Small But Definite Happiness

Sabtu, 01 September 2018

4 komentar

Assalamualaikum semuanya.

Pada postingan sebelumnya saya pernah bercerita tentang hobi terbaru saya di tahun 2018 yaitu membuat terjemahan dari video-video BTS lalu mengunggahnya di channel Youtube (Baca juga : Hobi Baru Saya). Dari beberapa video yang saya kerjakan ada satu video yang menginspirasi saya untuk membuat tulisan ini yaitu video member BTS yang memaparkan "소확행" (Baca : So-Hwak-Haeng) mereka masing-masing.

"소확행" (Baca : So-Hwak-Haeng) adalah sebuah singkatan dari 소(작지만) 확실한 행복 (Baca : So(Jakjiman) Hwaksiran Haegbok) yang artinya adalah Small but Definite Happiness. Kalau boleh saya menyimpulkan maksudnya adalah sesuatu yang kecil tapi pasti membuat bahagia atau kebahagiaan kecil yang pasti. Yah, intinya semacam itu.

Pada video itu, para member menyebutkan 10 list hal-hal kecil yang membuat mereka bahagia. Setelah melihat dan bahkan menerjemah video mereka, saya mulai kepikiran list "소확행" versi saya. Untuk itu sekarang saya ini menuliskan 10 hal-hal kecil namun pasti membuat saya bahagia, anyway ini bukan berdasarkan urutan prioritas yah!

1. Bangun subuh setelah itu melakukan hal bermanfaat.
Saya senang sekali bisa bangun subuh dan setelah itu dilanjutkan kegiatan bermanfaat, bisa saja merapikan kamar, masak, mencuci baju dan lari pagi. Intinya tidak tidur lagi setelah sholat subuh. Apalagi saat weekend, saya malah kesal kalau bangun kesiangan saat weekend, rasanya sudah menyia-nyiakan waktu.

2. Sarapan roti dan teh manis hangat.
Saya sangat suka roti, dan sudah terbiasa sarapan roti di pagi hari. Kalau makan nasi di pagi hari, kayaknya terlalu berat. Jadi saya merasa bahagia bisa sarapan roti tawar+selai kacang+meseis (combinasi favorit!!) dan ditambah teh manis hangat. Menurut saya ini adalah sarapan terbaik.

3. Menyetir mobil sambil mendengarkan lagu favorit.
Siapa yang tidak suka mendengarkan musik?! Menyetir sambil mendengarkan lagu-lagu favorit menurut saya adalah kebahagiaan yang tak terhingga. Saya merasa tidak masalah harus menyetir jauh dan sendiri asalkan ada lagu yang menemani. Biasanya saya akan karaoke bahkan joget-joget sendiri saat memutar lagu favorit saat menyetir sendiri.

4. Saat orang-orang suka dengan brownies/kue/masakan yang saya buat.
Biasanya kalau pulang ke rumah alias ada perlengkapan baking yang lengkap saya akan membuat brownies maupun cake. Bahagia sekali saat adik-adik, papa dan mama menyukai brownies/cake yang saya buat. Kadang takjubnya, baru dibuat pagi nanti di malam harinya sudah habis, padahal tidak ada tamu. Sejujurnya kue yang saya buat tidak selalu berhasil, kadang bantat, kadang bentuknya nggak bagus. Dan saya masih ingat awal-awal membuat brownies, pernah hasilnya gosong tapi ajaibnya mereka tetap melahapnya sampai habis.

5. Saat produktif.
Seperti saat saya selesai membuat postingan terbaru di blog, saat selesai menerjemahkan video dan mengunggahnya di Youtube dan saat selesai membuat sebuah projek rajutan. Jadi ada perasaan senang saya bisa melakukan hobi tersebut dan ada hasil nyatanya. Intinya saat bisa mengaktualisasikan rencana atau target yang sudah dipikirkan.

6. Makan makanan kesukaan.
Selain roti saya juga memiliki makanan kesukaan lainnya namun tidak bisa dimakan sering-sering karena alasan masing-masing. Contohnya martabak manis, mungkin nggak hanya saya, kebanyakan orang Indonesia pasti suka cemilan malam ini. Saya sangat bahagia saat makan martabak manis, tapi nggak bisa mengkonsumsinya setiap hari karena isinya gula dan tepung aja. Selain itu saya juga suka martabak mesir yang paling enak di Bukittinggi dan hanya bisa memakannya saat pulang kesana.

