cuma ngekepoin foto-foto orang lain, akhirnya gw searching langsung di internet. Gw masuk ke visitkorea.or.kr laman dimana gw biasa mencari informasi tempat wisata di Korea. Ternyata disana, Suncheon Bay masuk dalam katagori "Recommended Destinations". Setelah dilihat-lihat dan dibaca-baca kayaknya ga ada salahnya berkunjung ke sana, lumayan tuk ngilain stress. mudah-mudahan bener-bener bagus.

Akhirnya kita memperluas rencana, jadi mengunjungi Suncheon Bay dulu setelah itu baru belanja di downtown. Lagian Korea transportasinya keren, jadi dapat dengan mudah menjangkau tempat wisata dan balik sesuai rencana. Dan kitapun pergi berdua kesana di hari natal,, hahaha.

- Incredible Biodiversity-

Pintu masuk kawasan Suncheon Bay
Read More

Snow is romantic

Selasa, 15 Oktober 2013

2 komentar
Sepertinya semua orang yang tinggal di negara tropis yang cuma punya musim hujan dan musim kemarau, pasti amat sangat ingin merasakan musim salju. Begitu juga gw, pengen banget liat salju dan dulu sempat penasaran bakalan lihat salju pertama di mana.

Dan ternyata salju pertama gue itu di Korea Selatan~~ ^^ Alhamdulillah ya Allah, telah memberikan hambamu ini kesempatan untuk menyaksikan salah satu kebesaranmu ^^

Ya ya ya,, ternyata salju pertama gw di Korea tp di Gwangyang, sebuah kota yang tak pernah terjamah sebelumnya, jujur pas belajar bahasa korea, gw cuma tau dua kota doank yaitu Seoul & Busan. Kalau dipikir-pikir kurang elegan juga klo ntar ada yang nanya, "Dil, pertama kali liat salju dimana?" "di Gwangyang" "dimana tuh?" "di Korea" "Oh, gw taunya Seoul doank, itu dimananya Korea" "hmm,,, di pelosok gitu, hehe" . OTL ...

Gw lupa tanggal berapa pertama kali liat salju, yang pasti itu awal bulan desember malam hari, liatnya dari jendela oneroom. Taunya juga dari update-an status temen yang juga sama-sama training di Gwangyang. Perasaan saat itu adalah bahagia sekali walaupun cuma liat tetesan salju yang sangat kecil yang terbawa angin.

Kisah gw melihat salju ga mulus, awalnya cuma liat seiprit doank dan hampir tak ada bekas tumpukannya di tanah. beberapa hari kemudian, barulah liat hujan salju yang lumayan banyak dan melihat seluruhnya ditutupin salju yang putih.



Salju yang gw liat tanggal 6 desember 2012 di kawasan Gwangyang Steel Works, bisa dilihat lapisannya masih tipis kan, tapi saat itu gw bahagia banget liatnya.


Gambar salju yang gw liat di hari berikutnya, lumayan banyak dan dah mulai bisa main lempar salju ^^
--------------------




Kalau yang ini tanggal 6 Januari 2013. Waktu itu pengajarnya bilang kita mau belajar langsung di substation, dan kenyataanya kita diberi kesempatan main-main salju di halaman substation. Mulai dari perang salju sampe bikin boneka salju, baik banget tuh si mister, tau aja kalau kita ga tahan kalau liat tumpukan salju terhampar luas.
--------------------


Saat melihat salju turun, ntah kenapa perasaan jadi damai, suasana jadi tenang. Dan ketika melihat semuanya ditutupi salju, suasana terasa romantis, karena semuanya putih, indah & tenang. hehe..
Pokoknya gw suka salju dan ketika semuanya ditutupi salju itulah suasa paling romantis yang pernah ada. ^^

Terima kasih Gwangyang, kamu telah memberikan salah satu dari beberapa kenangan indah di Korea yang tak pernah terlupakan. Benar-benar berkesan.
Read More

