4 Alasan TikTok Shop Tutup, Bukan Hanya Karena Keluhan Pedagang Tanah Abang

Sabtu, 21 Oktober 2023

Tiktok Shop tidak diban (dilarang) namun dipisahkan antara TikTok Shop dan TikTok. Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan no. 31 Tahun 2023 tujuannya adalah untuk melindungi UMKM dan fair play (persaingan bisnis yang lebih sehat)
ujar Raymond Chin saat hadir di podcast Arsjad Rasjid.

Raymond Chin adalah content creator yang saya ikuti di TikTok, yang sering membahas tentang bisnis dan keuangan. Sementara Arsjad Rasjid sebenarnya sosok yang baru saya kenal karena podcastnya bersama Raymond Chin untuk membahas isu penutupan TikTok Shop. Ternyata beliau bukanlah orang sembarangan, perjalanan karir Arsjad Rasjid sangat luar biasa di mana sekarang beliau  menjabat 4 posisi penting sebagai Direktur Utama PT Indika Energy Tbk., Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani), dan Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC). 

***

TikTok sudah menjadi aplikasi favorit bagi saya dan juga mayoritas anak muda Indonesia sejak tiga tahun terakhir. Alasan saya pribadi suka dengan TikTok adalah di sana sangat mudah menemukan hal yang disenangi.

Misalnya saat saya suka BTS, maka semua konten tentang BTS akan muncul di FYP tanpa harus follow akun yang menyediakan konten tentang BTS. Atau saat ingin mempelajari tutorial membuat gelang manik-manik maka konten terkait akan sering muncul tanpa harus susah mencarinya.

Selain itu, saya merupakan penjual online yang memiliki toko di TikTok Shop. Banyak sekali kemudahan yang saya rasakan saat berjualan di TikTok Shop jika dibandingkan dengan e-commerce lain seperti Shopee.


Kemudahan itu seperti bisa unggah video promosi produk sendiri yang langsung terhubung dengan produk. Produk sangat mudah terjual walaupun baru alias masih 0 pembelian.

Pengguna TikTok tidak ragu-ragu untuk membeli produk hanya dengan melihat soft selling ataupun hard selling video, karena bagi mereka bukan perkara sudah berapa banyak produk terjual melainkan seberapa menarik produk yang ada di video.

Saya pernah mengalami produk langsung sold out dalam waktu 24 jam padahal itu adalah produk pertama yang saya jual di TikTok Shop, yang artinya toko belum ada riwayat pembelian sama sekali. Saat itu saya sangat beruntung karena video promosi pertama viral sehingga menarik banyak pembeli. Dan hal ini belum pernah saya alami di Shopee.


Begitu ada pengumuman TikTok Shop ditutup pada 4 Oktober 2023, sebagai penjual saya kaget dan sedih. Karena TikTok Shop adalah e-commerce andalan saya, di mana omset penjualan bisa dua hingga tiga kali lebih banyak dari pada Shopee.

Awalnya banyak yang mengatakan bahwa penutupan TikTok Shop adalah imbas dari keluhan para penjual Tanah Abang kepada pemerintah. Sekitar bulan Oktober mulai viral video para penjual Tanah Abang yang mengeluh bahwa penjualan mereka makin menurun dan menganggap TikTok Shop sebagai penyebab utamanya.

Kejadian ini menimbulkan banyak pertanyaan bagi saya. Apakah benar Tanah Abang sepi karena adanya TikTok Shop? Padahal kalau merasa bersaing dengan penjual online, sudah ada Shopee, Tokopedia dan Lazada yang meramaikan penjualan online di Indonesia bahkan sebelum pandemi covid 19.

Dan apakah benar TikTok Shop ditutup pemerintah karena keluhan pedagang Tanah Abang? 

Berdasarkan penjelasan Raymon Chin di TikTok dan di podcast bapak Arsjad Rasjid, saya cukup lega dan wawasan menjadi bertambah. Bahwa ada alasan yang lebih serius dan tujuan yang lebih baik khususnya untuk UMKM dan perkembangan ekonomi di Indonesia.

Berikut alasan TikTok Shop ditutup sementara yang saya rangkum dari berbagai sumber termasuk penjelasan Raymon Chin bersama Arsjad Rasjid.




