Nostalgia Lebaran 2015

Minggu, 20 Maret 2016

Dress by KIVITZ, Blazer by Treimee, Hijab by The Asahy

I'm officially homesick!! terakhir pulang ke rumah itu adalah lebaran 2015. Jadi kalau dihitung-hitung udah 8 bulan ga pulang, wow sebuah rekor terlama kayaknya, pantesan sekarang perasaannya kangen luar biasa dengan rumah beserta isinya.

Kalau sedang homesick gini, salah satu hal yang saya lakukan adalah membaca postingan di blog dengan tag "Bukittinggi". Mungkin itu keunggulan blog dibandingan diari buku atau galeri foto di FB/IG, di blog kita bisa menuliskan sebuah cerita lalu melengkapinya dengan foto jadi ceritanya terasa lebih nyata. Dengan membaca lagi cerita dan foto-foto di rumah membuat saya senyum-senyum sendiri sambil membayangkan berada disana. ^^

Oh ya, setelah lihat-lihat postingan sebelumnya, saya baru ngeh ternyata saya belum berbagi cerita saat merayakan Lebaran 2015. Padahal setiap lebaran saya selalu sibuk dokumentasi, sayang banget kalau fotonya hanya tersimpan di memory laptop. Maka dari itu kali ini saya mau nyicil tulisan tentang lebaran tahun lalu.

Lebaran Hari Pertama 

Hari pertama seperti biasa pagi-pagi kami sekeluarga jalan kaki menuju mesjid Al Falah, yang merupakan mesjid terbesar dan terdekat, untuk menunaikan shalat Idul Fitri. Selesai shalat kami tidak pulang begitu saja, biasanya di mesjid ketemu tetangga dan kerabat jauh lainnya yang juga shalat disana lalu bermaaf-maafan. Momen tersebut adalah momen yang mana saya dan adek saya bisik-bisik "kak itu siapa yah?" "kak juga lupa siapa, yaudah kita maaf-maafan aja". Maklum udah kelamaan merantau, lagian wajar aja, mungkin kami sering ketemu mereka saat kecil trus pas udah gede ya ga ingat.

Setelah itu langsung menuju rumah untuk menyantap makanan yang banyak dan sudah tersusun rapi ala-ala rumah makan padang, makanan tersebut dimasak langsung oleh mama sehari sebelumnya. Mulai dari rendang, dendeng, belut balado, gulai ayam, sayur tauco semuanya ada, dan favorite saya adalah dendeng dan gulai ayam, belut balado juga hehe. Setelah makan, kita menuju rumah kakak pertama mama yang mana rumahnya masih dekat dengan rumah kami, jadi tinggal jalan kaki aja.

Saya dan adek diapit oleh para mama muda

Matahari sudah hampir terik, kami sekeluarga beranjak ke rumah "bako" atau rumah keluarga besar papa. Kami makan siang disana, menunya masih sama yaitu rendang dan teman-teman. Mungkin orang Indonesia umumnya mengatakan lebaran identik dengan ketupat tapi berbeda dengan orang Minang atau orang Bukittinggi khususnya. Ketupat bukanlah makanan wajib, yang wajib ya rendang, gulai dan lain-lain.

Setelah dari rumah keluarga besar papa, barulah kami mengunjungi rumah besar keluarga mama. Kalau di rumah bako bisa dibilang cukup sepi karena kebetulan waktu itu cuma ketemu satu keluarga aja, namun sangat berbeda saat di rumah keluarga besar mama. Walaupun ga komplit tapi cukup rame. Ada sekitar 5 keluarga yang berkumpul dan rata-rata punya balita, aduhhh heboh banget. Dan di rumah ini lagi-lagi disuruh makan berat.

Bersama ponakan yang paling kecil di saat itu

Untuk hari lebaran pertama ini kami cukup mengunjungi 5 rumah aja. Alhamdulillah perut kenyang~ haha

Lebaran Hari Ketiga.

Maaf loncat dulu ke hari ketiga, karena lebaran hari kedua fotonya lumayan banyak,, hehe.
Di hari ketiga sebenarnya saya agak lupa kemana aja. Hmmm yang pasti masih ke rumah kerabat. Kayaknya di hari ketiga ini ga begitu banyak keliling deh. Kami berangkat setelah zuhur lalu mengunjungi sekitar 3 rumah dari keluarga besar mama. Ya, tetap aja yah setiap rumah yang dikunjungi menghidangkan makanan. Susah mengelak apalagi kalau udah gede kayak gini, ntar malah dibilang ga menghargai yang punya rumah, enakan kalau masih kecil, bisa lari kesana kemari atau nyemil kue lebaran aja trus minta THR.

Me & sista
with the youngest
Sekian kisah singkat Lebaran di ranah minang, jadi intinya perut jangan diisi penuh-penuh karena nanti setiap rumah bakal menghidangkan makanan ala rumah makan padang. Jadi apakah anda siap menjadi bagian dari keluarga orang minang?^^

Bukittinggi
July 2015

xoxo
-dila-

Tidak ada komentar

Posting Komentar