Bekerja di Markasnya Iron Man dan Man of Steel

Minggu, 29 Maret 2015

8 komentar
Apakah kamu bekerja di bidang yang kamu impikan sejak dulu? atau kamu bekerja sesuai passion atau hobi? Kalau iya berarti kamu amat sangat beruntung karena Allah mewujudkan impianmu.

Namun apakah sekarang kamu bekerja di bidang yang belum pernah kamu bayangkan sebelumnya? Tidak sesuai dengan jurusan yang kamu ambil saat kuliah dan selalu berfikir "I Hate Monday" setelah akhir pekan? Kalau iya, kamu masih termasuk orang yang beruntung karena Allah ingin memperlihatkan sesuatu yang berbeda dan Dia sedang mewujudkan impianmu dengan caraNya dan sungguh hanya Dia yang tau apa yang terbaik untuk hambaNya.

Menurut saya pribadi, tipe orang yang kedua lebih beruntung. Bayangkan, di bidang yang tidak sesuai dengan passion dia aja tetap bisa menghasilkan uang, kemampuannya dibutuhkan di tempat kerja. Mau bekerja sesuai passion apa tidak, asalkan memiliki pekerjaan, itu adalah hal yang harus disyukuri karena masih banyak orang di luar sana yang susah mendapatkan pekerjaan. Jadi intinya dijalani, disyukuri dan dinikmati maka semuanya akan terasa menyenangkan..oke!!

Pabrik Pusat di Korea

Sekarang bagaimana dengan saya? Saya sendiri termasuk tipe yang kedua, lulusan Bahasa dan Kebudayaan Korea namun bekerja di sebuah perusahaan multinasional bergerak di bidang pengolahan besi dan baja. Adalah tempat kerja yang tidak terbayangkan sama sekali. Sastrawan bekerja di pabrik?!! Walaupun begitu sebenarnya ada benang merah antara ilmu yang saya pelajari selama kuliah dengan pekerjaan di perusahaan ini.

Begitu lulus pada tahun 2013, saya melamar di perusahaan ini yang mana baru mulai konstruksi di Indonesia. Ini karena anjuran dosen, katanya perusahaan ini di Korea sendiri udah skala global bukan abal-abalan, terus melihat beberapa teman yang udah melamar juga. Awalnya takut dan ga kebayang aja gimana bekerja di lingkungan pabrik, tapi mengingat lokasinya bukan di Jakarta (yah impian saya bekerja di luar Jakarta, kemacetan Jakarta sedikit membuat saya trauma) akhirnya saya bekerja sebagai penerjemah di perusahaan ini. Selama bekerja disini tentu banyak sekali suka dukanya dan banyak pengalaman baru dan beharga bagi saya.

Mulai dari dukanya dulu yah

1. Bahasa Teknik Vs Otak Sastra
Awalnya saya bekerja sebagai penerjemah yang tugas utamanya menerjemahkan hal-hal seperti training, meeting, dokumen-dokumen dan Work Standard yang mana semuanya itu adalah istilah teknik. Mampus awak! iya sih bisa bahasa Korea, tapi dulu pas kuliah kan cuma belajar bahasa, kebudayaan dan istilah sastra aja. Jadi ga ngerti istilah Korea diluar subjek itu, bahkan orang Korea sekalipun belum tentu mengerti materi tentang proses baja. Hanya orang teknik yang bisa mengerti. Ini hal yang tersulit bagi saya, belum lagi meeting yang ngomongnya ga berhenti-berhenti.

2. Debu + Bising + Panas + Kotor + Bahaya = Lingkungan Pabrik
Lahir dan dibesarkan di kota wisata nan sejuk dan indah namun tiba-tiba bekerja di Integrated Steel Mill yang penuh akan mesin-mesin sebesar rumah yang berbahaya, proses produksi yang bising, oil cellar yang panas, bagian raw material yang kotor, debu besi, semuanya tantangan banget. Oh ya, kebetulan saya berada di divisi Produksi dan berkantorkan amat dekat dengan pabrik. Walaupun ga tiap hari masuk pabrik, dan semua karyawan lapangan adalah laki-laki, tapi karena saya penerjemah, walaupun perempuan, mau ga mau harus menemani supervisor Korea untuk memberikan training lapangan ke karyawan Indonesia, terpaksa harus ngekor si SV. Mulai dari turun ke oil cellar yang gelap dan bising banyak pump, menelusuri belt conveyor, menyeberang di atas slab panas bahkan pernah naik tangki LNG yang besar dan tinggi banget. Padahal saya takut ketinggian, tapi karena di pabrik harus naik-naik kayak gitu jadi berani sekarang.