4 Alasan Pemerintah Indonesia Menutup TikTok Shop  



1. Tiktok Shop tidak memiliki izin berdagang bagi e-commerce


Awalnya TikTok hadir di Indonesia sebagai sosial media layaknya Instagram, namun TikTok lebih mengutamakan konten berbentuk video dari pada sekedar gambar. 

Berjalannya waktu, TikTok mengalami banyak perkembangan fitur termasuk fitur jual beli layaknya e-commerce lainnya seperti Shopee dan Tokopedia. Para pemilik toko juga dimudahkan berjualan online dengan fitur live streaming sehingga pembeli bisa melihat langsung detail produk atau kegunaannya.

Setelah hebohnya protes dari penjual offline Tanah Abang, pemerintah memutuskan untuk menghentikan TikTok Shop karena tidak mempunyai wewenang untuk melakukan kegiatan perdagangan dalam bentuk e-commerce di Indonesia, melainkan hanya punya izin sebagai Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing (KP3A).

Inilah menjadi jawaban kenapa hanya TikTok Shop saja yang ditutup sementara Shopee, Tokopedia, Lazada dll masih beroperasi.
 

2.  Mencegah monopoli algoritma oleh social commerce


Satu hal yang membuat TikTok berbeda dengan media sosial lainnya adalah algoritma. Sebagai pengguna aktif TikTok, saya merasakan sekali cara kerja algoritma TikTok itu unik dan kadang tidak bisa dipahami. Makanya ada fenomena akun kecil bisa mendapatkan view banyak dan sebaliknya akun besar bisa saja mendapatkan view yang sangat sedikit.

Penjelasan sederhananya begini, di Instagram kita hanya akan melihat konten dari akun-akun yang kita follow saja. Dan mungkin sesekali tampil konten yang bersifat iklan. Jadi kita bisa menentukan apa saja yang ingin dilihat.

Sementara TikTok, saat membuka aplikasi, yang terlihat adalah FYP yaitu konten dari berbagai macam akun yang bisa saja sesuai dengan minat kita atau konten yang sedang viral. Contoh bulan Agustus lalu sering muncul video trailer/promosi One Piece Live Action dari akun apapun padahal saat itu saya tidak mengikuti One Piece.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan algoritma yang demikian, namun kalau melihat sisi negatifnya, TikTok bisa memonopoli algoritma dengan sering menampilkan konten produk tertentu yang dia kehendaki. Misalnya konten produk skincare dari Cina yang waktu itu sering sekali muncul di FYP, hingga mengalahkan skincare lokal.
 


3.  Mencegah adanya penyalahgunaan data pribadi


Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan alasan TikTok Shop ditutup adalah untuk mencegah adanya penyalahgunaan data pribadi.

Jika media sosial dan social commerce bercampur, dikhawatirkan ada monopoli algoritma yang dapat membuat pihak tertentu menyalahgunaan data pribadi konsumen untuk kepentingan bisnis.


4. Melindungi UMKM dari produk Cina


Saat TikTok Shop akan ditutup, banyak sekali UMKM yang merasa terbantu bahkan terselamatkan oleh TikTok Shop. Mereka mengatakan bahwa akibat pandemi, mereka tidak bisa berjualan secara offline, akhirnya bisa bangkit lagi dengan berjualan secara online dan live di TikTok.

Di satu sisi, TikTok Shop memberikan banyak manfaat bagi UMKM namun di sisi lain ternyata bisa memberikan ancaman.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa TikTok bisa mengatur algoritma sehingga dapat menentukan konten/produk apa yang ingin ditampilkan lebih banyak. Seperti produk skincare Cina yang sangat mendominasi FYP TikTok beberapa waktu lalu.

Selain itu sempat ada isu Project S di mana TikTok bisa mengetahui produk yang sedang ramai di Indonesia lalu memproduksinya di Cina dan dijual dengan harga murah, Tentu ini bisa mematikan UMKM Indonesia.



***

Banyak yang kecewa saat TikTok Shop ditutup oleh pemerintah Indonesia, baik itu dari sisi penjual, pembeli, affiliator dan bahkan kurir.

