Pengalaman Gagal Merintis Usaha Toko Skincare Online

Kamis, 30 November 2023

3 komentar
Assalamualaikum
Halo semuanya!!

Sebagai blog yang memiliki niche "small business", selama ini saya cukup sering menulis artikel tentang tips, rekomendasi ataupun pengalaman menyenangkan saat merintis atau mengurus usaha kecil seperti pada artikel 5 Hal Penting Saat Membuat Website Toko Online Sendiri  dan artikel Pengalaman Pertama Kali Jualan di TikTok Shop - Langsung Sold Out!!

Namun kali ini saya merasa perlu membahas pengalaman pahit saat menjalankan usaha, selain menjadi catatan untuk diri sendiri, mungkin bisa menjadi pelajaran bagi pembaca lainnya yang berencana untuk memulai usaha.

Salah satu usaha yang gagal saya kelola adalah jualan skincare online yang dimulai pada awal tahun 2022.

Pada akhir tahun 2021, saya memutuskan resign dari perusahaan setelah hampir 9 tahun bekerja. Ada dua alasan utama kenapa saya resign yaitu lelah mental bekerja jauh dari keluarga selama covid dan merasa tidak cocok dengan team leader yang baru.

Sebelum resign saya sudah memikirkan apa yang ingin dilakukan selanjutnya yaitu berjualan online dari rumah (kampung halaman) dan serius mengelola blog ini.

Sebenarnya saat masih menjadi karyawan saya sudah memiliki toko online yang menjual produk hiasan rumah handmade dari tali yaitu macrame. Karena merasa Macrame bukanlah kebutuhan pokok yang dibeli orang setiap hari, terpikirkan untuk menjual barang lain yaitu skincare & kosmetik.


Alasan saya yakin menjual skincare & kosmetik secara online


- Skincare & kosmetik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi wanita karena digunakan setiap hari
- Sekarang banyak skincare & kosmetik lokal yang terjangkau namun berkualitas
- Menjual skincare dari brand ternama lebih mudah dibandingkan menjual produk handmade sendiri karena sudah dikenal banyak orang
- Tidak repot membuat foto katalog karena tinggal minta ke pihak Brand
- Merasa cukup paham jenis-jenis skincare sehingga memiliki kepercayaan diri untuk menjual skincare
- Belum banyak toko skincare online di Bukittinggi (kampung halaman saya) atau persaingan sedikit
- Bisa menjadi pilihan terbaik bagi calon pembeli area Bukittinggi - Sumatera Barat karena ongkos kirim lebih murah dibandingkan toko online yang ada di daerah Jakarta

Berdasarkan alasan tersebut sekitar bulan Februari 2022, saya resmi membuka toko (reseller) skincare & kosmetik di Shopee dengan nama KAPAShop. Produk yang dijual adalah dari brand-brand terkenal seperti Scarlett, Wardah, Sometinc, Lacoco, Skin Aqua dll.

Rata-rata produk saya dapatkan dari brandnya langsung dan ada yang didapatkan dari marketplace yang menjual produk skincare untuk reseller / dropshiper yaitu RAENA Beauty.


Saya sudah melakukan banyak hal untuk membangun dan mengelola usaha ini namun qadarullah, ternyata tidak berjalan sesuai harapan dan dengan berat hati harus ditutup.

Dari pengalaman ini ada beberapa faktor yang membuat saya gagal merintis atau menjalankan toko skincare secara online. 


Penyebab Gagal Merintis Usaha Toko Skincare Online


- Belum Berani Menggunakan Modal Besar


Saya baru menyadari bahwa skincare itu adalah produk yang mahal dan butuh modal besar untuk membuka toko skincare walaupun secara online. 

Saat itu saya hanya berani mengeluarkan modal 20 juta rupiah dan berharap produk terjual cepat sehingga ada perputaran uang.

Ternyata uang 20 juta itu sangat sedikit untuk berjualan skincare karena jumlah atau variasi produk yang didapatkan hanya sedikit. Apalagi setiap Brand memiliki jumlah minimum bagi reseller.


- Variasi Produk yang Dijual Sedikit


Skincare dan kosmetik memiliki jenis yang banyak dan dari Brand yang beragam. Untuk skincare terdapat cleanser, toner, berbagai serum, eye cream, pelembab, sunscreen, dan lainnya. Sementara untuk kosmetik ada bedak, BB cream, eyeliner, maskara dan berbagai lips product.

Oleh karena saya belum berani mengeluarkan modal besar, sehingga hanya membeli beberapa jenis skincare dari brand yang dianggap populer. Alhasil sering calon pembeli tidak jadi membeli karena produk yang diinginkan tidak ada di toko saya. 