3. 5 Perempuan : 260 Laki-laki
Namanya juga pabrik yah, pasti didominasi oleh laki-laki. Sebenarnya di Headquarter-nya cukup banyak perempuan tapi ntah karena beruntung, saya malah ditempatkan di divisi produksi di department penghasil produk akhir yang mana karyawan perempuannya cuma 5. Padahal waktu kuliah malah mahasiswa laki-laki yang cuma 5 orang. Harus adaptasi keras di tempat yang kebanyakan kaum adam.


4. Budaya kerja + budaya asing (korea)
Ini bener-bener pekerjaan pertama saya, saya tidak tau budaya kerja perusahaan lokal seperti apa. Semua yang saya rasakan atau lihat di tempat kerja ini adalah hal baru yang harus saya ikuti. Seperti bekerja cepat-cepat, loyalitas tanpa batas, harus tepat waktu tapi pulang ga boleh tepat waktu, semua tugas dari bos besar adalah urgent dan penting dan hal lain-lain.

5. Penerjemah paket komplit.
Di kantor itu karena orang korea susah berkomunikasi akhirnya penerjemah jadi orang serba bisa. Mulai dari nelponin pembantu, reservasi lapangan golf, hotel, pesan tiket pesawat, beli pulsa, nemenin ke kantor pos, nemenin ke dokter (ini paling sering sampai-sampai saya kenal semua dokter per klinik bahkan pernah disangka suster karena saking seringnya ke RS), dan hal-hal diluar kerjaan lainnya. Selain itu penerjemah juga sering ditarik-tarik ke department lain yang membutuhkan. Padahal tiap department kan istilah prosesnya beda walaupun masih pabrik yang sama.

6. Penerjemah bukan kamus pribadi anda
Cukup kesal dengan rekan kerja yang kadang suka nanya-nanya di luar pekerjaan dan di luar jam kerja. Mentang-mentang saya bisa bahasa Korea masa chat mereka sama orang korea juga minta diartiin, atau pas lagi liburan juga masih dihubungi nanya pekerjaan.

Sekarang mari kita bahas sukanya

1. I love Business trip!
Karena perusahaan multinasional, jadi ada kesempatan bisnistrip ke luar negeri. Alhamdulillah di awal karir saya diterbangkan ke Korea dua kali totalnya selama 6 bulan untuk mendampingi training. Senang banget bisa kerja sekaligus jalan-jalan di Korea, dibayarin lagi. Jadi semua foto-foto saat saya di Korea yang saya post di blog ini adalah disponsori oleh perusahaan.. hehe

2. Yeah! I get company uniforms every year so no need thingking about work outfits anymore!
Penghematan banget karena perusahaan menjamin seragam kantor yang beraneka ragam mulai dari kemeja kantor, jaket perusahaan, kaos untuk CSR, denim untuk kerja di lapangan yang dikasih setiap tahun, dan tentu saja dikasih perlengkapan safety termasuk safety shoes. jadi ga perlu lagi mengeluarkan uang tuk baju dan ga perlu bingung mikirin baju kerja tiap hari.



3. Woman is queen!
Efek dari jumlahnya yang sedikit, perempuan dihargai, amat sangat diperhatikan dan paling dikenal disini. Mereka tidak akan rela perempuan melakukan hal berat. yah,, walaupun begitu di pabrik tetap aja "Safety First" yah bukan "Ladies First" hehehe.

