Main Sampan di Bukik Baka Park di Luak Gadang

Sabtu, 25 Agustus 2018

Tidak ada komentar

Assalamualaikum semuanya,
Tak terasa kita sudah melewati hari raya Idul Adha di tahun 2018.
Selamat merayakan bagi teman-teman muslim semua.
Semoga Allah memudahkan kita semua berbagi rezeki dengan berkurban.

"Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah, sesungguhnya pada hari kiamat dia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya & bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya." [HR.Ibnumajah No. 3117]

Alhamdulillah pada Idul Adha tahun ini saya bisa berkumpul dengan keluarga lagi dan bisa menyaksikan pemotongan hewan kurban di kampung halaman. Tapi sedikit sedih karena dari empat orang bersaudara hanya saya yang mudik, sementara yang lainnya tetap di perantauan masing-masing. Rumah terasa sepi, tapi syukurlah saya bisa pulang supaya bisa menemani papa dan mama yang hanya berdua di rumah , hehe..

Dan!!! untungnya lagi di hari Idul Adha saya masih memiliki saudara sepupu (Abdi a.k.a da Ab) dan teman akrab dari kecil yang sudah seperti saudara kembar (Edo a.k.a Talen)!! Saya selalu senang kalau bertemu dengan mereka karena kita selalu bernostalgia masa kecil. Mulai dari kisah yang lucu-lucu hingga kisah yang seharusnya sedih tapi jadi bikin ketawa karena diceritakan kembali dengan versi lucu.

Siang hari Edo mengajak kami ke tempat wisata baru yang dia lihat dari Instagram dan saya langsung semangat untuk pergi. Akhirnya kami berangkat jam 4.30 sore walaupun awan sudah sedikit gelap dan mulai gerimis. Start dari rumah saya, kami mampir ke rumah Edo terlebih dahulu karena dia mau ganti baju (karena mau niru baju saya) dan kami sekalian sholat Ashar terlebih dahulu. Saat sampai di sana Edo pun bertanya "Da Ab, coba tanya ke yang lain, jalan menuju tempat wisata itu". Dan reaksi saya "WHAT!!!, jadi Edo belum tau tempatnya di mana?". Sial nih orang, udah dia yang ngajak tapi enggak tau tempatnya! Akhirnya kita harus tanya-tanya dulu ke yang lain, dan baru berangkat.


Tempat wisata yang akan kita kunjungi adalah "Bukik Baka Park" di daerah Luak Gadang. Butuh perjuangan ke sini, karena kami bertiga belum pernah mengunjunginya. Di tambah lagi tempat ini belum terdaftar di google maps. Alhasil, kami ke sana dengan mengingat penjelasan dari orang lain dan sering berhenti di tengah jalan untuk bertanya lagi pada orang setempat. Alhamdulillah sekitar jam 5 sore kami sampai di tujuan. Tempatnya masih baru sekali, di dekat pintu masuk hanya ada parkiran motor sementara mobil harus parkir di tepi jalan. Tidak ada biaya masuk maupun biaya parkir, hanya ada semacam kotak sumbangan di dekat pintu masuk.

Main Sampan di Bukik Baka Park di Luak Gadang

Main Sampan di Bukik Baka Park di Luak Gadang


Memasuki area wisata, langsung terlihat sebuah kolam ikan yang cukup besar dengan air yang berwarna agak putih. Terdapat jembatan di tengah-tengah kolam tersebut dan yang iconic adalah bukit batu besar di sebelah kiri kolam. Kami berlari mendekati kolam dan langsung berdiri di atas sampan yang bersandar di dekat kolam untuk berfoto-foto. Saat itu, ada orang yang mendekati kami sambil menawarkan jasa sewa sampan. Yah, ternyata sampan itu disewakan dengan harga sepuluh ribu rupiah. Satu sampan bisa dinaiki oleh 3 orang. Walaupun hanya terbuat dari bambu, tapi sampan ini cukup kuat.

Tanpa berfikir panjang dan rasa takut, kami pun langsung menyewa sampan. Aslinya anak empang, sudah biasa nyebur di kolam ikan sejak kecil, makanya di antara kami bertiga enggak ada yang takut naik ke atas sampan dan mendayungnya ke tengah kolam. Termasuk saya, walaupun saya perempuan sendiri, jujur saat itu kalau jatuhpun saya tak takut, TAPI... yang sedikit membuat khawatir kalau jatuh adalah kamera saya!! nanti rusak gimana?!! haha..


Duo yang tak terpisahkan


Senang sekali bisa main sampan, jadi ingat masa kecil lagi. kami banyak berfoto-foto di atas sampan.