Misalnya calon pembeli ingin membeli cleanser dan pelembab dari Somethinc, namun toko saya hanya menjual cleanser saja. Seperti yang kita ketahui saat berbelanja online, pembeli cenderung ingin membeli banyak produk dari satu toko saja supaya bisa mendapatkan potongan ongkos kirim. Daripada membeli satu per satu produk di berbagai toko.



- Tidak Bebas Menentukan Harga Produk


Jika membeli produk dari brand langsung, kita bisa mendapatkan harga reseller namun harus mematuhi ketentuan harga minimum sesuai dengan surat perjanjian kerja sama yang sudah ditandatangani.

Hal ini berarti reseller tidak bisa mematok harga murah untuk menarik pembeli dan bersaing dengan reseller lainnya. 

Ini terasa berbeda sekali dengan menjual produk handmade, saya bebas menentukan harga dan pembeli tidak bisa membandingkan begitu saja dengan toko lain karena produk yang dijual tidak identik.

Saya pernah coba memasang harga murah dan langsung kena tegur oleh pihak Brand. Sehingga takut dibacklist dan tidak bisa restock barang.


- Tidak Maksimal Mempromosikan Barang


Sebenarnya saat pertama kali membuka toko saya sudah bekerja sama dengan beberapa influencer dari Instagram, TikTok dan Blogger namun ternyata hasilnya zonk. Padahal dulu saat berjualan produk Macrame, saya hanya endorse dua selebgram dan hasilnya sangat memuaskan karena omset penjualan langsung naik.

Bahkan pengalaman ini langsung saya tuliskan di artikel Tips Memilih Selebgram Untuk Jasa Endorsement dan artikel Do And Don't Saat Bekerja Sama Dengan Selebgram

Kembali lagi, saya tidak bisa menyalahkan para influencer tersebut karena tugas mereka hanya untuk mempromosikan bukan menjamin peningkatan penjualan.

Satu hal yang disadari bahwa saya tidak punya teman di rumah. Selama ini saya merantau yaitu hampir 4 tahun kuliah di Depok dan hampir 9 tahun bekerja di Cilegon yang berarti teman saya mostly ada di dua kota tersebut.

Padahal teman, baik itu teman kuliah dan teman kerja bisa menjadi target pembeli pertama. Teringat ketika masih bekerja, kita bisa sangat mudah berjualan dengan promosi toko atau barang jualan di grup Whatsapp.

Pembeli dari lingkungan terdekat bisa memberikan testimoni baik yang dapat membantu promosi barang ke calon pembeli lainnya.


- Kalah Saing dengan Brand 


Ternyata berjualan skincare secara online tidak hanya bersaing dengan reseller lain namun juga bersaing dengan Brand skincare itu sendiri.

Saat TikTok Shop masih buka, saya merasakan sendiri bahwa reseller kalah telak dengan Brand skincare karena mereka sering sekali Live di TikTok dan menjual dengan harga sangat murah.

Banyak reseller yang mengeluh dan kesal dengan Brand yang dianggap egois dan seakan-akan ingin bersaing dengan reseller mereka sendiri. Seharusnya Brand itu hanya mempromosikan produk di media sosial, bukannya ikut berjualan dengan harga sangat murah, hampir sama dengan harga beli reseller.




Toko Macrame
Salah satu toko online saya yang menjual produk handmade Macrame (walaupun sekarang lebih menjual alat dan bahan)


Setelah setahun saya merasa tidak sanggup mempertahankan usaha jualan skincare secara online. Omset penjualan skincare dan kosmetik sangat jelek dibandingkan dengan penjualan produk handmade.

Saya tidak berani menaikkan modal penjualan dan sudah bingung bagaimana lagi cara mempromosikan toko. Selain itu skincare dan kosmetik memiliki tanggal kadaluarsa yang cukup pendek yang berarti kalau tidak laku produk harus dibuang.

Apalagi reseller tidak bisa menjual harga murah untuk cuci gudang dan saya juga tidak bisa memakai semua produk sebelum kadaluarsa.

Sekian curhat kegagalan merintis atau menjalankan usaha jualan skincare secara online. Tentu saja tulisan ini bukan untuk menakut-nakuti para pembaca yang ingin memulai membuka usaha. Melainkan sebagai pelajaran supaya tidak terjadi hal yang sama.

Terima kasih telah membaca tulisan saya.

xoxo
dila

Read More

Pengalaman Mengurus Akte Kelahiran yang Hilang

Jumat, 17 November 2023

Tidak ada komentar
Assalamualaikum
Halo semuanya,

Akhir tahun 2021 lalu saya memutuskan untuk resign dan kembali ke kampung halaman. Untuk itu kegiatan utama sebelum pulang adalah mengemas semua barang untuk dikirim ke rumah.