4. No Make Up, no branded bag, no heels but still the prettiest!
Saya bahagia banget bekerja di pabrik, karena cukup datang dengan bare face, tas ga ganti-ganti, pakai sepatu sneaker atau safety shoes ga ada yang protes. Lumayan save money.. Dan kebetulan 5 orang perempuan di kantor ini juga ga suka dandan. Lagian di pabrik malah ga pantas pakai heels dan dandan. Tapi kalau kita ke Headquarter baru deh agak gimana gitu lihat karyawati lain dandanannya heboh. Tapi kalau dengar komentar cowo lapangan, ternyata mereka ga suka lihat cewe yang terlalu dandan loh.

5. No traffic jam
Tepat sekali pilihan saya bekerja di luar Jakarta. Sekarang saya menikmati pergi dan pulang kerja normal, ga perlu pergi subuh-subuh trus pulang larut malam. Kalau nyetir nyantai 30 menit juga nyampai di kantor yang jaraknya kalau ga salah 10km dari rumah. Ga perlu stres-stres di jalanan. Menurut saya, kerja diluar Jakarta itu beruntung banget, selain terbebas dari macet kita juga terbebas dari gaya hidup jakarta yang mahal sehingga gaji kita terselamatkan. Lebih mending senin-jumat kerja di pelosok trus sabtu minggu baru jalan-jalan ke kota besar.

6. Positive side of Korean Culture
Amat sangat merasakan sisi positif dari budaya Korea, selama bekerja sering banget ada dinner bareng tim dan bos. Orang Korea itu mudah memberi terutama dari yang tua ke yang muda. Bos-bos atau supervisor itu sering banget ngasih ke kita yang muda-muda ini. Terutama saya sebagai penerjemah yang sering ngekor mereka, paling sering itu dibeliin makanan dan kalau mereka abis dari Korea pasti bawa oleh-oleh. Agak berbeda dengan bos-bos yang Indonesia hehe..

7. New employee in new company
Salah satu keuntungan bekerja di perusahaan yang baru berdiri adalah walaupun baru masuk tapi udah bisa jadi senior, kenal dengan top management. Apalagi sebagai penerjemah, udah pasti dikenal juga sama dept. head / teamleader Korea. ditambah lagi saya perempuan, sebagai kaum minoritas menjadi sangat dikenal. Seringkali orang kenal saya tapi saya ga kenal mereka. Yang paling enak itu emang tidak merasakan senioritas.


Sepertinya sekian dulu cerita mengenai profesi saya sebagai penerjemah di pabrik, sebenarnya sekarang tugas utama saya udah ga menerjemah lagi, udah mulai responsible tugas lainnya. Walaupun menjadi penerjemah/karyawan bukanlah cita-cita & passion saya namun saya sangat bersyukur dan merasa beruntung bisa bekerja di perusahaan ini. Semoga cerita saya bisa menginspirasi yang lainnya.

Tulisan ini diikutsertakan dalam IHB March Blog Post Challenge : Inspirasi Profesi . Oh ya, bagi yang belum tau, IHB itu singkatan dari Indonesian Hijab Blogger, sebuah perkumpulan untuk blogger Indonesia yang tinggal dimanapun dan syarat utamannya adalah berhijab! ayo bagi kamu yang memenuhi syarat tersebut segera bergabung dengan IHB, seru banget karena bisa menambah teman dan menambah wawasan dari cerita-cerita yang ditulis di blog.


Yey.. alhamdulillah tulisan saya ini terpilih menjadi salah satu pemenang pada IHB March Blog Post Challenge.. >> IHB March Blog Post Challenge : Winners 

xoxo
dila


Read More

Pasir, Ombak dan Angin

Rabu, 25 Maret 2015

6 komentar

Jujur saya bukanlah pecinta pantai, bukan orang yang menunggu-nunggu sunset dan saya tidak suka paparan matahari yang panas karena nanti wajah saya pasti menjadi merah gelap.

Tapi ada kalanya saya butuh pantai, saya ingin terbawa oleh angin yang dibawa ombak. saya ingin menapakkan kaki di atas pasir yang lembut dan merasakan air yang hangat. Suara ombak yang lantang membuat saya ingin memacunya, ingin teriak sekuat tenaga, ingin melepaskan segala kegelisahan. Ketika suara terbawa oleh ombak, saya merasa lebih tenang.

