We Are In Belitong : Museum Kata

Senin, 31 Oktober 2016

Tidak ada komentar

Destinasi pertama yang kita kunjungi di Belitung adalah Sekolah Laskar Pelangi. Baru sebentar bermain di sekolah itu tiba-tiba langit berubah kelam dan hujanpun turun cukup deras, saking derasnya saya dan Meizi lebih memilih nyeker daripada sepatu jadi basah, sementara Ai dan Is masih bertahan dengan sepatu dan sendal mereka. Di sana kita sholat zuhur dulu sambil menunggu hujan sedikit reda. Tidak berselang lama, yah walaupun hujannya enggak reda-reda amat, akhirnya kami memilih langsung menuju mobil untuk lanjut ke destinasi kedua.

Tak jauh dari sekolah ini, tour guide membawa kami ke sebuah tempat yang cukup unik, yaitu rumah kecil dengan dinding yang berwarna-warni tampak seperti TK namun ternyata ini adalah Museum Kata Andrea Hirata. Awalnya agak ragu masuk ke dalam karena kondisi yang masih hujan, di tambah lagi rok masih basah banget. Selain itu katanya kalau masuk harus bayar sendiri karena tiket masuk ke dalam museum ini diluar paket travel yang kami bayar. Ditengah keraguan tersebut, kamipun mencoba keluar dari mobil menembus hujan untuk sekedar berfoto. Sambil foto-foto, saya sempat mengintip ke dalam rumah dan ternyata bagian dalam rumah terlihat lebih menarik dan membuat saya dan teman-teman lainnya penasaran pengen masuk. Lagian udah jauh-jauh datang ke Belitung masa enggak mampir ke Museum Kata, kayaknya rugi deh. Setelah tour guide kami diskusi dengan petugas di pintu masuk, akhirnya kami semua bisa masuk dengan hanya membayar Rp. 50,000 tapi tidak dapat buku. Yah, sebenarnya uang masuknya lebih mahal dan nantinya dapat buku gratis. Tapi berhubung kami semua enggak hobi baca buku jadi fine-fine aja asalkan bisa foto-foto di dalam,, hehe.





Akhirnya kami masuk ke dalam rumah tersebut dan wow!! bener-benar tempat yang unik. Jadi kami masuk dari pintu yang berada pada dinding yang berfungsi sebagai pagar, di balik pintu itu adalah halaman kecil tanpa atap. Lalu di sebelah kanan semacam teras panjang dan beratap. Semua lantai, dinding bahkan langit-langit dihias dengan sangat apik. Catnya warna-warni, ada mural, ada hiasan-hiasan dan karena ini adalah Museum Kata tentu saja banyak tulisan-tulisan, potongan artikel dan buku yang dipajang. Pada waktu itu kami lebih banyak foto-foto daripada memandangi hiasannya,, haha. Agak susah juga sih mengambil gambar di sini karena matahari masih ditutupi oleh langit hujan jadi hasil fotonya agak gelap dan kurang memuaskan.







Beranjak dari teras ini, kami lanjut ke spot lainnya yang berada di sebelah kanan dari pintu masuk yaitu berupa rumah dimana di dalamnya terdapat dapur, kamar dan ruang tamu. Tentu saja ini masih bagian dari museum. Bisa di bilang semua bagian dari rumah itu instagramable* banget!! (istagramable : istilah lain saat kamu melihat spot yang bagus tuk di foto dan diunggah di instagram). Dan kami semakin kalap foto-foto, FYI saya dan Meizi masih dalam kondisi nyeker dan enggak peduli akan kondisi tersebut wkwk.

Komentar saya waktu itu, "wah kreatif banget yah Pak Andrea, dia bisa menyulap rumah sederhana menjadi sebuah Museum Kata yang sangat indah, unik, menarik dan instagramable!". Awalnya mendengar nama "Museum Kata" yang ada dalam benak saya adalah bangunan yang berisi buku-buku seperti perpustakaan, yang mana itu agak-agak tidak menarik yah FYI walaupun saya adalah mantan anak sastra tapi saya enggak hobi baca buku atau novel XP.







Enggak nyesel hujan-hujan ke sini trus nyeker masuk ke dalam demi menikmati (baca : foto-foto) Museum Kata Andrea Hirata, Tempatnya bagus banget dan menurut saya lumayan tuk foto prewed,, haha. Pas hujan-hujan aja udah puas main kesini apalagi pas mentari bersinar cerah. hehe.










Dari Museum Kata, kami mampir sebentar ke Kampung Ahok. Di sini ada rumah kediaman Pak Ahok yag katanya di dalam ada galeri batik dan di depannya ada rumah tradisional Belitung yang dijadikan objek wisata. Kami cuma sebentar disini karena enggak niat beli batik, paling cuma foto-foto hehe.