Setelah puas bermain sampan, kami turun dan lanjut explore titik-titik foto lainnya. Emang terlihat sekali tempat ini masih baru dan sebenarnya sangat simpel. Ada kolam besar dan bukit batu di sampingnya, selain itu ada warung-warung makanan dan terlihat tempat bermain untuk anak kecil yang sedang dibangun.

Terserah mereka deh mau ngapain, saya mah motoin aja -_-
Ala-ala model Jeans
Selain itu, pengunjung bisa menaiki bukit di seberang kolam. Katanya bisa melihat pemandangan bagus dari puncak bukit. Kamipun coba mendaki bukit pelan-pelan karena baju dan sepatu yang tak mendukung. Tapi da Ab semangat sekali naik ke atas, sampai-sampai saya dan Edo sudah enggak sanggup mengejar jejaknya. Hingga akhirnya tiba-tiba da Ab turun dan dia bilang masih jauh menuju puncak. Kami memutuskan untuk turun karena langit juga sudah mulai gelap.

Pemandangan dari atas bukit
Capek naik mendingan foto aja..

Btw melihat hasil foto, saya masih belum puas karena selain mereka berdua enggak jago menggambil gambar, saya juga enggak tau spot/angle instagramable di sana. Baru tau setelah pulang jalan-jalan. Jadi ingin kesana lagi terutama di pagi hari supaya masih sepi dan dapat efek-efek kabut pagi.

Sekian kisah singkat saya mengisi liburan Idul Adha. Terima kasih kepada duo Abdi dan Edo. They saved my holiday!!!
 

Bonus foto gaya paling energik!
xoxo
dila

Location : Bukik Baka, Luak Gadang - Sumatera Barat
Date : 22 August 2018

Camera : Fujifilm XT20
Read More

Piknik Cantik di Pantai

Rabu, 08 Agustus 2018

5 komentar
Pantai Anyer

Semua orang pasti memiliki wishlist dalam hidup, baik itu tertuliskan dalam note/diary maupun hanya terlintas dalam pikiran. Atau terkadang secara tidak sadar bergumam "Ah pengen punya rumah idaman", "hmm saya juga rindu ka'bah" saat melihat sesuatu atau mendengar cerita orang. Menurut saya hal itu juga merupakan wishlist.

Begitu pula dengan saya. Mungkin karena sering baca artikel di blog orang maupun menonton film/drama sehingga terciptalah salah satu wishlist yaitu "piknik cantik". Alhamdulillah bukan sesuatu yang muluk-muluk, melainkan hal yang mungkin sangat simpel dan murah.

Saya membayangkan suatu saat nanti pergi piknik dengan pasangan/keluarga kecil sambil membawa bekal seperti roti, buah, jus dan snack yang dipersiapkan sendiri. Mengenai tempat, ada beberapa pilihan tempat yang saya inginkan yaitu taman bunga, taman di pinggir sungai yang bersih (mungkin di luar negeri cocoknya yah) dan di dekat pantai. Sepertinya menyenangkan bisa duduk di bawah pohon sambil menikmati udara segar dan pemandangan indah bersama orang yang disayangi. Namun yang perlu digaris-bawahi disini adalah benar-benar piknik ala-ala orang luar, bukan piknik membawa nasi kotak, nasi padang dll. wkwkwk.


Akhir pekan kemaren, alhamdulillah saya melakukan rehearsal "piknik cantik" ini hehe. Kenapa rehearsal? Karena saya pergi bersama teman-teman bukan dengan pasangan.

Hal ini berawal dari keinginan saya dan teman-teman untuk membuat acara perpisahan salah seorang teman yaitu Ecil yang akan resign dari perusahaan dan melanjutkan studi di luar negeri. Sayapun mengusulkan ide, bagaimana kalau piknik cantik di pantai, kebetulan tempat kita dekat dengan pantai, sehingga akan mudah untuk merelisasikannya. Setelah menjelaskan konsep piknik kepada teman-teman, mereka pun setuju.