Terima kasih pantai dan saya ingin bertemu denganmu lagi.






"Tak perlu tertawa atau menangis pada gunung dan laut karena gunung dan laut tak punya rasa"
(Payung Teduh)

xoxo
dila

Read More

Kangen Bikin Brownies

Sabtu, 21 Maret 2015

1 komentar

Waktu itu saya kangen banget bikin brownies namun apa daya, di rumah kontrakan ga ada mixer dan oven. Kesempatan bikin brownies cuma di rumah karena mama punya segala peralatan cooking dan baking. Lalu saya ingat, akhir minggu kan mau ke rumah tante dan doi kan hobi banget masak, pasti punya peralatan dapur yang lengkap. Dan ternyata benar!! akhirnya minggu kemaren saya bisa mengobati rindu untuk membuat si cokelat itu.

Ketika akan membuat, saya agak bingung, bikin brownies resep andalan tapi masa itu mulu atau bikin brownies resep baru tapi takut gagal. Yah saya punya resep andalan yang pernah saya post (Resep Rahasia : Brownies Kukus Andalan) dan merasa udah pewe dengan resep brownies itu. Setelah mikir panjang, akhirnya saya bikin yang resep baru karena penasaran juga sama brownies yang saya lihat di blog masakan favorit saya yaitu Just Try & Taste. Blog yang ditulis oleh mbak Endang ini rekomended banget, beda dengan blog lainnya yang cuma nampilin resep-cara membuat yang ringkas dan foto hasil masakan doank. Kalau di blog ini ditampilkan foto proses pembuatan step by step dan juga penjelasan cara membuat yang detail sehingga mudah dipraktekkan oleh pemula seperti saya. Selain itu, ntah kenapa masakan yang saya buat dari resep mbak Endang selalu berterima dengan lidah alias enak ^^ . Ada beberapa resep brownies yang diposting di blog itu tapi ada satu yang amat pengen saya coba yaitu  Fudgy Brownies .

Bahan :
3 butir telur ukuran besar
200gr gula pasir
80gr tepung terigu serbaguna
50gr cokelat bubuk (saya pakai 45gr)
170gr margarine dilelehkan
1/2sdt vanila bubuk
80gr DCC (saya pakai choco chip)

Cara Membuat :
Siapkan oven, panaskan di suhu 170'C dan siapkan loyang dengan mengolesi seluruh permukaan loyang dengan margarine lalu ditaburi tepung.

Kocok telur bersama gula hingga mengembang lalu masukkan vanilla bubuk, tepung & cokelat bubuk yang telah diayak sebelumnya sedikit demi sedikit, aduk hingga tercampur semuanya. Lalu tuangkan magarine yang telah dilelehkan ke adonan tersebut lalu aduk hingga merata, biasanya margarine mengendap di bagian dasar mangkuk untuk itu pastikan adonan benar-benar tercampur rata setelah itu tuangkan ke loyang. Setelah itu taburkan chocolate chips dan siap untuk dipanggang selama 30-40 menit atau cek bagian tengah brownies menggunakan tusuk gigi untuk mengetahui apakah brownies benar-benar sudah matang atau belum.


Alhamdulillah saya berhasil membuat brownies ini, rasanya enak. Sepertinya sekarang resep andalan saya bertambah.. hehe...

Resep yang mudah, hasil yang memuaskan, kamu juga bisa mencoba membuatnya. Mungkin penjelasan saya amat ringkas karena saya males nulis panjang-panjang, jika pengen tau cara pembuatan yang amat sangat jelas serta foto step by step silahkan baca di blog ini.

xoxo
dila
Read More

Purple Line

Kamis, 12 Maret 2015

Tidak ada komentar
Merasa kalau umur udah tidak muda lagi adalah ketika lebih sering menerima undangan pesta pernikahan dari pada undangan rapat. Lebih nyesek lagi ketika rekan kerja ngasih undangan ke si Bos lalu beliau melihat ke arah saya dan bertanya "kamu kapan ngasih saya ginian?" sambil ngipas-ngipas kartu undangan. Kurang tega apa coba si Bos T_T #pukpukdila

Semacam derita bekerja di perusahaan baru yang mana karyawannya hampir 90% anak muda atau umur-umur nikah. Kebahagiaan mereka yang akan menikah itu berbanding terbalik dengan saya yang masih muda dan lugu ini, saya menjadi korban pertanyaan yang akhir-akhir ini menjadi kalimat yang menyeramkan yang pernah ada  "kapan nikah?".