Nah, dari Kampung Ahok ini kami lanjut ke destinasi berikutnya, yaitu,,,,,
bersambung ke postingan selanjutnya,, haha

xoxo dila

Day 1 - part 2
September 24th, 2016
Belitung Island, Sumatera
Read More

We Are In Belitong : Laskar Pelangi

Jumat, 28 Oktober 2016

Tidak ada komentar

Mungkin semua orang yang sudah menonton film Laskar Pelangi jadi pengen jalan-jalan ke pulau Belitung, termasuk saya yang jujur sebenarnya sampai detik ini belum nonton film yang diangkat dari novel Andrea Hirata itu, haha. Walaupun belum pernah menonton tapi saya sering lihat foto-foto pantai Belitung yang indah di TV dan media sosial.

Read More

Cerita Lebaran : Perjuangan Mudik

Kamis, 28 Juli 2016

Tidak ada komentar
Assalamualaikum Wr. Wb.

Halo my beloved readers & blog walkers. Saya ingin mengucapkan
~Selamat Hari Raya Idul Fitri~
~Mohon Maaf Lahir dan Bathin~


Bagaimana kabarnya? Semoga sehat dan berbahagia setelah kumpul dengan keluarga di hari yang suci. Pasti senang banget kan bisa mudik, menikmati masakan mama dan berkunjung ke rumah saudara-saudara terdekat. Alhamdulillah, sayapun bisa mudik dan merayakan hari raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.

Sebelum bercerita tentang hari lebaran, saya ingin membahas dulu perjuangan mudik. Mungkin semua yang merantau setuju kalau mudik lebaran itu penuh perjuangan. Hal pertama yang menjadi beban pikiran adalah izin cuti khususnya bagi karyawan. Seorang karyawan yang kampung halamannya jauh, bahkan beda pulau seperti saya pasti ingin merasakan liburan yang lama di rumah yang berarti cutinya juga panjang. Walaupun di kalender ada tulisan cuti bersama, tapi di kantor saya hal itu tetap memotong hak cuti tahunan sehingga terpaksa nambah cuti lagi.

Minta cuti juga tidak gampang, kadang harus pantau dulu rencana cuti rekan kerja lainnya. Ga enak juga kalau dalam satu tim cutinya barengan, apalagi perusahaan saya itu beroperasi 24 jam, walaupun tim kami bukan karyawan shift, tapi diminta ada yang standby. Untungnya sih saya perempuan sendiri dan rekan kerja juga ada yang rumahnya dekat dengan kantor sehingga saya akhirnya berani ambil cuti yang banyak.

Perjuangan mudik selanjutnya adalah biaya mudik. Saya mau tak mau harus menggunakan pesawat untuk mudik, sementara harga tiket pesawat bisa naik 2 kali lipat saat musim lebaran, itupun juga harus dibeli jauh-jauh hari. Dari tahun-ketahun selalu gigit jari kalau beli tiket pp untuk libur lebaran. Bahkan untuk pesawat kelas menengah aja harganya bisa sama dengan pesawat Garuda. Tahun ini saya tiba-tiba ingat cerita teman kalau tahun lalu dia dapat diskon saat beli tiket pesawat Garuda menggunakan kartu tanda mahasiswa UI. Nah saya penasaran, apakah ini masih berlaku, lumayan kan dapat diskon 25%. Sebenarnya agak ragu, secara saya sudah jadi alumni UI sejak tahun 2012, tapi saya nekat mencoba demi mendapatkan tiket murah. Sesuai penjelasan teman, sayapun mendatangi counter resmi Garuda di sebuah pusat perbelanjaan di Depok dua bulan sebelum lebaran. Untuk mendapatkan diskon saya harus memperlihatkan KTM UI, awalnya saya agak takut memberikan kartu tersebut kepada petugas, bagaimana tidak, wujud kartunya sudah jelek plus foto saya yang ada pada kartu tersebut, BERBEDA banget dengan sekarang. Biasalah, dulu itu kan masih culun, pake kacamata dan saya inget banget foto itu diambil setelah panas-panas ngantri di rektorat. Fakta membuktikan rata-rata mahasiswa UI yang seangkatan dengan saya malu melihat foto di KTM mereka sendiri. Kembali ke proses pembelian tiket, alhamdulillah petugasnya tidak komentar apa-apa dan langsung bilang kalau saya bisa dapat diskon 25%. Berarti diskon itu berlaku untuk mahasiswa atau ex-mahasiswa yang punya KTM, tidak peduli angkatan berapa. Sistem komputer pasti pintar, kalau emang ada ketentuan angkatannya begitu KTM saya discan mungkin akan langsung error atau ada keterangan tidak mendapatkan diskon. Syukurlah saya dan adek saya bisa mendapatkan tiket garuda yang murah dan diskon juga berlaku untuk keluarga yang punya KTM dengan syarat memperlihatkan kartu keluarga dan jadwal penerbangan harus sama.