Walau hanya menempati kamar kosan yang tidak besar, ternyata banyak sekali barang yang ada di dalam kamar. Mulai dari baju, buku, alat makan, elektronik hingga printilan. Saking banyaknya sehingga ada barang yang dibuang, dijual hingga diberikan kepada orang lain. 

Kegiatan mengemas ini cukup melelahkan, dan saya lebih memilih pengiriman secara bertahap dengan jasa pengiriman kargo supaya tidak terjadi penumpukan kardus/karung di dalam kamar.

Dari semua jenis barang, paling melelahkan adalah mengemas printilan, kertas dan dokumen. Karena kebanyakan bukanlah barang yang digunakan sehari-hari tapi memiliki kenangan. 

Saat membereskan dokumen dan buku yang akan dikirim ke rumah, saya menyadari ada satu dokumen berharga yang tidak ada yaitu Akte Kelahiran. Saya juga sudah coba mencari di laci meja kantor tapi tidak menemukan sama sekali.

Kalau diingat-ingat, terakhir kali menggunakan Akte Kelahiran adalah saat mengurus persyaratan perjalanan Umrah pada tahun 2019. Kebetulan saya menggunakan jasa perjalanan Umrah yang ada di Bukittinggi karena mendaftar bersama kedua orang tua. Sementara sehari-hari saya bekerja di Cilegon. Jadi saat itu semua persyaratan diurus di kota Cilegon namun berkas dikirim ke Bukittinggi. Oleh karena itu saya berusaha tidak panik dan berprasangka kalau Akte Kelahiran ada di rumah.


Setelah pulang ke rumah, ternyata Akte Kelahiran asli tetap tidak ditemukan. Walau sudah dicari berulang-ulang di hari yang berbeda.

Sebenarnya saya cukup panik tapi karena merasa belum memerlukannya dalam waktu dekat sehingga saya membiarkannya dan tidak mencari tau bagaimana cara mengurus pembuatan Akte Kelahiran yang baru.

Hampir dua tahun berlalu akhirnya saya peduli(?) dan tergerak untuk mengurus pembuatan Akte Kelahiran walau belum ada kepentingan untuk menggunakannya.

Kalau ditanya kenapa harus segera mengurus pembuatan akta baru, pasti ada banyak yah. Di antaranya adalah kebetulan saya masih freelance atau belum bekerja di kantor/perusahaan sehingga banyak waktu untuk mengurusnya. Bayangkan kalau sudah menjadi pegawai lagi, tentu harus minta izin di jam kerja.

Selain itu, saya masih tinggal di kampung halaman bersama orang tua di mana alamat KTP dan KK masih sama serta punya dokumen pendukung yang bisa langsung dibawa. Tentu akan susah jika sudah merantau, harus kirim berkas yang menghabiskan waktu dan ada resiko berkas hilang di perjalanan.

Empat hari lalu saya mengurus pembuatan Akte Kelahiran yang ternyata sangat mudah dan cepat. Sehiingga kali ini saya ingin memberitahu teman-teman bagaimana prosedur dan pernyaratan membuat Akte Kelahiran yang hilang.



Prosedur Mengurus Akte Kelahiran yang Hilang 


Untuk mengurus Akte Kelahiran yang hilang, saya mendatangi kantor Dukcapil Agam yang ada di area perkantoran Belakang Balok Bukittinggi yaitu di jalan Perwira Ujung Belakang, posisinya dekat kantor Departemen Agama. 

Sebenarnya saya bingung nama sebenarnya apa, karena di google maps tertulis Dukcapil Agam dan KPMPT. Sementara kalau ke sana, di depan kantor terdapat papan yang bertulis "Pemerintah Kabupaten Agam Kantor Pelayanan Bersama". Intinya kantor tersebut melayani pembuatan dokumen penting seperti KK dan Akte Kelahiran.

Sebagai catatan, alamat yang tercatat di KK dan KTP saya adalah Kabupaten Agam, makanya saya harus mendatangi kantor Dukcapil Agam, walau posisi rumah ada di perbatasan kota Bukittinggi. Jadi sebaiknya datangi kantor Dukcapil sesuai alamat di KTP.

Saya ke kantor tersebut pada hari Senin sekitar jam 10 pagi. Untungnya di sana tidak ramai sehingga bisa langsung ke loket pembuatan Akte Kelahiran yaitu loket C. 