Namun setelah mengetahui 4 alasan pemerintah menutup (sementara) TikTok Shop ini, sebagai penjual yang terkena dampak langsung, saya bisa memahami masalah sebenarnya dan berharap ada solusi yang dapat menguntungkan semua pihak.

Sekian tulisan saya mengenai Alasan utama kenapa TikTok Shop ditutup oleh pemerintah Indonesia, semoga teman-teman yang terkena imbas dari penutupan ini bisa lebih paham dan cepat bangkit dengan startegi penjualan yang baru.

Terima kasih.

xoxo
dila

23 komentar:

  1. Di satu sisi memang bisa menyakitkan, saya sendiri affiliate marketer bisa membayangkan mereka yang tiba-tiba kehilangan ladang penghasilan, harus pindah ke platform lain yang belum tentu hasilnya sama bagusnya. Namun di sisi lain saya mendukung dan berharap ini ke depannya disertai langkah-langkah yang bisa menjadi solusi, apalagi jika bisa menguatkan kedaulatan ekonomi lokal serta meminimalkan monopoli pihak luar.

    BalasHapus
  2. kalau ditutup, harapannya sih ada solusi lain yang lebih pas agar UMKM indonesia tetap bisa berdagang dengan baik, tidak dimonopoli salah satu pihak saja

    BalasHapus
  3. Penutupan TikTok Shop adalah keputusan yang mengejutkan dan mungkin memengaruhi sejumlah pedagang online yang mengandalkan platform ini. Alasan di balik penutupan perlu dipahami lebih lanjut, dan para penjual perlu mencari alternatif untuk berjualan secara online. Hal ini menekankan pentingnya diversifikasi platform dalam bisnis online.

    BalasHapus
  4. Sebagai orang yang menikmati belanja di Tiktok, semoga Tiktok.bisa segera menyelesaikan permasalahannya dengan pemerintah. Dan hasilnya mesti melindungi konsumen sekaligus pedagang di Tiktok juga, terutama UMKM.

    BalasHapus
  5. Nah, ini 4 alasan penutupan Tiktok Shop yg tak banyak diketahui umum yaa ..rata2 tahunya karena demo pedagang Tanah Abang. Atau setidaknya itu pemicunya. Thx sharingnya yaa..

    BalasHapus
  6. Thanks for sharing mba Dilla, setelah baca tulisan ini saya jadi tahu deh apa alasan di balik ditutupnya Tiktok Shop. Dan ternyata alasannya sangat masuk akal dan memang sebaiknya dikaji lagi oleh berbagai pihak termasuk pemerintah. BTW saya jadi pengen kepoin juga ah youtubenya Raymond Chin, kalo tuk Arsjad Rasjid , saya salah satu fans nya nih hihi

    BalasHapus
  7. Lebih banyak ke sedihnya tiktok shop tutup, karena salah satu toko online yang jadi sumber pemasukan. Dan disatu sisi lainnya dengan adanya tiktok shop beberapa produk harganya cukup murah dan membantu. Semoga masalah ini cepat kelar dan bisa berjualan dan belanja di tiktok shop lagi

    BalasHapus
  8. Terima kasih atas tulisannya mbak
    tulisan yang memberi pencerahan perihal tiktok shop yang (bukan) ditutup tapi dipisahkan dari tiktok dan bukan juga karena pengaruh protes penjual di tanah abang

    BalasHapus
  9. Di satu sisi memang rasanya sedih. saya sebagai salah satu influencer nano yang suka promosiin produk dan affiliator tiktok tiba-tiba jadi hilang dan stop. Hiksss tp alasan dibaliknya memang benar sih, terutama yang melindungi UMKM dari produk China. Karena menurutku, produk China yg beredar di tiktok seakan merusak harga pasar Indonesia sendiri.

    BalasHapus
  10. Aku affiliator tiktok shop sedih banget tiktok shop ditutup. Huhu...

    Semoga regulasi baru cepet kelar jadi bisa buka lagi. Dan bisa lebih berpihak kepada UMKM kita.

    BalasHapus
  11. UMKM lokal memang kena imbas terbesar ya dengan adanya hantaman jual beli online di tiktok yang murahnya kebangetan...
    Nah setelah turunnya regulasi dari pemerintah semoga semakin banyak pihak yang menyadari. Toh kalau sudah rezeki gak akan tertukar ya Kawan...