Perjuangan mudik selanjutnya bagi saya adalah persiapan untuk mudik itu sendiri. Ntah kenapa bagi saya packing itu adalah hal yang paling ribet. Saya tidak mau pulang membawa tas yang banyak atau kotak tambahan. Namun saat akan mudik lebaran barang yang akan dibawa itu banyak, mulai dari oleh-oleh makanan yang volumenya besar, baju lebaran yang mana itu dress-dress besar, jilbab dan sepatu. Kalau ditulis begini kayaknya simple yah, tapi aktualnya kok ribet banget yah,, hehe. Kadang yang bikin bingung itu mikirin dress ini nanti jilbabnya warna ini trus sepatunya ini. Kalau baju ini pakai outer trus celanannya ini dan jilbabnya motif ini. Kalau rok ini atasannya apa yahh,,, hmm.. Yah semacam itu lah, kayaknya bakalan banyak butuh baju jadi mix and matchnya lama. hehe.. Dulu saya malahan jadi bongkar lemari untuk masalah packing-packing ini. 

Itulah beberapa perjuangan mudik yang selalu saya rasakan, apakah tahun depan saya masih merasakan hal yang sama? Just wait and see,, haha. Oke sekian cerita kali ini, next akan saya sambung dengan kisah selanjutnya. bye bye.. ^^

xoxo
dila
Read More

Nostalgia Lebaran 2015

Minggu, 20 Maret 2016

Tidak ada komentar
Dress by KIVITZ, Blazer by Treimee, Hijab by The Asahy

I'm officially homesick!! terakhir pulang ke rumah itu adalah lebaran 2015. Jadi kalau dihitung-hitung udah 8 bulan ga pulang, wow sebuah rekor terlama kayaknya, pantesan sekarang perasaannya kangen luar biasa dengan rumah beserta isinya.

Kalau sedang homesick gini, salah satu hal yang saya lakukan adalah membaca postingan di blog dengan tag "Bukittinggi". Mungkin itu keunggulan blog dibandingan diari buku atau galeri foto di FB/IG, di blog kita bisa menuliskan sebuah cerita lalu melengkapinya dengan foto jadi ceritanya terasa lebih nyata. Dengan membaca lagi cerita dan foto-foto di rumah membuat saya senyum-senyum sendiri sambil membayangkan berada disana. ^^

Read More

Terkesan Di Baduy Dalam

Sabtu, 16 Januari 2016

Tidak ada komentar


#Mandi di sungai bersama kunang-kunang

Rombongan diajak memasuki rumah bang Jali, tuan rumah yang akan menampung kami semalam. Ternyata Mba Nur sudah sampai duluan disana. Wajar sih, dia dari awal emang paling depan dan paling fokus treking, beda dengan kami rombongan Cilegon yang kebanyakan foto-foto. Sementara yang terakhir sampai adalah Mba Mel, saya salut dengan mba Mel, walaupun selama perjalanan dia dibantu oleh salah seorang porter dan jalannya pelan-pelan tapi dia tetap bersemangat tuk sampai ke tujuan. Tapi yang kocaknya, masa Mba Mel minta foto-foto padahal itu kan udah di Baduy Dalam. Ternyata dia menyangka itu masih Baduy Luar karena temannya pernah bilang kalau perjalanan ke Baduy Dalam jauh sekali bisa 6 jam.

Yah, kami benar-benar sudah di kawasan Baduy Dalam, semua rumah tidak menggunakan listrik sama sekali dan penerangan hanya menggandalkan lilin. Kami sebagai tamu harus menerima hal tersebut, jujur itu tidak masalah bagi saya namun yang menjadi masalah saat itu adalah badan yang udah lengket dan apek.

Saya dan Ecil yang awalnya sudah berencana tidak akan mandi, akhirnya galau. Sepertinya tisu basah aja tidak cukup untuk menyelesaikan masalah ini. Akhirnya kami nekat keluar di malam hari yang gelap menuju sungai terdekat untuk mandi! Kami mencari posisi yang tertutup dan akhirnya mandi~~ jujur saat itu semua perasaan takut akan gelap, binatang gelap dan hantu, lenyap begitu saja. Paling agak was-was jikalau ada orang lain yang mendekat terutama laki-laki.