7. Saat membeli sesuatu dengan harga diskon.
Sepertinya ini juga kebahagiaan semua orang terutama wanita. Saya paling bahagia saat bisa membeli barang yang saya incar baik itu baju, sepatu, tas dll dengan harga diskon. Hal yang paling baru yang saya rasakan adalah, akhirnya bisa membeli sepatu WAKAI dengan harga spesial. Dan beruntungnya, WAKAI dengan harga spesial itu hanya berlaku untuk 2 size saja. Alhamdulillah salah satunya adalah size saya. yippie~~

8. Saat tidur dengan selimut hangat di rumah.
Setiap tahun saya selalu pulang ke kampung halaman yaitu Bukittinggi, dan tau aja kalau disana suhunya dingin. Tapi dengan begitu saya merasa senang bisa tidur dengan selimut yang tebal dan lembut, bahkan saat tidur siang.

9. Saat menerima paket.
Saya selalu merasa senang setiap kali menerima paket. Sebenarnya itu hal wajar jika paket dikirimkan oleh orang lain. Tapi saya pun masih sangat senang saat menerima paket yang dibeli sendiri, tetap merasa seperti mendapatkan kado kejutan. Padahal sudah tau isinya apa dan dibeli dengan uang sendiri.

10. Saat berkumpul bersama teman-teman.
Sekarang saya menyadari memiliki teman adalah hal yang berharga. Apalagi kalau memiliki teman yang saling menularkan hal positif, saling menyemangati dan membuat kita menjadi lebih baik, baik itu dari sisi agama maupun sisi lainnya. Senang sekali bisa bertemu dengan orang-orang yang seperti itu.

Yah, itulah 10 hal kecil yang pasti membuat saya bahagia. Catatan untuk diri sendiri, hal yang seperti itu harus disyukuri karena itu juga termasuk nikmat dari Allah. Sepertinya pada ayat QS Al Baqarah ayat 152 yang artinya
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-ku"
dan juga surat QS Ibrahim ayat 7 yang artinya :
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Terima kasih kepada pengunjung yang telah membaca tulisan saya ini, saya berharap bisa menginspirasi kalian untuk membuat list kebahagiaan juga. :)

Oh iya, yang ingin tau "소확행" versi member BTS yang sudah ditranslate, bisa cek di channel YT saya yah :

Jungkook

xoxo Dila
Read More

Main Sampan di Bukik Baka Park di Luak Gadang

Sabtu, 25 Agustus 2018

Tidak ada komentar

Assalamualaikum semuanya,
Tak terasa kita sudah melewati hari raya Idul Adha di tahun 2018.
Selamat merayakan bagi teman-teman muslim semua.
Semoga Allah memudahkan kita semua berbagi rezeki dengan berkurban.

"Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah, sesungguhnya pada hari kiamat dia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya & bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya." [HR.Ibnumajah No. 3117]

Alhamdulillah pada Idul Adha tahun ini saya bisa berkumpul dengan keluarga lagi dan bisa menyaksikan pemotongan hewan kurban di kampung halaman. Tapi sedikit sedih karena dari empat orang bersaudara hanya saya yang mudik, sementara yang lainnya tetap di perantauan masing-masing. Rumah terasa sepi, tapi syukurlah saya bisa pulang supaya bisa menemani papa dan mama yang hanya berdua di rumah , hehe..

Dan!!! untungnya lagi di hari Idul Adha saya masih memiliki saudara sepupu (Abdi a.k.a da Ab) dan teman akrab dari kecil yang sudah seperti saudara kembar (Edo a.k.a Talen)!! Saya selalu senang kalau bertemu dengan mereka karena kita selalu bernostalgia masa kecil. Mulai dari kisah yang lucu-lucu hingga kisah yang seharusnya sedih tapi jadi bikin ketawa karena diceritakan kembali dengan versi lucu.

