Warung Kopi Masa Kini

Jumat, 17 April 2015

3 komentar

Warung Kopi (n.)
Pada zaman dulu tempat ini dikenal sebagai tempat berkumpulnya bapak-bapak untuk menikmati secangkir kopi dan pisang goreng sambil membahas hal-hal umum seperti masalah politik, olah raga dan pembicaraan tingkat bapak-bapak lainnya.

Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi, warung kopi bermetamorfosis menjadi coffee shop yang menyediakan berbagai macam variasi minuman kopi, ditemani oleh makanan ringan seperti brownies, toast, cake dan makanan berbahasa Inggris lainnya. Exterior yang eye-catching dan interior yang sangat nyaman dan unik, plus wifi gratis, membuat pengunjung yang kebanyakan anak muda betah berlama-lama di dalamnya, sibuk mengambil gambar minuman/makanan dari berbagai angle, berfoto-foto dengan latar belakang furniture cafe dan tidak lupa update status.

Yah, mendatangi coffee shop sudah merupakan lifestyle anak muda zaman sekarang, karena kita sudah mulai terpengaruh trend masyarakat luar. Pada akhirnya semakin banyak coffee shopbrand luar yang muncul di kota-kota besar di Indonesia.

Ditengah maraknya coffee shop brand luar tersebut, muncul lah satu dua tiga coffee shop merek lokal. Walaupun tidak se-wow dan se-high class warung kopi ala barat, seharusnya kita ikut mendukung perkembangan warung kopi lokal, karena bagaimanapun seharusnya kita tuan di negeri kita sendiri. Walaupun saya tidak begitu tau tentang kopi, tapi yang amat saya tau bahwa kopi kita sangat enak dan beragam. Pengolahan/peracikkannya masih tradisional tapi itulah kunci kekuatan rasanya.



Greentea Latte

Ngomong-ngomong coffee shop lokal, ketika pulang ke Bukittinggi kemaren, saya menemukan salah satu coffee shop yang unik. "Rimbun Espresso & Brew Bar" sebuah warung kopi masa kini yang terletak di kawasan Kampuang Cino persis di bawah Jembatan Limpapeh. Kampuang Cino sendiri amat dikenal oleh para turis mancanegara, karena dari dulu hanya di tempat ini yang terdapat cafe/bar yang menjual minuman semacam bir. Berbeda dengan bar yang sudah lama berdiri tersebut, "Rimbun Espresso & Brew Bar" ini adalah coffee shop yang baru berdiri dan tidak menjual minuman beralkohol. Tempatnya juga bagus sehingga membuat saya ingin datang kesana.

Namanya juga coffee shop, pasti minuman yang ditawarkan kebanyakan kopi. Tapi kali itu saya memesan Green Tea Latte karena saya sangat suka green tea. Selain itu bukannya enggak suka minum kopi namun saya sudah tidak boleh lagi minum kopi karena kondisi lambung yang sedikit sensitif dengan kopi. Pray for my lambung T_T .

Saya datang kesana pada siang hari di jam kerja, jadi belum banyak pengunjung sehingga saya bisa melancarkan misi untuk berfoto-foto ala-ala food blogger yang suka foto makanan dan review tempat makan/cafe dan juga sedikit foto ala fashion blogger. hehe






Kesan saya terhadap coffee shop ini bagus, tempatnya cozy, furniturnya ala-ala jadul dan berasa seperti di rumah. Saya cukup penasaran dengan suasana di lantai 2, sayangnya saya datang agak kepagian dan lantai 2 belum dibuka. Dari segi taste dan presentasi hidangannya lumayan. Kalau dilihat daftar menunya, ada banyak pilihan minuman namun list makanan/cemilannya masih sedikit dan perlu ditambah.





Sekian review saya mengenai salah satu Warung Kopi masa kini yang ada di Bukittinggi, buat anak muda Bukittinggi atau yang lagi wisata ke kota ini bisa mampir ke Rimbun Espresso & Brew Bar ini.

Location : Kampuang Cino - Bukittinggi

xoxo
dila
Read More

Taman Ngarai Maaram

Selasa, 07 April 2015

Tidak ada komentar

Haloooo my reader~
Kali ini saya excited sekali karena mau berbagi kisah terbaru saya di Bukittinggi (my lovely hometown). Alhamdulillah yah, akhir bulan kemaren hingga awal bulan ini bisa ambil cuti untuk pulang ke rumah. Kalau yang lain ambil cuti untuk jalan-jalan ke Bali, Jogja atau luar negeri tapi kalau saya selalu pulang ke rumah. Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, pulang ke rumah itu udah kayak liburan plus-plus, bisa ketemu keluarga, melepas kangen sama makanan khas/jajanan pasar, bisa wisata juga karena kotanya kan kota wisata.