Segar sekali mandi dengan air sungai yang jernih dan dingin. Saat di sungai, kami melihat kunang-kunang yang terbang rendah. indah sekali~ saya takjub melihat sinar yang muncul di badan mungil kunang-kunang. Ini benar-benar hal yang langka, di jaman sekarang masih ada kunang-kunang? bisa dibayangkan betapa bersihnya perkampungan Baduy Dalam sehingga masih ada binatang ini yang mungkin tidak akan ditemukan di kota besar. Btw pada situasi yang seperti itu ntah kenapa saya merasa ala-ala putri yang di dongeng-dongeng, berada di tengah hutan dan terdapat sungat yang airnya jernih lalu ada kunang-kunang sebagai perinya. Tinggal menunggu pangeran berkuda putih ,, wkwk


Selesai mandi kami kembali ke rumah untuk menyantap makan malam. Setelah selesai makan, kami didatangi oleh pemuka adat/ jubir dari Baduy Dalam. Beliau datang untuk menyambut kami sekaligus memberikan penjelasan singkat tentang Baduy Dalam, khususnya tentang ada istiadatnya sendiri. Kami juga diberikan kesempatan untuk bertanya, dan semua pertanyaan dijawab dengan bijaksana oleh beliau. satu hal yang membuat saya kagum, kemampuan bahasa Indonesia beliau sangat bagus bahkan dia menggunakan istilah politik, walaupun suku Baduy Dalam tidak menerima kemajuan modern tapi pengetahuan beliau cukup luas.

Semua kegiatan telah berakhir, ruangan tempat makan dan berkumpul berubah menjadi ruang tidur. Karena rumah suku Baduy hanya terdiri dari dua ruangan yaitu dapur dan ruang keluarga. Sedikit unik, walaupun 1 rumah diisi oleh 2 orang keluarga. namun setiap keluarga memiliki dapur dan ruang keluarga masing-masing. Intinya setiap keluarga harus mandiri dan urusan dapur adalah tanggung jawab masing-masing, tidak boleh bercampur. Satu lagi yang unik dari rumah tradisional mereka yaitu semua bagian rumah dianyam sedemikian rupa tanpa menggunakan paku. Mulai dari atap yang disusun dari daun hingga dinding dan lantai yang disusun dari bambu, semunya tanpa paku. Yah, kami harus tidur di atas lantai bambu tanpa kasur dan bantal seperti orang Baduy Dalam. Tapi sebenarnya kami ga sekuat mereka sih karena rata-rata sudah mempersiapkan sleeping bag ataupun jaket & sarung sebagai selimut.

#Selamat Pagi Baduy Dalam dan Terima Kasih

Malam berganti pagi, tanpa suara alarm saya terbangun sekitar jam 4 pagi dan badan saya terasa sakit-sakit. Ntah efek trekking 4 jam atau efek tidur di atas kasur bambu. Setelah itu saya tidak bisa tidur lagi dan malah mencari cemilan hahaha.. Ketika hari mulai sedikit terang beberapa diantara kami keluar untuk sekedar berjalan-jalan menghirup udara segar sambil mengelilingi perkampungan. Akhirnya kami bisa melihat rumah-rumah Baduy Dalam yang lebih rapi dan bersih dibandingkan Baduy Luar. Melihat ibu-ibu di depan rumah dan anak-anak yang bermain-main. Kami juga menuju sungai tempat anak-anak Baduy bermain air. Selain itu ada juga sebuah tempat semacam pos kambling karena disana tempat bapak-bapak berkumpul dan siap untuk ronda di siang hari. Yah, mereka ronda di siang hari karena pada siang hari orang akan meninggalkan rumah untuk berkebun di atas bukit dan akan kembali pada malam hari.

Cukup puas berkeliling kami kembali ke rumah untuk sarapan. Setelah itu sang tuan rumah lansung menawarkan barang jualannya seperti kain tenun, baju, gelang, cicin, madu, gantungan kunci dan gelas bambu. Karena duit saya terbatas dan tas juga udah padat, saya hanya membeli 1 botol madu dan 2 gelang. Padahal pengennya sih beli madu yang banyak.


Setelah selesai membeli oleh-oleh, kami bersiap-siap untuk kembali ke Ciboleger. Untuk perjalanan kembali ini saya ga mau sok sakti dan akhirnya menitipkan tas ransel kepada Sapri sang tuan rumah sekaligus porter. Memulai perjalanan dengan berdoa bersama lalu semuanya siap untuk menempuh perjalanan berat lagi. Sekitar jam 8 pagi kami meninggalkan Baduy Dalam, dan kali ini melewati rute yang berbeda kata pemandunya. Dan saat itu di otak saya adalah "4 jam" yah, 4 jam waktu yang akan dilalui untuk sampai keluar.