Siang hari Edo mengajak kami ke tempat wisata baru yang dia lihat dari Instagram dan saya langsung semangat untuk pergi. Akhirnya kami berangkat jam 4.30 sore walaupun awan sudah sedikit gelap dan mulai gerimis. Start dari rumah saya, kami mampir ke rumah Edo terlebih dahulu karena dia mau ganti baju (karena mau niru baju saya) dan kami sekalian sholat Ashar terlebih dahulu. Saat sampai di sana Edo pun bertanya "Da Ab, coba tanya ke yang lain, jalan menuju tempat wisata itu". Dan reaksi saya "WHAT!!!, jadi Edo belum tau tempatnya di mana?". Sial nih orang, udah dia yang ngajak tapi enggak tau tempatnya! Akhirnya kita harus tanya-tanya dulu ke yang lain, dan baru berangkat.


Tempat wisata yang akan kita kunjungi adalah "Bukik Baka Park" di daerah Luak Gadang. Butuh perjuangan ke sini, karena kami bertiga belum pernah mengunjunginya. Di tambah lagi tempat ini belum terdaftar di google maps. Alhasil, kami ke sana dengan mengingat penjelasan dari orang lain dan sering berhenti di tengah jalan untuk bertanya lagi pada orang setempat. Alhamdulillah sekitar jam 5 sore kami sampai di tujuan. Tempatnya masih baru sekali, di dekat pintu masuk hanya ada parkiran motor sementara mobil harus parkir di tepi jalan. Tidak ada biaya masuk maupun biaya parkir, hanya ada semacam kotak sumbangan di dekat pintu masuk.

Main Sampan di Bukik Baka Park di Luak Gadang

Main Sampan di Bukik Baka Park di Luak Gadang


Memasuki area wisata, langsung terlihat sebuah kolam ikan yang cukup besar dengan air yang berwarna agak putih. Terdapat jembatan di tengah-tengah kolam tersebut dan yang iconic adalah bukit batu besar di sebelah kiri kolam. Kami berlari mendekati kolam dan langsung berdiri di atas sampan yang bersandar di dekat kolam untuk berfoto-foto. Saat itu, ada orang yang mendekati kami sambil menawarkan jasa sewa sampan. Yah, ternyata sampan itu disewakan dengan harga sepuluh ribu rupiah. Satu sampan bisa dinaiki oleh 3 orang. Walaupun hanya terbuat dari bambu, tapi sampan ini cukup kuat.

Tanpa berfikir panjang dan rasa takut, kami pun langsung menyewa sampan. Aslinya anak empang, sudah biasa nyebur di kolam ikan sejak kecil, makanya di antara kami bertiga enggak ada yang takut naik ke atas sampan dan mendayungnya ke tengah kolam. Termasuk saya, walaupun saya perempuan sendiri, jujur saat itu kalau jatuhpun saya tak takut, TAPI... yang sedikit membuat khawatir kalau jatuh adalah kamera saya!! nanti rusak gimana?!! haha..


Duo yang tak terpisahkan


Senang sekali bisa main sampan, jadi ingat masa kecil lagi. kami banyak berfoto-foto di atas sampan.

Setelah puas bermain sampan, kami turun dan lanjut explore titik-titik foto lainnya. Emang terlihat sekali tempat ini masih baru dan sebenarnya sangat simpel. Ada kolam besar dan bukit batu di sampingnya, selain itu ada warung-warung makanan dan terlihat tempat bermain untuk anak kecil yang sedang dibangun.

Terserah mereka deh mau ngapain, saya mah motoin aja -_-
Ala-ala model Jeans
Selain itu, pengunjung bisa menaiki bukit di seberang kolam. Katanya bisa melihat pemandangan bagus dari puncak bukit. Kamipun coba mendaki bukit pelan-pelan karena baju dan sepatu yang tak mendukung. Tapi da Ab semangat sekali naik ke atas, sampai-sampai saya dan Edo sudah enggak sanggup mengejar jejaknya. Hingga akhirnya tiba-tiba da Ab turun dan dia bilang masih jauh menuju puncak. Kami memutuskan untuk turun karena langit juga sudah mulai gelap.

Pemandangan dari atas bukit
Capek naik mendingan foto aja..

Btw melihat hasil foto, saya masih belum puas karena selain mereka berdua enggak jago menggambil gambar, saya juga enggak tau spot/angle instagramable di sana. Baru tau setelah pulang jalan-jalan. Jadi ingin kesana lagi terutama di pagi hari supaya masih sepi dan dapat efek-efek kabut pagi.

