Adalah salah satu kisah menarik saya saat berada di negeri kimchi.
Berawal dari rasa senang karena saya dan 4 orang lainnya diajak 'jalan-jalan' oleh Mister Park baik hati yang biasanya mengajari praktek di lapangan selama masa training. Saat diajak, kita langsung senang dan bilang oke! Namun ga nanya lebih rinci destinasinya dimana karena sebelumnya ga hanya dia, mister-mister lainnya juga ada yang pernah mengajak jalan-jalan dan kita selalu dibawa ke tempat wisata yang bagus. Sehingga walau belum tau mau kemana, kita udah ga sabar hingga hari itu tiba.
Kala itu sudah mulai memasuki summer yang mungkin temperaturnya hampir sama dengan Jakarta, sayapun memutuskan untuk memakai pakaian agak tipis dan sejuk bernuansa orange, jeans hitam dan sepatu flat orange. Kita berkumpul di depan dormitory laki-laki yang berada persis di depan dormitory perempuan karena si mister berjanji akan menjemput kita disana.
Sekitar jam kita janjian bertemu, dari kejauhan kami melihat sebuah mobil pick up gede mendekat lalu berhenti di depan kami. Dengan sedikit firasat buruk kami melihat mobil pick up cukup besar itu dimana bagian depan bisa memuat 6 orang termasuk supir dan di bagian belakang terdapat beberapa karung ntah apa isinya. Lalu seseorang keluar dari mobil tersebut dan ternyata si mister! Firasat buruk kami semakin bertambah begitu melihat kostum ala berkebun beliau, "ini sebenarnya mau kemana?" bertanya-tanya sambil mengelap keringat dingin.
Read More
Berawal dari rasa senang karena saya dan 4 orang lainnya diajak 'jalan-jalan' oleh Mister Park baik hati yang biasanya mengajari praktek di lapangan selama masa training. Saat diajak, kita langsung senang dan bilang oke! Namun ga nanya lebih rinci destinasinya dimana karena sebelumnya ga hanya dia, mister-mister lainnya juga ada yang pernah mengajak jalan-jalan dan kita selalu dibawa ke tempat wisata yang bagus. Sehingga walau belum tau mau kemana, kita udah ga sabar hingga hari itu tiba.
Kala itu sudah mulai memasuki summer yang mungkin temperaturnya hampir sama dengan Jakarta, sayapun memutuskan untuk memakai pakaian agak tipis dan sejuk bernuansa orange, jeans hitam dan sepatu flat orange. Kita berkumpul di depan dormitory laki-laki yang berada persis di depan dormitory perempuan karena si mister berjanji akan menjemput kita disana.
Sekitar jam kita janjian bertemu, dari kejauhan kami melihat sebuah mobil pick up gede mendekat lalu berhenti di depan kami. Dengan sedikit firasat buruk kami melihat mobil pick up cukup besar itu dimana bagian depan bisa memuat 6 orang termasuk supir dan di bagian belakang terdapat beberapa karung ntah apa isinya. Lalu seseorang keluar dari mobil tersebut dan ternyata si mister! Firasat buruk kami semakin bertambah begitu melihat kostum ala berkebun beliau, "ini sebenarnya mau kemana?" bertanya-tanya sambil mengelap keringat dingin.