Belajar dari hari kemaren, untuk hari ini saya tidak mau banyak gaya, pokoknya jalan lurus, ga usah banyak ngobrol untuk menghemat tenaga dan supaya cepat sampai. Apalagi sekarang saya tidak membawa ransel berat, saya bisa berjalan lebih cepat. Walaupun sudah berniat demikian, tetap aja kadang-kadang saya tidak bisa menahan diri dari bidikan kamera hehe.

Waktu terus berjalan, sekali-kali saya melihat jam, "oh masih jam 10, masih jauh,, kan jam 12 baru tiba" begitu pikir saya. Sayapun terus berjalan, bahkan sudah paling depan dan terpisah dengan rombongan lagi, yah walaunpun paling depan masih ada mba Nur. Hingga suatu tempat saya mendengar musik dangdut, "ini saya ga salah denger, dangdut?, berarti udah dekat dengan Ciboleger yah atau halusinasi saya?".

Jujur mendengarkan musik itu membuat saya makin semangat turun bukit dan hingga akhirnya bertemu dengan mba Nur di gerbang Selamat Datang. Akhirnya sampai di luar, dan begitu saya liat jam "hah, masih jam 10.30?" berarti untuk perjalanan pulang hanya membutuhkan waktu 2 jam 30 menit. hmm berarti kemaren itu 4 jam karena kebanyakan foto-foto. saya senang sekali karena bisa tiba sangat cepat diluar perkiraan.

Mungkin pada awalnya saya merasa 'tertipu' tapi satelah menjalani sendiri, saya sangat terkesan dengan lingkungan Baduy Dalam yang masih asri, bersih dan tradisional. Berbaur dengan masyarakat dan menginap semalam di rumah mereka, mandi di sungai dan melihat kunang-kunang merupakan pengalaman yang sangat langka. Terima kasih ecil, yang sudah mengajak saya kesini, terima kasih mas fitri yang sudah meminjamkan jas hujan, terima kasih mas timo atas foto-foto dan cemilannya dan terima kasih kepada peserta open trip lainnya.

xoxo dila

Ket : Semua foto diambil saat masih di kawasan Baduy Luar

Photos taken by Me, Ecil, Mas Fitri & Teo
Date : 21 November 2015
Place : Baduy Dalam, Lebak, Banten
Open trip with : @kilikiliadventure

Read More

Pertama Kali Di Tahun 2015

Rabu, 13 Januari 2016

Tidak ada komentar


Selalu ada kata pertama kali untuk sebuah hal dalam hidup kita. Pengalaman "pertama kali" tersebut bisa saja memberikan kesan baik maupun buruk sehingga membekas dalam benak kita atau sebaliknya terasa biasa saja dan tidak memberikan kesan apapun sehingga terlupakan begitu saja.

Selama tahun 2015, tentu ada berbagai macam hal/peristiwa terjadi dalam hidup saya. Dan kali ini saya ingin menceritakan beberapa pengalaman baru / "pertama kali" yang sangat berkesan sehingga menjadi The Best Moments bagi diri saya selama tahun 2015.

1. Pertama kali menang lomba blog

Ngeblog sudah menjadi hobi saya sejak jaman kuliah, awalnya isinya hanya sebatas lirik lagu dan foto-foto artis/penyanyi Korea (maklum waktu itu masih labil). Berjalannya waktu saya terinspirasi dengan blogger Indonesia sehingga saya mulai menulis pengalaman menarik di blog ini. Awalanya saya merasa ngeblog hanya untuk diri sendiri dan teman, sehingga tidak perlu mempublikasikan atau berinteraksi dengan blogger lain sampai akhirnya saya mengetahui yang namanya komunitas blogger yaitu Indonesian Hijab Blogger. Saya tertarik bergabung dan saya senang bisa menambah wawasan dan teman blogger melalui komunitas ini. Ditambah lagi IHB sering memberikan Blog post challenge. Saya awalnya tidak pede ikut challenge karena merasa blogger lain kualitas tulisannya lebih bagus, tapi karena hadiah yang ditawarkan cukup menarik, sayapun iseng mencoba mengirimkan tulisan untuk lomba blog bulan Mei. Dan alhamdulillah tulisan saya yang berjudul Bekerja di Markasnya Iron Man dan Man of Steel menang lomba, aduh senang sekali untuk pertama kali ikut lomba dan langsung menang.