Sekian kisah singkat saya mengisi liburan Idul Adha. Terima kasih kepada duo Abdi dan Edo. They saved my holiday!!!
 

Bonus foto gaya paling energik!
xoxo
dila

Location : Bukik Baka, Luak Gadang - Sumatera Barat
Date : 22 August 2018

Camera : Fujifilm XT20
Read More

Piknik Cantik di Pantai

Rabu, 08 Agustus 2018

5 komentar
Pantai Anyer

Semua orang pasti memiliki wishlist dalam hidup, baik itu tertuliskan dalam note/diary maupun hanya terlintas dalam pikiran. Atau terkadang secara tidak sadar bergumam "Ah pengen punya rumah idaman", "hmm saya juga rindu ka'bah" saat melihat sesuatu atau mendengar cerita orang. Menurut saya hal itu juga merupakan wishlist.

Begitu pula dengan saya. Mungkin karena sering baca artikel di blog orang maupun menonton film/drama sehingga terciptalah salah satu wishlist yaitu "piknik cantik". Alhamdulillah bukan sesuatu yang muluk-muluk, melainkan hal yang mungkin sangat simpel dan murah.

Saya membayangkan suatu saat nanti pergi piknik dengan pasangan/keluarga kecil sambil membawa bekal seperti roti, buah, jus dan snack yang dipersiapkan sendiri. Mengenai tempat, ada beberapa pilihan tempat yang saya inginkan yaitu taman bunga, taman di pinggir sungai yang bersih (mungkin di luar negeri cocoknya yah) dan di dekat pantai. Sepertinya menyenangkan bisa duduk di bawah pohon sambil menikmati udara segar dan pemandangan indah bersama orang yang disayangi. Namun yang perlu digaris-bawahi disini adalah benar-benar piknik ala-ala orang luar, bukan piknik membawa nasi kotak, nasi padang dll. wkwkwk.


Akhir pekan kemaren, alhamdulillah saya melakukan rehearsal "piknik cantik" ini hehe. Kenapa rehearsal? Karena saya pergi bersama teman-teman bukan dengan pasangan.

Hal ini berawal dari keinginan saya dan teman-teman untuk membuat acara perpisahan salah seorang teman yaitu Ecil yang akan resign dari perusahaan dan melanjutkan studi di luar negeri. Sayapun mengusulkan ide, bagaimana kalau piknik cantik di pantai, kebetulan tempat kita dekat dengan pantai, sehingga akan mudah untuk merelisasikannya. Setelah menjelaskan konsep piknik kepada teman-teman, mereka pun setuju.

Hari minggu, saya, Resi, Nuri dan Ecil bertolak menuju pantai di sekitar kawasan Anyer. Sebenarnya kita tidak langsung menentukan pantai apa yang akan dikunjungi. Begitu sudah dekat dengan kawasan Anyer, saya merekomendasikan pantai lokasi pemotretan foto prewedding teman di bulan Juli lalu. Sejujurnya pantai tersebut biasa saja, tapi saya ingat kalau pantai itu cukup sepi, ada banyak pohon kelapa yang tumbuh di atas rumput hijau dan pasir pantainya lumayan bersih. Minusnya disini adalah ada karang. Tapi menurut saya yang penting bersih dan sepi supaya puas foto-fotonya, hehe.
Sekitar jam 9.30 kami sampai di pantai yang dinamai pantai Cibereum 1. Di sana kami langsung mencari-cari tempat yang bagus dan akhirnya memilih untuk menggelar tikar di bawah pohon yang langsung menghadap ke pantai. Kami menurunkan barang-barang dari mobil ke atas tikar, saat itu saya sibuk merapikan roti dan minuman dibantu oleh Resi yang menaruh snack dan agar-agar. Nuri sibuk mengupas buah mangga dan jambu yang katanya dipetik sendiri dari pohon yang ada di halaman rumahnya. Sementara itu, Ecil mulai sibuk dengan kamera dan HP untuk persiapan dokumentasi penting, hehehe. Eh, tapi Ecil juga bantu-bantu merapikan makanan kok (takut diprotes Ecil kalau dia baca postingan ini XD).

Piknik cantik di pantai


Selesai semua perlengkapan, dan saatnya menikmati piknik cantik!! Sambil menyantap makanan, kami mengambil dokumentasi dan diiringi oleh musik yang dimainkan melalui speaker bluetooth yang dibawa oleh Nuri. Ah, terbaik sekali Nuri!

