Goa Gong

Minggu, 06 September 2015

Dear readers, maafkan saya yang sudah lama tidak mengupdate postingan di blog, padahal seharusnya saya menuntaskan dulu cerita liburan di Pacitan bulan Mei lalu bersama teman-teman MTsN. Oke sekarang selagi mood, saya ingin melanjutkan postingan sebelumnya.

Di hari kedua di Pacitan, sebenarnya ada musibah yang menimpa kami khususnya saya. Setelah puas main di pantai hingga sore, kamipun berniat melepaskan penat di pemandian air panas di malam harinya. Tempat pemandian air panasnya bisa dibilang cukup jauh. Kami pergi kesana masih menggunakan motor sewaan. Jalanan yang sepi membuat rombongan kami melajukan motor cukup kencang, apalagi ketika kami mulai merasakan tetesan hujan. Semakin jauh dari kota, jalanan semakin sepi, berkelok, mendaki dan gelap. Di sebuah kelokan, motor yang saya tumpangi terlalu berada di tepi jalan sehingga oleng. Dan pada akhirnya kami (saya dan sadam) jatuh bersama motor, saya terseret sekitar 2 meter. Alhamdulillah saya dan teman saya masih selamat dan tidak terluka parah, ketika berdiri saya sadar helm saya sudah lepas. Sepertinya helm saya lepas saat terseret di jalan.

Saya sungguh bersyukur kepada Allah, kepala saya masih selamat, cuma terasa sedikit benjol dan sakit dan siku saya juga sedikit luka. Dan satu lagi, untung saat itu jalanan sepi, tidak ada kendaraan dari depan maupun belakang. Tidak terbayang kalau saat kami jatuh lalu ada kendaraan lain yang melintas dengan kecepatan tinggi. Saya benar-benar bersyukur Allah masih menyelamatkan kami.

Karena kejadian itu saya minta kembali ke penginapan dan teman-teman yang lain pun ikut pulang sehingga malam itu batal ke pemandian air panas. Setelah kembali ke penginapan, saya sedikit trauma dan kepikiran kejadian itu hingga akhirnya saya bilang ke yang lain kalau besok saya ingin istirahat di kamar dan tidak mau kemana-mana. Mendengar keputusan saya tersebut, teman-teman sempat terdiam lalu mereka mencoba menyemangati saya. "Dila, jatuh dari motor itu biasa, beberapa dari kami disini juga pernah merasakanny. Lagian dua hari ini kita belum kemana-mana, besok itu kita ke tempat yang lebih bagus loh, rugi kalau kamu cuma di kamar doank. Besok semuanya harus ikut dan kita akan hati-hati bawa motor" Mendengarkan ucapan teman tersebut saya hanya diam, lalu menjawab "saya masih trauma, saya pusing, saya mau istirahat dulu"

Keesokan harinya,,

Bangun tidur lalu saya bersiap-siap untuk perjalanan di hari ketiga di Pacitan~~
Sumpah yah,,, drama tadi malam terlupakan begitu saja, hahahaa... saya juga ga ngerti kenapa saya bisa berubah pikiran secepat itu, sampai-sampai disindir teman, "kayaknya ada yang ga mau ikut jalan-jalan hari ini, siapa yah". Kalau dipikir emang rugi banget udah jauh-jauh ke Pacitan naik Bus ddari Jakarta (sekitar 17 jam) dan hanya kebanyakan istirahat di penginapan. Lupakan kecelakaan kemaren dan saya ingin melawan rasa trauma ini!

Oke, di hari ketiga ini tempat yang kita kunjungi yang pertama adalah Goa Gong!
Perjalanan menuju Goa Gong cukup jauh, saya lupa sih berapa jam, yang pasti kita kesana bermodalkan motor sewaan dan google maps. Harus melewati jalan berliku, tanjakan dan turunan lagi. Serius kali ini saya berusaha keras melawan rasa takut. Setiap kelokan saya selalu mengingatkan teman saya untuk pelan-pelan. Ya Allah, benar-benar cobaan.


Akhirnya sampai di Goa Gong, menurut saya objek wisatanya cukup bagus, sepertinya dikelola dengan baik. Dari parkiran motor menuju Goa terdapat toko-toko yang menjual oleh-oleh baik berupa makanan, baju, pernak-pernik dan tidak ketinggalan yang sedang hot yaitu batu akik. Selain itu juga banyak bapak atau ibu-ibu yang menawarkan senter yang disewa 5000 rupiah karena katanya di dalam Goa cukup gelap. Saya lupa deh masuk goa itu bayar apa enggak (efek kelamaan baru sekarang dibikin postingannya), mungkin bayar yah tapi kok rasanya masuk-masuk aja.

Oleh-oleh khas Pacitan - Makanan dari bahan dasar pisang

Masuk ke dalam Goa, ternyata banyak juga pengunjungnya. Bagian dalam Goa sudah dibangun dengan baik seperti aksesnya dan lampu penerangan yang warna warni. Kondisinya juga bersih dan tidak ada coretan di dinding, tidak mengecewakanlah. Dan tentu saja kami tidak lupa foto-foto selama menuju dan berada di dalam Goa.









Setelah puas menikmati Goa Gong, selanjutnya kami menuju tempat yang benar-benar bagus!!
Kisahnya akan saya ceritakan di postingan selanjutnya ^^

Bersambung...

May 3rd, 2015 
Goa Gong, Pacitan, East Java 
Photo by @rfdila & @syaddamhidayat

6 komentar:

  1. saya selalu takut masuk goa goa-an
    hihihihihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. @zilqiah : saya awalnya mendengar kata "goa" juga takut, soalnya itu kan identik dengan tempat yang gelap, keramat dan banyak kelelawar, tapi Goa yang ini beda banget loh, bagus, bersih, penerangan yang pas dan banyak pengunjung. Kalau ga salah Pak SBY dan keluarga pernah berkunjung ke Goa ini.

      Hapus
  2. Itu ornamen yang kayak gelembung stalakmit Mba? Keren ih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. @NiaNastiti .... itu bukan ornamen,, semuanya asli hasil ciptaan Tuhan, masyaallah yah.,,, ^^

      Hapus
  3. Artikelnya bagus

    Ini baru sebagian Jawa Timur... Jelajah Jawa Timur Dil,,,
    Next... Bromo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya mas olis,,,,
      iya,, Pacitan itu daerah di jawa timur yang pertama kali saya kunjungi,,
      Ntar deh ke daerah lainnya, kayak Malang,,klo ke gunung,,, hmmm,, mikir2 dulu.

      Hapus