2. Pertama kali nge-trip menggunakan motor

Pada bulan May, saya dan 6 orang teman jalan-jalan ke Pacitan, Jawa Timur. 3 hari di sana kita mengunjungi beberapa objek wisata seperti Goa dan Pantai menggunakan motor. Untuk pertama kali dalam hidup saya jalan-jalan menaiki motor ke beberapa tempat wisata yang jarak tempuh cukup jauh dan medan yang berat, walaupun bukan saya langsung yang menyetir. Pada saat itu,di hari pertama saya mengalami kecelakaan kecil yaitu motor yang saya tumpangi jatuh. Awalnya saya sempat trauma dan takut menaiki motor dan tidak mau ikut jalan-jalan di hari berikutnya. Tapi berkat semangat dari teman-teman akhirnya saya mau melanjutkan perjalanan. Dan rasa ketakutan saya menaiki motor terbayar saat tiba di salah satu pantai yang kita kunjungi, yaitu pantai Buyutan. Masyaallah! ini adalah pantai yang terindah yang pernah saya datangi. Tempatnya masih sepi dan bersih, pasirnya putih dan bulat-bulat seperti merica dan airnya biru. Perjalanan yang sangat berkesan ^^. Baca kisa saya mengunjungi Pantai Buyutan disini.


3. Pertama kali mendapatkan penghargaan

Saya bukanlah orang yang aktif ikut organisasi atau perlombaan saat masa-masa sekolah, jadi wajar tidak pernah mendapatkan penghargaan. Namun di setelah bekerja, saya menjadi orang yang aktif sekali dan malahan sering mengurus kegiatan/acara. Ini semua karena kondisi di tempat kerja / tugas yang memaksa saya demikian, hasilnya alhamdulillah pada bulan September saya terpilih jadi The Best Employee. Yup, ini pertama kali bagi saya dan merasa senang sekali kinerja saya dihargai oleh perusahaan.

4. Pertama kali trekking

Dulu pernah beranggapan kalau saya tidak akan pernah ikut kegiatan yang namanya naik gunung atau trekking, karena saya merasa termasuk tipe orang yang rempong. Selain itu bagaimana kalau mau ke toilet? Dan kalau trekking pasti keringatan dan kucel jadi ga bagus kalau difoto. Namun semua anggapan saya tersebut terpatahkan setelah mengikuti open trip ke Baduy Dalam pada bulan November. Hmmm, bisa dibilang semacam "tertipu", karena yang saya tau itu sekedar tentang masyarakat Baduy Dalam yang masih tradisional, Namun tidak tau kalau menuju kesana harus naik turun bukit dan memasuki hutan. Alhamdulillah yah, akhirnya saya merasakan trekking selama 4 jam saudara-saudara!! Saat itu saya merasa mau nangis, cape, merasa terjebak, bodoh tapi semuanya berubah saat tiba di perkampungan Baduy Dalam. Suasananya masih tradisional sekali, bersih dan bebas dari modernisasi seperti listrik dan bahan-bahan kimia. Hal yang paling berkesan adalah pengalaman mandi di sungai pada malam hari dan melihat kunang-kunang terbang bercahaya di tepi sungai. Walaupun awalnya saya merasa "tertipu" tapi akhirnya saya merasakan pertama kali trekking dan mendapatkan pengalaman tak terlupakan di Baduy Dalam.

Baca kisah saya mengunjungi Baduy Dalam disini

di atas bukit menuju perkampungan Baduy Dalam

5. Pertama kali nyetir mobil ke puncak

Sebagai wanita yang baru bisa menyetir setahun lalu dan jam terbang masih rendah yaitu cuma rumah-kantor lebih kurang 10 KM (20 menit), hal yang paling saya takutkan adalah menyetir di tanjakan dan macet. Dulu kalau mendengar berita di TV mengenai sistem buka tutup jalan di puncak, saya yang serem sendiri, bagaimana bisa menyetir dengan aman dan mesin tidak mati-mati di kondisi seperti itu. Daaaan lagi-lagi karena kebodohan saya, jadilah kena jebakan batman yaitu menyetir mobil saat jalan-jalan ke beberapa objek wisata di puncak pada bulan Desember, tepatnya pas libur natal yang kalau kita lihat berita di TV kondisi jalan akses wisata macet bahkan dari jalan tol dalam kota saja sudah macet. Bodohnya saya itu adalah saya tidak tau kalau objek wisata yang akan dikunjungi itu berada di kawasan /melewati puncak. Alasan saya, kalau searching di internet kan yang keluar gambar tempat wisatanya saja bukan jalan menuju tempat itu...hahaa *ketawa-datar. Namun, pada akhirnya saya merasa senang karena bisa melewati tantangan menyetir di puncak, walaupun menyetirnya berdua/gantian sama teman. Kayak semacam level up skill mengemudi hihi.. Oh yah, satu lagi yang mempuat saya tidak menyesal liburan ke puncak yaitu bisa mengunjungi perkebunan teh yang hijau dan Taman Bunga Nusantara yang indah sekali. and you know what, it was also the first time for me to went to puncak ^^.