Selain itu, tentu kami juga turun ke pantai untuk foto ala-ala friedship goals xixi. Oh iya, pada piknik ini dress code kami adalah warna pastel, kecuali Ecil. Karena katanya dia tidak punya baju dengan warna pastel. Karena kami berfikir kalau dia bintangnya, jadi tidak apa-apa kalau warna bajunya beda sendiri. Sementara yang lainnya, tanpa janjian untuk memakai baju dengan warna yang spesifik, ternyata di hari-H saya, Nuri dan Resi menggunakan baju dominan pink!! Sehati yah~

Photo by Ecil

[ Nuri - Dila - Resi ]
Photo by Ecil

Saat bermain di pantai, Ecil lebih banyak mengambil foto. Sementara saya yang juga membawa kamera lebih banyak minta difoto hehe. Pesona laut biru membuat lupa diri, padahal awalnya ingin lebih banyak mengambil gambar. Matahari semakin terik, kami kembali ke tempat dimana tikar digelar karena sudah mulai lelah berfoto-foto plus kaki saya yang sedikit luka karena menginjak karang. Kami kembali menyantap makanan dan minuman sambil berbincang-bincang.

Photo by Ecil




Di akhir piknik, kami memberikan kenang-kenangan yang dipersiapkan sendiri-sendiri untuk Ecil. Ecil terlihat takjub dan senang menerima kado perpisahan. Sebenarnya ada kado spesial yang kami persiapkan bersama, tapi untuk yang satu ini, diantara kita tidak ada yang janjian untuk memberikan kado personal. Lagi-lagi saya, Resi dan Nuri kompak untuk memberikannya saat itu.


Kenang-kenangan saya untuk Ecil adalah rajutan karya sendiri berupa tatakan gelas. Sebenarnya dari akhir tahun lalu saya sudah mulai bosan membuat rajutan dan Ecil adalah orang yang paling cerewet mengingatkan saya untuk kembali merajut. "Dila, ditunggu karya rajutannya yah~" "Mana nih rajutan terbarunya?" seperti itu ujarnya. Karena dia tau kalau rajutan itu adalah hal yang masih sedikit di sini dan sepertinya sangat bagus kalau dikembangkan. Khusus untuk Ecil, akhirnya saya kembali memegang benang dan hook dan membuatkan rajutan untuk dia. Maaf hanya rajutan kecil, tapi semoga Ecil bisa membawanya ke Korea..hehe.

Ya Allah, saya merasa ini rehearsal yang sangat membahagiakan. Walaupun saat itu angin pantai cukup kencang, tapi saya senang sekali bisa piknik bersama teman-teman dekat. Piknik sekaligus acara perpisahan spesial untuk Ecil, tapi sayangnya minus mba Umi yang juga genk "Pahawang Girls" hehe.


Wait, wait. Setelah membuat postingan ini, saya baru ingat kalau sebenarnya saya sudah pernah pergi piknik ke kawasan Bulguksa, Kota Gyeongju, tempat wisata di Korea bersama rekan kerja seorang mister Korea,,, silakan baca kisah saya tersebut di : Piknik Ga Cantik.

xoxo
dila

Location : Pantai Cibereum 1, Anyer, Banten
Date : 5 August 2018

Camera : Fujifilm XT20
And some photos were taken by Ecil using her camera
Read More

First Experience As Prewedding Photographer

Minggu, 29 Juli 2018

2 komentar

Fotografi adalah hobi yang mulai saya sukai sejak duduk di bangku kuliah. Bisa dibilang saat itu saya terinspirasi dari teman sehingga saya coba mengumpulkan uang untuk membeli kamera. Setelah memiliki kamera, saya jadi senang traveling karena bisa mengambil gambar pemandangan dan juga saya sangat suka difoto bersama pemandangan tersebut. Selain saat traveling, kamera sering saya gunakan saat di acara khusus dan juga mengambil gambar makanan / kue yang saya masak serta kerajinan tangan yang saya buat. Setelah itu, hasil foto-foto yang saya ambil dengan kamera akan saya bagikan di media sosial dan terutama di blog ini. Yah, saya sangat suka membuat postingan di blog yang berisi foto serta cerita dibalik foto tersebut. Semacam diari bergambar yang bisa dibaca kembali kapapun dan dimanapun.