Walaupun jadi dag-dig-dug saat menerima undangan, sebagai umat muslim saya wajib memenuhi undangan pernikahan tersebut. Dan setahu saya tujuan dari pesta pernikahan adalah untuk memberitahu semua orang kalau mereka (sepasang manusia) telah sah menjadi pasangan halal dan supaya tidak ada fitnah mengenai hubungan mereka. Pestanya sendiri tidak perlu berlebihan, lebih baik sederhana dan tujuannya tercapai.

Pada tahun 2014 kemaren, ada banyak pesta pernikahan yang saya hadiri, rata-rata adalah pernikahan rekan kerja dan ada beberapa pernikahan teman kuliah. Nah, untuk pertama kali saya ingin share sedikit foto ketika menghadiri pesta pernikahan rekan kerja satu tim pada bulan Desember 2014, saat itu saya memakai serba ungu.


Read More

Akhirnya Tidak Salah Kostum

Rabu, 04 Maret 2015

2 komentar
Sekarang saya sering lihat blog yang ikut challenge membuat postingan pakai B. Inggris karena mereka ikut semacam perkumpulan blogger B. Inggris gitu.  Sayapun tertarik tapi karena pada dasarnya anaknya anti mainstream gitu, pengennya buat challenge sendiri yaitu postingan bahasa Korea minimal 1 kali sebulan. Maklum jarang ngeblog (karena koneksi intenet terbatas) makanya ga mau pasang target tinggi. Lumayan untuk melatih lagi bahasa korea yang udah mulai kaku karena kosa katanya seputaran pabrik aja. -__-

이번 글은 "잘못 옷을 입을 때 가지는 느낌은" 에 대한 지난 이야기를 계속할 것이다.

아주 더운 여름 날에 밭에서 참깨 씨앗을 열심히 심면서 심심하지 않게 사진도 많이 찍는다. 일을 다 끝내자마자 미스터 박의 부모님 댁으로 돌아가며 우리에게 집밥을 요리해 주셨다. 피곤한 몸 하고 배고픈 배,, 그 때에 아무 음식도 입에 다 맛있더라. 뿐만 아니라 달콤하고 상쾌한 수박도 내주신다. 우와아~~ 정말 좋아하는 과일이다 수박은.. 우리가 그 준비하신 음식 하고 과일을 잘 먹는다.

좀심 식사를 한 후 미스터 박이 좋은 곳에 우리를 데리고 갈 거라고 말하며 우리끼리 "또 어디야? 이번에 진짜 재미있는 장소에 우리를 데리고 갈거지! 밭아니고"라고 작은 소리로 묻고 또 묻는다. "걱정 마, 지금 우리가 여기에서 별로 멀지 않는 옛날 마을에 갈건데 저기에 한국 전통 집이 많이 있다"라고 질문 없이 딱 우리의 얼굴을 보면서 그렇게 대답해주신 미스터 박. 그런 말씀을 들어서 우리가 더 이상 고민하지 않고 "좋아, 가자!"큰 웃음으로 대답한다.

드디어 기대된 목적지에 도착했다~
이번에는 진짜  관광지에서 주말 여행을 떠나구나!
미스터 박의 말씀하셨던 것처럼 이 곳은 전통 집이 많이 있는 옛날 마을이다.  좋은 카메라를 가져와서 제가 또 사진을 찍었다. 이쁜 꽃들,  도특한 집, 마당, 등을 모두 다 많이 찍고 싶은데 아침에 밭에서 참깨 씨앗을 심어서 몸이 아직도 피곤하고 지금 마을 구경하기 위해 마을 한 바퀴 돌기 때문에 힘이 빠졌다. 그래서 사진이 몇장밖에 못 찍었다.


Read More