Jerapah di Taman Bunga Nusantara

6. Pertama kali cium tangan orang tua sebelum berangkat kerja

Diantara pengalaman "pertama kali" mungkin ini hal yang sangat berkesan dan menjadi The Best Moment di tahun 2015 bagi saya. Saya merantau sejak kuliah dan terus berlanjut hingga saya bekerja seperti saat sekarang ini. Orang tua saya sibuk bekerja di kampung halaman, jadi beliau tidak memiliki kesempatan banyak untuk mengunjungi anaknya di perantauan. Pada bulan Desember, orang tua saya datang ke Jakarta untuk menghadiri wisuda adek saya yang pertama dan mereka juga menginap beberapa hari di daerah saya bekerja. Terhitung sejak tahun 2012 saya bekerja dan pada Desember 2015 tersebut untuk pertama kalinya saya mencium tangan kedua orang tua sebelum berangkat kerja. Selain itu saya juga senang sekali karena pagi-pagi sudah dimasakin sarapan oleh mama dan setelah itu diantarin ke kantor oleh papa. Mungkin itu hal yang biasa bagi mereka yang masih tinggal dengan orang tua, tapi bagi saya itu merupakan hal yang sangat langka dan berharga.


Yah, itu lah pengalaman "pertama kali" yang sangat berkesan dan menjadi The Best Moment dalam hidup saya selama tahun 2015. Semoga tahun 2016 saya bisa menjadi lebih baik dan mendapatkan pengalaman yang lebih lebih lebih baik lagi.

Tulisan ini diikut-sertakan dalam IHB December Blog Post Challenge : Best Moment 2015


Read More

Tips Pakaian Musim Dingin untuk Hijaber

Senin, 04 Januari 2016

Tidak ada komentar
Outfit saat jalan-jalan ke Hutan Bambu Damyang. Ayo hitung ada berapa lapis baju yang saya pakai pada foto ini!!

Hello there! 
What's up?

Bagaimana liburan akhir tahunnya? Semoga menyenangkan yah ^^  Sudah upload foto liburannya di Instagram? Atau posting kisahnya di blog masing-masing? 

Mengenai foto di Instagram, pada merasa enggak sih, kebanyakan artis-artis Indonesia upload foto liburannya di Korea? Seperti foto sedang bermain dengan salju, foto sedang memakai hanbok (pakaian tradisional Korea) di bangunan kuno, yang mana bikin mupeng. Saya jadi kangen lagi sama Korea, sebagai negara asing yang pertama kali dikunjungi sekaligus negara tempat salju pertama saya... T_T huaaaa kangen winter di Korea *tiba-tiba baper

Rasa kangen akan musim dingin di Korea membuat saya pengen membahas sedikit tentang outfits saya selama musim dingin di sana. Semoga bisa menambah informasi buat hijab bloggers yang akan merasakan winter pertama kali di negara lain, khususnya Korea.

Outfit saat jalan-jalan ke Suncheon Bay

Tips pakaian musim dingin from head to toe ala Dila untuk hijab blogger :

1. For your precious head

Sebagai muslimah tentu saja kita harus menggunakan hijab. Saat musim dingin sebaiknya pilih hijab atau pasmina yang tebal, dan lebih baik lagi jika memakai ninja atau daleman hijab yang tebal. ini semua untuk menjaga kepala dan telinga kamu tetap hangat. Tidak disarankan memakai jilbab paris yang tipis atau pasmina yang berbahan ceruti atau chiffon. 

2. For your pretty hands

Untuk tangan tentu gunakan sarung tangan. Ada banyak bahan atau jenis sarung tangan seperti rajutan, kulit dll. Jujur saya kurang suka yang rajutan selain mudah buluan, permukaannya yang tebal dan tidak rata membuat jari kesusahan untuk menyentuh layar HP. Selain itu kalau difoto sambil memakai sarung tangan rajutan nanti tangan terlihat bengkak (tetap aja, pengen terlihat perfect di kamera). Makanya saya lebih suka sarung tangan yang lebih tipis, ngepas tapi tetap hangat dan masih bisa menyentuh layar HP. Tapi maaf, saya kurang tau nama bahannya.

3. For your sexy body

Di dalam islam, wanita telah diwajibkan untuk menutup seluruh tubuhnya namun masih banyak yang belum melakukan. Namun saat musim winter, kamu akan terpaksa menutupnya bahkan berlapis-lapis. Karena temperatur udara bisa minus puluhan derajat, jadi jangan berharap bisa keluar dengan baju tipis supaya kelihatan kurus. Berapa banyak lapisannya? mari kita hitung!