Karena itu lah misi utama saya pada mudik kali ini adalah mengunjungi kembali tempat-tempat wisata yang sudah lama tidak dikunjungi (baca berfoto-foto kece). Tapi rencana saya tidak sesuai dengan ketentuan Allah, realitanya adalah hari kedua di rumah udah mulai radang, hari ketiga agak panas dan pilek plus tangan keiris pisau lumayan dalem. Darahnya banyak dan saya hampir pingsan melihat jari manis tangan kiri yang terluka tersebut. Ganti perban aja sampe nangis karena takut dagingnya lepas. 

Selain itu sering turun hujan dan ditambah lagi Papa dan Mama yang juga ikutan demam. Ya Allah.. jujur saya sedih banget waktu itu. Saya lebih sedih melihat orang tua yang sakit dari pada melihat kenyataan rencana jalan-jalan yang gagal. Enggak kebanyang aja bagaimana jika mereka sakit saat saya tidak di rumah. Perasaan bersalah sebagai anak yang merantau.

Kembali ke topik, walaupun rencana awal gagal, saya langsung putar otak bagaimana supaya liburan saya tetap berkesan. Salah satunya adalah dengan mengunjungi tempat yang sedang hits di kalangan anak muda Bukittinggi, istilahnya itu #kekiniaan. Adalah Taman Ngarai Maaram, sebuah taman yang baru selesai dibuat pada bulan November 2014. Lokasinya masih dekat dengan pusat kota, dari rumah saya cuma sekitar 20 menit kalau naik angkot. Tamannya masih sedikit kosong sih, tapi yang membuat taman ini menarik dan berbeda dengan taman lainnya adalah posisinya persis di tepi Ngarai Sianok. Ada beberapa spot dan salah satu spot yang paling menarik adalah jembatan titian yang berhadapan langsung dengan pemandangan Ngarai. Keren banget.





Senang bisa mengunjungi salah satu tempat yang sedang hits disini, yesss misi ikut trend #kekinian di Bukittinggi tercapai,, haha.. Tapi sebenarnya masih kurang puas sama hasil fotonya, sudut pengambilannya masih belum bagus. Kalau saya lihat foto orang lain, mereka bisa mengambil gambar yang keren, pemandangan ngarainya terlihat jelas. Sementara pada foto-foto saya, pemandangan ngarai hanya terlihat sedikit. Mungkin saya terlalu narsis waktu itu, jadi pemandangannya agak terkesampingkan.. hahaha..

Location : Taman Ngarai Maaram, Bukittinggi
Date : April 2nd, 2015

xoxo
Dila 

Read More

Yang Bikin Kangen Korea

Jumat, 03 April 2015

5 komentar

Oke,, saya akui kalau saya enggak bisa move on dari segala pengalaman menarik selama di Korea. Cuma enam bulan tinggal di negeri ppalli-ppalli (cepat-cepat) dengan tujuan utama Business Trip tapi terasa sangat priceless dan unforgetable. Beruntungnya lagi, walau cuma enam bulan namun saya bisa merasakan keempat musim yang ada di sana! 

Kok bisa? 
Iya donk bisa~ 

Karena saya di-dispatch ke Korea tiga bulan pertama saat pertengahan Spring~Summer dan tiga bulan berikutnya saat pertengahan Fall~Winter. Hampir semua kisah menarik saat Fall-Winter dan beberapa cerita saat Spring-Summer sudah saya ceritakan di blog ini. Mungkin sudah agak basi, tapi saya masih berencana membuat postingan tentang Korea yang belum ditulis di sini.

Kasihan foto-foto cuma tergeletak di dalam folder. Kalau diunggah ke blog lalu ditambahkan tulisan maka jadilah semacam dokumentasi yang mungkin bisa menambah wawasan para reader atau untuk bernostalgia.

Tiga hal yang bikin saya kangen dengan Korea


1. Jajanan Pasar 


Enggak hanya di Indonesia, ternyata di Korea juga ada jajanan pasar atau makanan yang dijual di tepi jalan dengan harga murah tapi rasanya enak. Mungkin yang suka nonton drama / film Korea juga tau kalau ada cemilan seperti odeng (terbuat dari olahan ikan, bentuknya lembaran panjang lalu ditusuk ke lidi), tteokpokki (kue beras yang dimakan bersama saus cabe), hotteok (pancake Korea berisi kacang merah), bungeoppang (kue berbentuk ikan berisi kacang merah) dan gorengan lainnya.