Begitulah, selama ini saya menggunakan kamera hanya untuk hobi atau kesenangan pribadi. Namun!! di bulan Juli 2018, untuk pertama kali saya menggunakan kamera sendiri untuk keperluan yang amat sangat berbeda yaitu untuk foto pre-wedding!! jangan kaget dulu, ini bukan foto pre-wedding saya tapi teman kerja!

Ini berawal dari ajakan teman kerja yang menawarkan saya untuk ikut membantunya dalam proyek foto pre-wedding salah seorang teman kerja lainnya. Saya langsung semangat, walaupun sebenarnya banyak sekali kekurangan saya yaitu 1. belum mengerti kamera sendiri (fyi : saya baru membeli kamera versi baru di November 2017), 2. belum pernah terlibat dalam foto pre-wedding baik itu sebagai "calon" maupun sebagai fotografer. Saya yakin teman saya juga tau kalau saya masih amatiran sekali, tapi mungkin karena hanya saya yang terlihat paling suka fotografi di office ini haha. Dia berkata kalau ini adalah kesempatan untuk melatih kemampuan fotografi dan menjadi pengalaman berharga sehingga saya semakin semangat untuk ikut proyek foto pre-wedding ini. Tapi perlu digaris bawahi adalah ini projek "free" karena niatnya emang untuk menolong teman sekaligus melatih skill fotografi. Kayaknya saya juga malu kalau dibayar karena masih jauh di bawah amatiran.

Besoknya kami menuju pantai terdekat sebagai lokasi pertama untuk pemotretan. Awalnya saya mengira kalau saya hanya menjadi semacam asisten atau tim hore. Ternyata teman saya menyuruh saya menggunakan kamera saya untuk ikut mengambil gambar. Jadi intinya ada dua kamera yang akan mengambil gambar dari sudut yang berbeda dan juga feel yang berbeda. Terharu sih saya dipercaya untuk ikut memotret tapi agak panik juga karena bingung konsepnya harus seperti apa, apalagi saya baru diajak h-1.




Puas bermain di pantai kamipun lanjut ke lokasi selanjutnya yaitu sebuah bekas kerajaan di Banten. Disini saya ditantang lagi untuk memikirkan konsep pemotretan. Berkat kerjasama semuanya dan hasil pencarian ide di media sosial, akhirnya kami bisa menyelesaikan foto di lokasi kedua. Berikut beberapa foto favorit saya di lokasi kedua ini.




Itulah beberapa foto pre-wedding favorit saya. Semua adalah hasil jepretan saya kecuali foto di pantai yang saya edit (gabungan 4 foto jadi 1). Itu adalah jepretan teman menggunakan kamera saya tapi masih dengan arahan gaya saya..hehehe. Sebenarnya masih banyak foto yang saya sukai, tapi jadi enggak enak sama sang calon jika semua foto mereka diupload. Oh iya, foto-foto di atas (kecuali nomor 1) tidak diberi filter sama sekali, saya cuma mengcrop supaya bagus dan menambah watermark. Karena saya pribadi lebih suka warna foto yang asli.

Note :
Saya sudah minta izin ke calon pengantin ini untuk mengepost foto mereka di blog saya, walaupun hari pernikahannya masih bulan September. ^_^

Sekian pengalaman pertama saya sebagai fotografer pre-wedding. Ada banyak hal yang saya pelajari dari sesi pemotretan ini. Terima kasih kepada teman yang telah megajak saya dan juga terima kasih kepada calon pengantin yang sudah percaya dan bekerja sama. Jadi ketagiahan loh! Semoga jadi terinspirasi buat foto pre-wed sendiri..haha

Berikut bonus fotografer yang iri(?) pengen difoto juga. Maaf, kalau sudah lihat laut suka lupa diri.



xoxo
dila

Location : Anyer & Serang, Banten
Date : 7 July 2018

Camera : Fujifilm XT20
Read More

Wisata Rumah Kaca di Lezzata Green House

Rabu, 27 Juni 2018

Tidak ada komentar

Assalamualaikum Wr. Wb.
Halo semuanya, apa kabar?

Sebelumnya saya ingin mengucapkan Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan bathin kepada seluruh blogger, blog walker, reader dan visitor semua. Bagaimana Idul Fitri 1439 H kemaren? semoga (telah) berjalan dengan bahagia bersama keluarga masing-masing.