Hari minggu, saya, Resi, Nuri dan Ecil bertolak menuju pantai di sekitar kawasan Anyer. Sebenarnya kita tidak langsung menentukan pantai apa yang akan dikunjungi. Begitu sudah dekat dengan kawasan Anyer, saya merekomendasikan pantai lokasi pemotretan foto prewedding teman di bulan Juli lalu. Sejujurnya pantai tersebut biasa saja, tapi saya ingat kalau pantai itu cukup sepi, ada banyak pohon kelapa yang tumbuh di atas rumput hijau dan pasir pantainya lumayan bersih. Minusnya disini adalah ada karang. Tapi menurut saya yang penting bersih dan sepi supaya puas foto-fotonya, hehe.
Sekitar jam 9.30 kami sampai di pantai yang dinamai pantai Cibereum 1. Di sana kami langsung mencari-cari tempat yang bagus dan akhirnya memilih untuk menggelar tikar di bawah pohon yang langsung menghadap ke pantai. Kami menurunkan barang-barang dari mobil ke atas tikar, saat itu saya sibuk merapikan roti dan minuman dibantu oleh Resi yang menaruh snack dan agar-agar. Nuri sibuk mengupas buah mangga dan jambu yang katanya dipetik sendiri dari pohon yang ada di halaman rumahnya. Sementara itu, Ecil mulai sibuk dengan kamera dan HP untuk persiapan dokumentasi penting, hehehe. Eh, tapi Ecil juga bantu-bantu merapikan makanan kok (takut diprotes Ecil kalau dia baca postingan ini XD).

Piknik cantik di pantai


Selesai semua perlengkapan, dan saatnya menikmati piknik cantik!! Sambil menyantap makanan, kami mengambil dokumentasi dan diiringi oleh musik yang dimainkan melalui speaker bluetooth yang dibawa oleh Nuri. Ah, terbaik sekali Nuri!

Selain itu, tentu kami juga turun ke pantai untuk foto ala-ala friedship goals xixi. Oh iya, pada piknik ini dress code kami adalah warna pastel, kecuali Ecil. Karena katanya dia tidak punya baju dengan warna pastel. Karena kami berfikir kalau dia bintangnya, jadi tidak apa-apa kalau warna bajunya beda sendiri. Sementara yang lainnya, tanpa janjian untuk memakai baju dengan warna yang spesifik, ternyata di hari-H saya, Nuri dan Resi menggunakan baju dominan pink!! Sehati yah~

Photo by Ecil

[ Nuri - Dila - Resi ]
Photo by Ecil

Saat bermain di pantai, Ecil lebih banyak mengambil foto. Sementara saya yang juga membawa kamera lebih banyak minta difoto hehe. Pesona laut biru membuat lupa diri, padahal awalnya ingin lebih banyak mengambil gambar. Matahari semakin terik, kami kembali ke tempat dimana tikar digelar karena sudah mulai lelah berfoto-foto plus kaki saya yang sedikit luka karena menginjak karang. Kami kembali menyantap makanan dan minuman sambil berbincang-bincang.

Photo by Ecil




Di akhir piknik, kami memberikan kenang-kenangan yang dipersiapkan sendiri-sendiri untuk Ecil. Ecil terlihat takjub dan senang menerima kado perpisahan. Sebenarnya ada kado spesial yang kami persiapkan bersama, tapi untuk yang satu ini, diantara kita tidak ada yang janjian untuk memberikan kado personal. Lagi-lagi saya, Resi dan Nuri kompak untuk memberikannya saat itu.


Kenang-kenangan saya untuk Ecil adalah rajutan karya sendiri berupa tatakan gelas. Sebenarnya dari akhir tahun lalu saya sudah mulai bosan membuat rajutan dan Ecil adalah orang yang paling cerewet mengingatkan saya untuk kembali merajut. "Dila, ditunggu karya rajutannya yah~" "Mana nih rajutan terbarunya?" seperti itu ujarnya. Karena dia tau kalau rajutan itu adalah hal yang masih sedikit di sini dan sepertinya sangat bagus kalau dikembangkan. Khusus untuk Ecil, akhirnya saya kembali memegang benang dan hook dan membuatkan rajutan untuk dia. Maaf hanya rajutan kecil, tapi semoga Ecil bisa membawanya ke Korea..hehe.

Ya Allah, saya merasa ini rehearsal yang sangat membahagiakan. Walaupun saat itu angin pantai cukup kencang, tapi saya senang sekali bisa piknik bersama teman-teman dekat. Piknik sekaligus acara perpisahan spesial untuk Ecil, tapi sayangnya minus mba Umi yang juga genk "Pahawang Girls" hehe.


Wait, wait. Setelah membuat postingan ini, saya baru ingat kalau sebenarnya saya sudah pernah pergi piknik ke kawasan Bulguksa, Kota Gyeongju, tempat wisata di Korea bersama rekan kerja seorang mister Korea,,, silakan baca kisah saya tersebut di : Piknik Ga Cantik.

xoxo
dila

Location : Pantai Cibereum 1, Anyer, Banten
Date : 5 August 2018

Camera : Fujifilm XT20
And some photos were taken by Ecil using her camera
Read More