    BalasHapus
  12. Saya pun menanti solusi apa yang akan hadir nantinya pasca penutupan tiktok shop ini. Selain karena belum memenuhi syarat regulasi yang ada, memang kehadiran tiktok sangat merubah kebiasaan dan pola pasar yang sudah ada saat ini, sehingga tentu banyak yang terdampak. Tapi di sisi lain, dengan adanya tiktok, banyak juga orang yang diuntungkan ya sebenarnya.

    BalasHapus
  13. Aku baca juga infonya kalau produk yang ramai di Indonesia bakal ditiru China dan dijual murah. Tentu ini mematikan UMKM Indonesia. Untuk pedagang Tanah Abang kenapa gak belajar teknologi aja, masa mereka minta juga shopee dkk ditutup juga. Padahal mah ya kalau mereka melek teknologi, bisa jualan sambil live, gak cuma mengandalkan orang lewat. Zaman sekarang kalau menolak teknologi bakal ketinggalan jauh.

    BalasHapus
  14. bulan lalu baru belajar tiktok affiliate, tiba-tiba ditutup kaget juga. Dan ternyata ada beberapa alasan yang memang tikto shop harus ditutup ya,hmmm

    BalasHapus
  15. Penutupan TikTok Shop yang tiba-tiba mungkin mengejutkan dan berpotensi memberikan dampak pada banyak pedagang online yang menggantungkan diri pada platform tersebut. Alasan di balik penutupan ini perlu diklarifikasi lebih lanjut, sementara para penjual perlu mencari pilihan alternatif untuk menjalankan bisnis online mereka. Kejadian ini menyoroti urgensi dalam berbagai platform dalam dunia bisnis online.

    BalasHapus
  16. Mbak Dila bijak banget, keren. Aku juga sempat mikir gini, nggak mungkin deh karena curhatan pedagang Tanah Abang, tiktok shop ditutup. Ternyata karena memang ada pelanggaran.

    BalasHapus
  17. Padahal diriku belum pernah sama sekali belanja di Tik Too Shop, eh malah dah tutup duluan. Tp gpp sih, demi persaingan sehat dan perekonomian pasar dalam negeri yg lebih baik.

    BalasHapus
  18. Di saat aku ingin membuka tiktok shop, udah ditutup duluan
    Setuju seperti komentar mba Inda, Mbak Dilla menyikapi masalah ini dengan bijak dari sisi sebagai penjual juga disana
    Dulu aku mikir apakah aman kalau belanja di tiktok shop, lama lama malah cukup sering belanja dari sana karena sering dapet free ongkir dan harganya juga lumayan murah
    awalnya aneh aja kok bisa barang yang dijual di tiktok bisa murah begitu
    semoga ke depannya ada solusi dari masalah ini ya mba

    BalasHapus
  19. kemarin saya ada pelatihan. Bahas juga seputar fenomena TikTok Shop ini. Artikelnya sangat membantu untuk kasih pemahaman sama peserta. Terima kasih sharingnya ya.

    BalasHapus
  20. Saya termasuk orang yang kecewa tiktokshop ditutup. Mana belanja gamis muda lewat di tiktok. Baru aja jadi affiliator baru saja, eh udah ditutup aja. Moga aja tgl 5 november ini beneran dibuka lagi

    BalasHapus
  21. Aku termasuk orang yang kecewa tiktokshop ditutup mba. Terlepas dari alasan apapun itu ada tiktokshop ditutup ada plus minusnya. Plusnya kasihan juga liat toko baju di selitar rumah aku dulunya ramai pengunjung sekarang sepi melompong. Ä°mbasnya murahnya harga barang di tiktokshop

    BalasHapus
  22. Sebaiknya memang benar diregulasi. Mengerikan sih kalau banyak barang impor mendominasi tiktokshop, umkm pasti kalah saing karena harganya tidak kompetitif.

    BalasHapus
  23. Permasalahan ijin memang harusnya punya. Keren ini jadi melindungi kita, termasuk UMKM juga karena kalo daku inget² harga di TT shop itu memang miring. Akhirnya diketahui kan alasan sebenarnya

    BalasHapus