Kalau saya seperti biasa, alhamdulillah, bisa mudik dan merasakan nikmat lebaran bersama keluarga lengkap di kampung halaman. Tradisi lebaran masih sama dari tahun ke-tahun seperti mengunjungi rumah keluarga dekat hingga keluarga jauh. Di sela-sela itu juga masih menerima tamu yang berkunjung untuk silaturrahmi. (Baca juga kisah lebaran saya tahun lalu : Lebaran 2017 )

Selama libur lebaran, hal yang tentu ingin dilakukan adalah jalan-jalan sekeluarga. Sebenarnya ada banyak pilihan tempat wisata di Bukittinggi dan sekitarnya namun yang membuat pusing adalah kepadatan jalanan kota Bukittinggi yang meningkat selama libur Lebaran. Tidak hanya turis dalam, namun turis luar daerah seperti dari Padang dan Pekanbaru banyak sekali yang berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di Bukittinggi. Ini adalah hal yang biasa terjadi setiap musim liburan sehingga saya dan keluarga memilih untuk menghindari kepadatan tersebut. Akhirnya kita mengunjungi objek wisata yang dekat-dekat di menjelang akhir liburan.



Salah satu tempat yang kita kunjungi yaitu "Lezzata Green House" yang terletak di Jln. Raya Bukittinggi-Payakumbuh. Tempat ini cukup dekat, kalau dilihat dari map, jarak dari Jam Gadang ke tempat ini hanya 11,4 km. Saya dan keluarga mengunjungi tempat ini di H+8 a.k.a H-1 saya kembali keperantauan. Bahkan di H+8 kondisi jalan masih sedikit macet.

Seperti namanya "Lezzata Green House", di dalamnya terdapat rumah kaca yang berisi tanaman-tanaman hias. Ini merupakan tempat wisata yang baru dibuka 2 atau 3 tahun yang lalu. Namun cukup favorit di kalangan masyarakat karena bisa dibilang masih jarang tempat wisata di Bukittinggi yang menyajikan bunga dan tanaman hias lainnya.







Kami tiba sekitar pukul 11 siang. Di pintu masuk, pengunjung harus membeli tiket terlebih dahulu. Harga tiket untuk orang dewasa adalah Rp. 15,000 sementara anak kecil Rp 10,000. Begitu masuk ke dalam, ternyata sudah banyak pengunjung yang datang dan sibuk berfoto-foto.

Saya cukup takjub melihatnya, karena benar-benar penuh dengan tanaman hias. Selain itu bagian atas juga dihiasi dengan payung dan topi pantai berwarna warni. Semakin masuk ke dalam, ternyata tidak hanya rumah kaca dan taman bunga, di "Lezzata Green House" juga terdapat replika Rumah Hobit, Rumah Barbie dan Rumah Pohon. Sayapun mulai panic harus mulai mengambil gambar dari sudut bana karena saking banyaknya spot-spot yang cantik.






Di area ini juga dilengkapi fasilitas cafe, mushalla, dan sewa baju noni-noni Belanda dan Hanbok Korea. Oh iya, sebenarnya semua tanaman yang ada di Green House boleh dibeli oleh pengunjung. Kata mama, awalnya tempat ini adalah toko tanaman yang dimiliki oleh penjual pupuk dan bibit tanaman. Lalu mereka mengembangkannya sebagai tempat wisata.

Sekitar satu jam lebih berpetualang (baca : foto-foto) di area Rumah Kaca ini, dan kamipun terpaksa harus pergi karena turun hujan. Sehingga masih banyak spot-spot yang belum sempat diabadikan seperti rumah pohon yang antrinya cukup banyak. Walaupun demikian, saya cukup puas dan senang dapat mengunjungi Lezatta Green House ini karena lokasinya dekat, murah, bersih dan indah. Apalagi saya emang suka bunga. Next time saya mau mengunjungi lagi tempat ini, apalagi sepertinya ada improvement-improvement yang sedang dikerjakan.

Sesaat sebelum hujan

Behind the scene foto di rumah barbie, ada tim hore!

xoxo
dila

Location : Lezzata Green House, Bukittinggi
Date : 23 June 2018

Camera : Fujifilm XT20
Read More