Petugas mengatakan bahwa untuk mengurusnya saya harus memberikan berkas yaitu surat keterangan kehilangan dari kantor polisi, fotocopy KK (Kartu Keluarga), fotocopy Akte Kelahiran (kalau ada) dan fotocopy buku nikah orang tua.


Dari semua persyaratan di atas, saya sudah membawa semua berkas asli kecuali surat keterangan dari kepolisian. Memang niat utama saya saat itu adalah menanyakan langsung tentang persyaratan karena keterangan di internet berbeda-beda jadi saya bingung, dokumen apa saja yang dibutuhkan.

Setelah itu saya langsung ke kantor polisi terdekat yaitu di Jl. Sudirman dekat Rumah Sakit Otak Drs M Hatta untuk mengurus surat pernyataan kehilangan.

Nah di sini saya cukup khawatir karena pertama kali ke kantor polisi untuk mengurus surat kehilangan. Ternyata setelah mencoba, sangat mudah dan cepat mengurusnya. Cukup memberikan fotocopy KTP dan KK, polisi langsung memproses saat itu juga. 

Tips buat teman-teman yang membuat surat kehilangan di kantor polisi, bilang saja kalau dokumennya hilang dalam jangka waktu seminggu di rumah. Karena kalau bilang setahun yang lalu, polisi bertanya kenapa baru diurus sekarang dan ujung-ujungnya dibuatkan keterangan kalau hilangnya seminggu yang lalu. Takutnya nanti dipersulit oleh oknum polisi yang memiliki niat tak baik.

Setelah dari kantor polisi saya kembali ke kantor Dukcapil Agam. Semua berkas diberikan dan harus dimasukan ke dalam map kertas yang bisa dibeli disana seharga Rp2000.

Pembuatan Akte Kelahiran baru cukup cepat dan bisa ditunggu. Namun saya baru berhasil submit berkas di menit sebelum istirahat siang, sehingga disuruh mengambil dokumen pada siang hari sekitar jam 2.

Wah ternyata proses mengurus pembuatan Akte Kelahiran yang hilang cukup mudah dan cepat tidak serumit yang saya bayangkan. Semuanya bisa diproses langsung dan tanpa biaya administrasi sama sekali.


Setelah menerima Akte Kelahiran yang baru, saya kaget ternyata versi terbaru hanya diprint di kertas putih A4 biasa. Padahal akta lama diprint di kertas tebal berwarna. Oleh karena itu untuk keamanan, saya langsung melaminating Akte Kelahiran versi terbaru ini, karena pasti rawan rusak.

Selain itu perbedaan Akte Kelahiran terbaru adalah terdapat barcode dan ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Ini menjadi poin plus karena akan mempermudah pengurusan dokumen yang berkaitan dengan perjalanan luar negeri.

 
Untuk mempermudah catatan para pembaca yang ingin mengurus Akte Kelahiran yang hilang, berikut saya tuliskan ringkasannya.


Cara Mengurus Akte Kelahiran yang Hilang


Untuk domisili Agam, Sumatera Barat

- Datangi kantor Dukcapil Agam di Jl Perwira Ujung Belakang Bukittinggi
- Langsung ke loket C
- Berikan dokumen berupa :
  * surat keterangan kehilangan dari kepolisian
  * fotocopy surat nikah orang tua
  * fotocopy Kartu Keluarga
  * fotocopy Akte Kelahiran yang hilang (jika ada)
- Semuanya masukkan ke dalam map kertas 
- Tidak ada biaya administrasi
- Proses cepat bisa ditunggu, sebaiknya datang pagi hari

Akte Kelahiran yang baru hanya berupa kertas putih A4 biasa, sehingga sebaiknya langsung dilaminating supaya awet.


Cara Mengurus Surat Keterangan Kehilangan Akte Kelahiran di kantor Polisi


Untuk domisili Agam, Sumatera Barat

- Datangi kantor polisi terdekat seperti di Jl Sudirman Bukittinggi
- Masuk ke ruangan untuk pembuatan surat keterangan kehilangan
- Berikan dokumen berupa "
  * fotocopy KTP
  * fotocopy Kartu Keluarga
- Tidak ada biaya administrasi
- Proses cepat bisa ditunggu
  

Catatan untuk para pembaca, prosedur atau persyaratan bisa saja berbeda tergantung kantor pelayanan atau domisili. Tapi seharusnya sama sih.

Sekian curhatan dari saya, semoga bisa membantu para pembaca lainnya yang ingin mengurus pembuatan Akte Kelahiran yang hilang ataupun rusak. 

Terima kasih sudah mampir ke blog ini.

xoxo
dila
Read More