Di antara semuanya saya paling suka odeng dan hotteok. Sedikit cerita tentang hotteok, saya pernah mengantri beli pancake korea ini di Busan, tepatnya di dekat laut Heundae. Saat itu musim dingin dan angin laut Busan sedang kencang sekali dan antriannya sangat panjaaaaaaaaaang.

Katanya penjual Hotteok ini terkenal karena  pernah dikunjungi oleh salah satu tv show paling terkenal di Korea  yaitu Running Man. Bodohnya saat itu belinya cuma satu, sekali makan langsung habis tidak sebanding dengan perjuangan ngantri, serius waktu itu jaket saya yang tebal enggak mempan menghadang angin.

Donat Korea
Yang ditusuk sate itu odeng~

Odeng
Menemukan jajanan pasar saat ke Downtown-nya Suncheon

2. Traveling


Kangen sekali jalan-jalan di Korea!!!

Sebenarnya sudah banyak tempat wisata di Korea yang saya jelajahi. Kalau ditanya sudah puas atau belum sebenarnya saya cukup puas. Jadi bukan ingin jalan-jalan kesana lagi sih, tapi lebih kepada perasaan rindu suasana tempat wisata yang bersih, rindu dengan kemudahan dan on time-nya transportasi. Informasi dan cara menuju tempat wisata ada di internet, ada situs resminya serta ada peta kertasnya juga.

Keren deh pokoknya! Mungkin saya lebih berani ngebolang sendiri di Korea dari pada di Indonesia.


3. Shopping


Yeah shopping! Terutama belanja make-up dan pakaian. Jujur saya kalap sama dua item tersebut selama tinggal di Korea. Mungkin yang lain juga setuju kalau make-up dan pakaian buatan Korea are too cute. Cuteness overload!!. Mari kita bahas satu-satu.

Salah satu toko kosmetik di Korea

#Make-up


Produsen make-up di Korea memang jago dalam hal marketing & packaging. Ada banyak merek/toko yang mungkin saja menjual produk yang sama tapi setiap merek bisa memiliki ciri khas masing-masing yang bisa menarik minat konsumen.

Seperti mengusung tema nature dengan ciri khas hijau, tema earth dengan warna tanahnya, tema pink yang sangat girly. Selain itu tidak ketinggalan para brand make up tersebut memilih brand ambassador dari artis yang sedang terkenal.

Interior toko juga didesign sangat unik (dan harum), tak ketinggalan bonus-bonus sample setiap melakukan pembelian. Jujur, alasan utama saya beli make-up di sana adalah karena enggak tahan melihat bentuknya yang lucu. Berikut sedikit bukti kekhilafan saya akan kosmetik



#Pakaian


Entah kenapa baju yang dijual disana, baik itu unbranded atau branded, mau di toko biasa hingga boutique semuanya bagus sehingga mengundang untuk dibeli dan kadang terasa murah (efek lupa konversi won ke rupiah).

Saya suka sekali dengan fashion di sana, mereka lebih cenderung bermain dengan warna-warna lembut. Mereka juga ahli mix & match pakaian, walau kadang saya enggak bisa meniru begitu saja karena berjilbab.

Oh ya, negara Korea yang terdiri dari 4 musim membuat kita harus lebih rajin shopping untuk persiapan bertahan hidup di setiap musim yang kondisi cuacanya berbeda. Selain itu supaya enggak salah kostum juga. Asik yah ada alasan kuat tuk rajin belanja,, hehe.

Kekalapan saat mampir di sebuah toko baju

Anyway sekarang baju yang benar-benar made in Korea sudah mulai gampang ditemui loh! Enggak harus nitip ke teman yang sedang di sana, enggak harus susah-susah beli di online shop Korea, karena pasti sistem pembayarannya ribet. Belum lagi nanti harus menanggung ongkos kirim yang cukup mahal plus kena pajak saat paket tiba di Indonesia.

Saya baru tau ternyata ZALORA sebagai salah satu online shop yang terkenal di Indonesia ternyata juga menjual baju-baju Korea. What a good news! Online Fashion Retail terbesar di Indonesia ini benar-benar banyak pilihannya yah, enggak hanya brand lokal tapi juga brand Internasional termasuk Korea.

Untuk melihat koleksi baju Korea tinggal lihat disini yah ^^


Oke,, itulah hal-hal yang saya temukan, rasakan dan lakukan di Korea. It was a great chance could stay there, as alien wkwkwk.

xoxo
dila
Read More