Kalau versi saya :
Lapisan pertama pastinya pakaian dalam,
Lapisan kedua longjon, yaitu semacam manset baju dan legging yang tipis dan ngepas di badan
Lapisan ketiga kaos/kemeja tebal
Lapisan keempat jaket winter yang tebal, kalau diperhatikan jaket winter biasanya terdiri dari lapisan luar dan lapisan dalam.
Setidaknya ada 4 lapisan untuk menjaga badan tetap hangat. Tergantung stylenya juga sih. Kadang kalau saya, setelah memakai kemeja, di luarnya ditambahkan rompi rajutan dan setelah itu baru jaket.

4. For your beautiful legs

Untuk bawahan saya sarankan untuk memakai denim/jeans namun sebelumnya tetap harus memakai longjon/legging. Karena saya pernah coba pakai jeans saja ternyata masih merasa kedinginan. Alternatif lain bisa pilih denim/jeans yang tebal atau yang khusus winter. Oh ya, saya juga pernah mencoba memakai rok saat winter dan hasilnya,,, brrrr walaupun udah memakai legging dan memilih rok berbahan tebal, kaki saya tetap kedinginan karena akses angin masuk semakin besar yaitu dari bawah rok.

5. For your lovely foot

Lupakan heels kalau tidak mau kaki mati rasa. Kalau saya lebih memilih boots atau sneakers tipe high top supaya bisa menutupi hingga di atas mata kaki. Dan sebaiknya bagian bawah celana dimasukkan ke dalam sepatu sehingga tidak ada celah untuk angin. Oh ya, jangan lupa juga memakai kaos kaki yang tebal.

6. Pakaian/aksesoris tambahan lainnya.

Kalau kamu masih merasa kedinginan, bisa memakai semacam bando/headset untuk menutup bagian telinga, shawl untuk menghangatkan bagian leher atau bahkan menggunakan masker untuk meredam angin dingin ke arah wajah. Saya masih ingat, saat tubuh sudah tercover tapi wajah malah kedinginan karena enggak kepikiran tuk memakai masker.

Berbagai perlengkapan tersebut sebaiknya dipersiapkan dulu sejak di Indonesia. Selain lebih murah, tentu sebagai perlengkapan awal kamu supaya tidak mati kedinginan di Korea. Enggak mungkin juga kan turun pesawat langsung ke mall tuk shopping. Jika merasa tak punya waktu atau malas keluar rumah tuk belanja, kan ada pilihan online shopping. Apalagi sekarang dunia belanja online sedang berkembang pesat di Indonesia. Bisa belanja di Instagram, Facebook atau website-website yang terkenal seperti ZALORA melalui laptop atau handphone. Menurut saya lebih enakan belanja online karena kita bisa melihat berbagai macam produk dan bisa membandingkan harga.

Outfit saat jalan-jalan ke pulau Odongdo di Yeosu

Oh yah, satu lagi yang penting. Saat musim dingin kulit seluruh tubuh akan kering. Pengalaman, saya bahkan alergi dan tubuhnya merah-merah karena kering. Tangan dan wajah juga jadi kering sekali, apalagi bibir, kalau dibiarkan bisa berdarah. Untuk mengatasi hal tersebut saya menggunakan body lotion/oil untuk melembabkan tubuh dan hand cream untuk tangan. Sementara untuk wajah, saya terpaksa membeli serangkaian cream wajah. Tapi setelah beberapa hari menggunakan perawatan wajah tersebut, hasilnya lumayan, wajah jadi lembut, kenyal dan mulus.. hehe. Kalau untuk bibir, wajib menggunakan lip gloss seperti nivea. Menurut saya hal ini juga berlaku untuk laki-laki, kalau enggak mau kulitnya kering dan bibirnya berdarah.

Sekian dari saya, tips yang basic sekali dan semoga berguna yah. Terutama buat yang baru pertama kali merasakan winter di negeri lain. Jadi intinya, jangan berharap terlihat kurus saat winter karena kamu harus memakai baju berlapis-lapis. Dan jangan meniru atau heran dengan wanita Korea yang berani memakai hotpants atau mini skirt saat winter yah, walaupun mereka sudah memakai legging juga, tapi saya tidak yakin orang khatulistiwa seperti kita bisa kuat dengan gaya berpakaian seperti itu. Dan ingat, kita harus menutup aurat!! hehe.. Dan untuk belanja online kamu bisa mengunjungi website ZALORA >> http://www.zalora.co.id .

Outfit saat ke kota Suncheon


xoxo
dila
Read More