It is an Unpredictable Plan of God

Tidak ada komentar
mungkin setiap orang pernah mengalami titik paling terendah, dimana dia merasa kesepian di tengah keramaian, merasa dibohongi di tengah kejujuran, mencintai (seseorang) tapi tak mau dicintai (oleh orang lain), bosan, jenuh, kangen keluarga, kangen seseorang di sana, terlalu dibebani oleh sebuah kepercayaan, tidak menyukai orang-orang yang harus ditemui setiap hari, ketika merasa kenapa saya disini?! kenapa kota ini (Gwangyang) selalu membuat saya bersedih? kenapa saya tidak ditempatkan di kota Pohang saja? kota yang pernah saya tempati, disana saya punya banyak teman baik orang Korea & orang Indonesia, seonsaengnim-seonsaengnim yang baik, oppa-oppa yang bersahabat, eonni yang ramah dan mister yang pintar. Disana juga ada teman-teman yang se-departmen dengan saya, yang sebelumnya kita telah merencanakan jalan-jalan bersama saat di Korea nantinya.

Namun kenyataannya saya dikirim ke kota yang dulu pernah membuat saya bersedih, karena satu hal yang saya malas untuk membahasnya,

Saya dikirim ke Gwangyang bersama tim departmen lain yang saya tidak kenal sama sekali dan saya juga asing dengan bidang mereka. Awalnya saya coba menerima dan berpikir positif. Namun setelah saya jalani, saya merasa kenapa mereka begitu? saya terlalu terbiasa dengan teman di departmen saya dan terlalu berekpektasi sama terhadap mereka. mungkin saya tak bisa jelaskan mengenai perlakuan mereka, tapi jangan terlalu membayangkan yang aneh-aneh, mungkin saya terlalu menuntut dan membandingkan.

Selain itu, ada seorang pengajar yang amat sangat menjatuhkan kepercayaan diri saya, saya yang dari awal tidak suka dikirim ke kota ini bersama departmen lain yang amat saya tidak kenal baik orang & materinya, semakin lemah dengan perlakuan pengajar tersebut. Ini salah satu poin penyumbang saya benci kota ini.

Selama masa bisnis trip, saya tinggal di Oneroom bersama 2 orang dari dept. lain. mereka sering keluar diajak makan oleh pengajarnya, bisa dibilang hampir tiap hari. Saya bukannya iri tidak diajak, tapi saya sedih aja selalu sendirian di kamar. Kesendirian membuat saya tidak bisa merubah image kota ini.

Waktu di Pohang, saya ngefans sama salah satu enginer. Secara fisik dia tinggi, putih & cakep. Tapi yang bikin saya ngefans dia adalah, dia pintar dan konyol a.k.a tidak jaim. Kadang-kadang tingkah lakunya kayak bocah, bahkan dia pernah dadah-dadahin kamera cctv yang terpasang di dalam pabrik. sumpah itu kocak banget. inilah salah satu alasan saya pengen ke Pohang, saya kangen si mister. Dan, kalau boleh jujur, ada seseorang yang saya sukai saat itu dan ternyata dia dikirim ke Pohang, inilah alasan saya lebih memilih Pohang dari pada Gwangyang.

dan saya selalu bertanya, Gwangyang, kenapa kamu selalu membuat saya bersedih?? saya tak ada alasan untuk menyukai kamu..

Saya rasa saya kurang bersyukur sampai akhirnya Tuhan dengan jelas-jelas memutar balik keadaan, dimana awalnya saya yang benci Gwangyang dan tak punya alasan menyukainya namun pada akhirnya menjadi amat menyukai kota Gwangyang dan kota itu memberikan alasan bagi saya tuk mencintai dan mengenangnya.

내가 왜 광양을 사랑해질 수 있는 이유는 다음 이야기를 읽으세요~~

Read More